Harry...
Seandainya kamu tahu, aku hanya ingin memberitahumu sesuatu, bahwa aku sayang sekali kepadamu. Aku mau, jika kita lebih dari sekedar teman, lebih dari sahabat, dan lebih dari sahabat untuk selamanya. Aku mau, jika kita akan selalu bersama. Aku juga tidak bilang kalau aku mau berdua bersamamu hanya untuk sementara. Yang aku bilang, aku hanya mau berdua bersamamu, untuk selamanya. Ya, selamanya, dan bukan untuk sementara.
Aku tahu, mungkin kamu bukanlah cinta pertamaku, tapi... Aku akan membuat hal ini untuk menjadi yang terakhir, dalam sejarah cerita cintaku yang amat sangat dalam.
Harry...
Kata-kata yang ku tuliskan ini, bukanlah karanganku.
Tetapi, sebuah karangan yang telah terkukung lama dan yang tak pernah terungkapkan sebelumnya kepada seorang pun. Ini adalah kata hatiku. Jauh dari lubuk hatiku yang paling dalam, inilah yang ku ingin samapikan kepada mu. Masih banyak yang harus ku katakan kepadamu...
Tetapi, tolong beritahu aku Harry...! Kenapa? Kenapa kamu pergi begitu cepat? Apakah, kau tidak mau mendengar kata-kata terjujurku kepadamu? Ataukah... Ini memang takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan, sehingga aku tidak dapat bersamamu selamanya?
...