-4-

624 91 10
                                    

"Sinb-ssi~"

Dari dalam Sinb mendengar suara yang tidak asing itu, ia yang sedang tiduran dilantai dengan dibaluti selimut pun langsung merangkak mendekat ke pintu dengan selimut yang masih ia gunakan.

Ia menempelkan kupingnya di pintu dan mencoba memastikan suara itu.

"Sinb-ssi? Apa kau didalam? " Ucap Sowon lagi.

Sinb pun langsung bangkit dan membuka pintu. Ia sangat senang Sowon datang untuk melihatnya. Namun ia membuka pintu itu dengan memasang wajah yang datar.

Sowon sangat terkejut melihat gadis dibalik pintu itu, keadaannya sangat tidak terurus, make up luntur berantakan di wajahnya, rambutnya juga berantakan, ditambah lagi matanya yang bengkak dan wajahnya yang pucat membuat Sinb seperti orang yang tak terurus.

"Apa yang kau lakukan disini? " Ucap Sinb dingin.

"Ah ini, aku dengar kau mengurung diri dan tak mau makan beberapa hari ini,jadi aku membawakan mu ini" Ucap Sowon sambil memperlihatkan makanan yang ia pegang.

Sinb pun langsung menarik tangan Sowon masuk ke kamarnya dan langsung mengunci pintu.

Sowon sangat terkejut melihat kondisi kamar Sinb yang sudah seperti kapal pecah. Robekan kertas, tissue yang sudah dipenuhi air mata semuanya berserakan di lantai, belum lagi bantal dan guling bahkan selimut posisinya sangat ajaib, ada yang di dekat pintu balkon, ada yang di dekat ranjang, bahkan ada yang didalam kamar mandi. Entah apa yang Sinb lakukan selama mengurung diri.

"Yak! Kamarmu? Kau habis perang?! " Tanya Sowon yang sangat tidak tahan melihat kondisi kamar itu.

Ia menaruh makanan Sinb di meja dan mulai memungut barang-barangnya yang berceceran dilantai. Sowon sedang sibuk membereskan lalu Sinb malah menoel-noelnya.

"Wae? " Tanya Sowon.

"Aku sedikit.... Lapar" Ucap Sinb.

"Mengkanya makan, ngapain kali dari kemarin malah ngurung diri sampe kamar kayak kapal pecah begini, itu makan makanan mu" Perintah Sowon masih sibuk membereskan kamar itu.

"Ah aku tidak bisa makan.. Aku sangat lelah dan tidak punya tenaga" Ucap Sinb lalu menjatuhkan tubuhnya ke ranjang.

"Aigoo katanya lapar, cepat makan kau tidak lihat aku sudah seperti pembantu mu membereskan kamarmu ini? " Ucap Sowon.

"Aah.. Suapin aku dulu, aku nanti bisa pingsan jika tidak segera makan.. "

"Punya tangan kan? "

"Ah sudah lah aku mati kelaparan saja! " Ucap Sinb merajuk lalu malah mengambil selimutnya dan tidur di ranjangnya. Ia membenamkan wajahnya di dalam selimut dengan muka cemberut.

Tak ada suara, hanya langkah kaki Sowon yang terdengar.

Tiba-tiba ada yang menepuk-nepuk badan Sinb pelan. Sinb pun masih tetap tidak mau keluar dari selimutnya.

"Sinb-ssi cepat lah, kamarmu masih harus dibereskan" Ucap Sowon lalu kembali menepuk-nepuk badan Sinb.

Sinb masih keras kepala, akhirnya Sowon pun menarik selimut Sinb. Sinb langsung pura-pura tidur dan menutup matanya erat-erat.

"Haish anak ini! " Ucap Sowon lalu mencubit tangan Sinb lumayan kencang.

"Aw! " Sinb pun langsung membuka matanya dan duduk dengan wajah kesal.

"Cepat aa.. " Ucap Sowon menyodorkan satu suap makanan ke mulut Sinb.

Sinb pun akhirnya menurut dan memakan makanan itu. Ia memakan makanan itu sambil cemberut dan memperhatikan wajah Sowon yang tidak memperdulikan nya. Sinb pun makan dengan lahap karena Sowon yang menyuapi nya dan... Ia juga lapar sebenarnya.

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang