IBU

18 1 0
                                    


Cerita ini aku buat semata-mata untuk mengingatkan kita betapa berharganya sosok seorang IBU maupun AYAH di kehidupan kita.

Sayangilah kedua orangtua kalian selama mereka masih ada disisi kalian.

Bahagiakanlah kedua nya sebagaimana mereka membahagiakan mu.

Karena jika mereka sudah tak ada didunia ini tak akan pernah ada yang bisa menggantikan sosok orangtua.



Note :
** sekarang
*** flashback







Selamat membaca













**

Di sebuah rumah mewah terlihat seorang wanita muda dan juga cantik sedang berkutat dengan berbagai macam alat dapur. Dia sedang memasak sarapan pagi untuk suami dan kedua anaknya.

Hari ini adalah hari minggu yang berarti suaminya libur dari pekerjaannya di kantor dan kedua anaknya juga libur sekolah.

Sebagai seorang istri dan Ibu yang baik dia dengan senang hati selalu menyiapkan semua kebutuhan untuk keluarganya termasuk membuat sarapan di pagi hari ini.

Ketika sedang asik memasak di dapur terdengar langkah seseorang menghampirinya, tanpa menengok pun dia sudah hapal siapa orang tersebut.

Tiba-tiba sebuah lengan kokoh melingkari pinggangnya "Selamat pagi sayang" sapa seseorang tersebutdan  tak lupa memberi kecupan dipipi sang istri.

"Selamat pagi juga sayang" jawabnya kemudian.

Oh betul yang datang adalah suaminya, memang siapa lagi!! anak-anak? oh jangan harap anaknya akan bangun jam segini. Ini masih tergolong waktu pagi bagi kedua buah hatinya.

Lantas sang suami duduk di kursi utama meja makan setelah sang istri membuatkan satu gelas kopi untuknya dan satu gelas teh hangat untuk seseorang yang lain.

Setelah memberikan kopi untuk suaminya dia segera bergegas menuju tempat yang lain untuk memberikan teh hangat pada seseorang yang itu.

"Mas aku ke depan dulu ya mau kasihin teh nya takut keburu dingin" serunya dan dibalas deheman oleh sang suami.

Dia pun segera pergi menyisakan suaminya seorang diri di ruang makan yang menatap kepergian istrinya dengan raut wajah yang sendu.

Sang suami hanya bisa menghela nafas dengan wajah sedih "Selalu seperti itu" keluhnya sembari mengusap wajahnya setengah prustasi "Mau sampai kapan seperti ini sayang" lirihnya kemudian.

Ketika sedang begelung dengan pikirannya tiba-tiba kedua anaknya datang menghampiri.

"Selamat pagi Ayah" sapa keduanya.

Dia pun terenyum dan menjawab "Pagi juga nak"  Anak-anak pun duduk di tempatnya masing-masing setelah memberi kecupan sayang pada sang Ayah.

"Mmm Bunda kemana Yah?" tanya si sulung.

Ayahnya hanya membalas dengan senyuman atas pertanyaan si sulung. Dan melihat Ayahnya tersenyum Adik Kakak itupun segera tahu kemana sang Bunda. Kemudian 3 orang di meja makan itu diam dengan pikirannya masing-masing.

Di luar rumah atau lebih tepanya dihalaman belakang sang istri sedang menaruh teh hangat di meja dekat taman bunga. Disana ada satu meja dengan dua kursi di sisi kiri dan kanan nya.

IBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang