06

1.7K 183 22
                                    



"Bangun!!"ucap mark sambil menyirami wajah jisung dengan air, jisung yang diperlakukan seperti langsung membuka matanya dan melihat kakak tirinya,dan juga ayahnya sendiri. 

"kak mark, ayah?Aku di mana?"tanya jisung karena sekarang kaki dan tanggannya diikat, disebuah kursi kayu yang berada disebuah ruangan yang luas, dan tidak ada apapun disitu.

"Bersiaplah sungie~kau akan menemui ibumu di neraka"Ucap siwon sambil memainkan pistol yang berada ditangan kirinya.

"Eomma hiks.." isak jisung saat mendengar nama ibunya disebut lagi

"Kau itu lebih baik mati sungie~daripada harus menderita disini dengan penyakit sialan itu, dan juga siapa yang akan menyukai orang penyakitan sepertimu?Aku yakin suatu saat nanti jaemin akan meninggalkanmu dan menikah dengan perempuan lain diluar sana yang jauh lebih sempurna darimu."Ucap mark dengan smirknya, jisung menunduk sambil menanggis. 

"Ayo bunuh aku!!yang kak mark katakan memang benar, tunggu apalagi?Aku mau menemui eomma"ucap jisung

"Baiklah sungie~ ini baru permulaan oke"ucap mark 

.

.

.

.

.

"Aku tidak tau rumah ayah jisung"jawab taeyong untuk kesian kalinya

"Jangan berbohong"ucap jaemin dingin

"Aku memang tidak mengetahui tentang keluarga jisung"ucap taeyong lagi

"jaemin, perlu ku ambilkan obatmu?"tanya jaehyun, ketika melihat tatapan jaemin berubah menjadi tatapan yang sangat mematikan, seperti dulu.

"LU DIAM!"ucap jaemin penuh dengan penekanan, jaehyun pun tidak bisa berbuat apa apa selain diam, atau bisa bisa nyawa taruhannya.

"taeyong, kau perlu kita ke ruangan cctv?Dan melihat semuanya hm?"tanya jaemin, taeyong makin ketakutan.

"B..baiklah aku akan tunjukkan dimana rumah ayah jisung"ucap taeyong menatap jaemin

"Ah...bukan rumah tapi tempat kalian menyembunyikan jisung"ucap jaemin 

"Kau menuduh ku?Bagaimana mungkin aku yang menculik adikku sendiri?"ucap taeyong

"tunjukkan sekarang atau kau akan merasakan apa yang jisung rasakan selama ini" lanjut jaemin, sambil membuka laci mejanya dan menggambil sebuah pistol  FN 57 (belgium) yang ia simpan.

Taeyong membulatkan matanya, tidak percaya sebenarnya siapa jaemin ini? seorang dokter? atau Mafia? Tapi  pikirannya itu ia tepis, yang lebih penting sekarang adalah nyawanya. Taeyong melihat kebelakang, dimana jaehyun?

"B..baiklah, aku aakan menunjukkan tempatnya"ucap taeyong pasrah

"Lucas,jaehyun!!bawa dia"ucap jaemin sedikit berteriak, jaehyun dan lucas yang berada di luar ruangan itu pun segera masuk dan melepaskan ikatan yang baerada di kaki dan tangan taeyong.

"Hey sayang, kau sangat berani mencari masalah dengan jaemin ya"ucap jaehyun sambil tertawa bersama lucas.

Taeyong hanya diam, dia masih berpikir siapa jaemin yang sebenarnya?siapa jaehyun?dan lucas yang ia kenal waktu acara ulang tahun jaehyun.

"Bodoh kenapa diam, kau yang menunjukkan jalannya!"bentak jaemin kepada taeyong, taeyong tersentak kaget lalu langsung masuk kedalam mobil hitam itu dan duduk didepan.

.

.

.

.

.

Mark sudah memulai aksinya, ia mulai menggoresi tangan jisung dengan pisaunya yang tajam, lalu pisau itu beraliha pada wajah jisung. Jisung hanya bisa menjerit dalam diam, karena mulutnya telah diikat menggunakan sehelai kain yang membuatnya tidak bisa menggeluarkan suara apapun. 

Siwon  sedari tadi hanya diam, dan melihat mark yang melakukan perbuatan keji itu kepada anaknya sendiri. Ia menunggu bagiannya di akhir permainan ini 

"Tuan air panasnya sudah siap"ucap seorang anak buahnya, siwon mengganguk lalu berjalan ke arah jisung yang sudah berlumuran darah akibat kakak tirinya itu. 

"Oke, sekarang giliranku mark!"ucap siwon, mark pun membuang pisau itu dan berjalan ke temapt siwon tadi sebelum itu ia mencuci selurh tangan yang terkena darah jisung tadi.

"Wow, lihatlah mark dia sampai pingsan, dan apa ini kau membuat namanya di perutnya?sudah kubilang hanya tubuh luarnya saja!"kesal siwon, ketika melihat jisung yang sudah pingsan dengan darah yang mengalir dari perut, wajah, dan tangannya.

"Hhh...maafkan tanganku yang tidak bisa dikendalikan"Ucap mark sambil tertawa, lalu duduk dan melipat kedua tanganya di dada, lalu menonton detik detik yang berharga dimana jisung akan direbus hidup hidup. 

"Baiklah, kau sangat jahat tapi aku menyukai itu."ucap siwon lalu membuka baju yang jisung kenakan, lalu membuka semua kain, dan tali yang berada ditubuhnya. 

"shhh.."

"Owh, kau sudah sadar?baiklah mari lanjutkan permainannya"ucap siwon lalu mulai mambuka celana jisung, tapi jisung segera menendang tubuh siwon sekuat tenaganya 

BRAKK

Sebelum menutup matanya lagi, jisung melihat bayangan jaemin dari arah pintu ia tersenyum walaupun tidak tahu apa itu nyata atau tidak?

.

.

.

.

TBC.

jangan lupa votment! Semoga suka sama ceritanya ya

Bye~










My patient;ʝaemsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang