RR[33]-Senyum

85 13 10
                                    

Cuma mau bilang, selamat membacaaa💃🏻

🐼🐼🐼

Raihan menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah Raina, seiring dengan rintik kecil air hujan yang mulai berjatuhan.

“Hujan, Han. Masuk dulu aja.” ucap Raina sambil meletakkan tangannya diatas kepala, seolah melindungi diri dari air hujan.

Tetesan air yang sudah berubah menjadi deras itu membuat Raihan pasrah, cowok itu dengan cepat memasukkan motornya ke dalam garasi rumah Raina yang telah di buka oleh gadis itu.

“Ayo masuk.” ajak Raina. Raihan pun hanya mengangguk, meletakkan helmnya diatas motor kemudian mulai berjalan mengikuti langkah gadis itu.

Raihan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah Raina. Rumah yang terlihat luas dan juga bersih, membuat siapa pun akan betah tinggal disini.

“Duduk dulu, Han. Gue ambilin minum ya.”

Lagi lagi Raihan hanya mengangguk menanggapi ucapan Raina. Cowok itu kemudian mendudukkan dirinya di sofa yang tadi di tunjuk Raina. Sedangkan gadis itu sudah menghilang dibalik tembok dapur.

Raihan kembali menatap sekeliling, rumah besar ini terlihat sepi.

Tak lama, Raina kembali sambil membawa dua cangkir coklat panas dan beberapa cemilan. Gadis itu tersenyum kemudian duduk tepat di samping Raihan.

“Nih, minumannya.” ucap Raina sambil menyodorkan secangkir coklat panas di tangan kanannya ke hadapan Raihan.

Raihan menatap gadis itu sejenak, kemudian mengambil minuman itu dari tangan Raina.

“Enak gak?” tanya Raina sambil menampilkan senyum jahilnya.

“Hm.” balas Raihan cuek.

“Lo laper gak? Mau gue masakin?” tanya Raina lagi.

Raihan meletakkan cangkir yang tadi di pegangnya ke meja. “Gak.” jawabnya singkat.

“Raihan lo masih marah ya sama gue?” Raina menampilkan wajah sendunya.

Raihan hanya mengangkat bahunya, membuat Raina berdecak kesal. Hujan masih terlihat deras, membuat Raihan harus berteduh disini.

“Gue kemaren berantem loh.” ucap Raina sambil menyandarkan tubuhnya ke sofa.

“Udah tau.” balas Raihan yang sedang memainkan ponselnya.

“Gara-gara lo ini.” celetuk Raina sambil menegakkan dirinya dan menunjuk Raihan dengan wajah sok emosi.

Raihan tersentak. Cowok itu langsung menatap Raina yang sudah berdiri berkacak pinggang di depannya.

“Gue?” tanya Raihan dengan dahi yang berkerut.

“YAIYALAH!” teriak Raina, hingga suaranya menggema di dalam rumah besar itu.

Raihan menatap gadis itu datar, dia terlihat seperti ibu-ibu yang sedang memarahi putranya sekarang.

“Kenapa gue?” tanya Raihan meminta penjelasan lebih.

“NIH DENGER YA!” teriak Raina lagi sambil mendudukkan dirinya di dekat Raihan.

“Santai, jangan ngegas.” balas Raihan sambil menempelkan bantal sofa ke wajah Raina.

Raina dengan cepat menghempaskan bantal itu dari wajahnya dan melemparnya sembarangan arah, gadis itu kini sudah memutar tubuhnya menghadap Raihan sepenuhnya.

“Lo tau Nessa si Tante kan?” tanya Raina sambil menatap Raihan tajam, seolah mengintrogasi.

“Ya.” jawab Raihan dengan wajah datar khasnya.

Raihan & RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang