I'm back y'all...
Ternyata bikin cerita disaat berduka gak segampang yang aku bayangin :( maaf ya karena bikin kalian nunggu. Dan karena hari ini aku merasa lebih baik jadi aku berniat untuk up malam ini.
Rencananya aku pengen bikin cerita ini jadi cerita pendek aja dengan konflik yang sederhana terus aku lanjut sama cerita yang baru. Kalo menurut kalian gimana?
Jangan lupa di vote yaa
*tebarin lope lope*
***
"Ai'Zee apakah kau sedang mencari seseorang ?" Jimmy mengikuti arah pandang sahabatnya yang sedari tadi terlihat seperti mencari-cari seseorang. Zee hanya diam saja tidak menggubris pertanyaan Jimmy. Zee memang sedang mencari seseorang atau lebih tepatnya menunggu seseorang.
"Zee ayolah, latihan sudah selesai 20 menit yang lalu. Apa kau tidak lapar ? aku sudah mau mati kelaparan rasanya" rengek Jimmy yang disambut dengan tatapan mematikan Zee.
"Ck.. diamlah Jim, kau berisik sekali. Jangan sampai ku robek mulutmu itu"
"Aw, jahat sekali. Kau sedang mencari siapa ? Pria imut itu ?" Jimmy kembali menggodanya.
"Bukan siapa-siapa. ayo makan"
Zee kembali diserang oleh rasa khawatir. Apakah pria imut itu baik-baik saja ? Kenapa dia tidak pernah terlihat setelah kejadian itu ? otaknya seakan tidak ingin berhenti mengeluarkan suara. Zee harus bertemu dengan anak itu, dia harus memastikan anak itu baik-baik saja.
***
Saint mengedip-ngedipkan matanya dengan lucu kemudian bergegas untuk bersiap-siap ke kampus. Hari ini Saint semangat sekali, bibirnya tidak berhenti tersenyum. Dia memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dan tidak lupa ia juga memasukkan handuk kecil yang sudah dicuci bersih, untuk dikembalikan kepada pria tampan yang sudah menolongnya waktu itu.
"habiskan dulu sarapanmu sayang"
"ah maaf bu, Saint tadi sedang mengabari Tommy kalau Saint hari ini sudah masuk kuliah" Saint hanya tersenyum dan meletakkan ponselnya kembali di kantong.
"Saint hari ini kenapa ? Ibu daritadi melihatmu tersenyum terus"
"Saint baik-baik saja bu" sekarang gantian pipinya yang memerah.
"oh ya? tapi kenapa pipi Saint memerah?"
"ibuu, jangan menggoda Saint" Saint mengerucutkan bibirnya.
"Saint sedang jatuh cinta ya ?" ibunya kembali menggodanya. Wanita ini memang sangat suka menggoda putra semata wayangnya itu.
"ibuuuuuuu. Saint berangkat sekarang sajalah" Saint benar-benar malu. Pipinya sudah sangat panas rasanya
"hahaha, jangan lupa obat dan airnya ya sayang"
Sepanjang perjalanan Saint hanya bisa tersenyum, tentu saja dia bukan bersemangat untuk kuliah, tapi bersemangat untuk mencari pria yang sudah menolongnya.
***
Tommy dan Saint duduk setelah memesan makanan di kantin. Tommy melirik sahabatnya lagi, dia merasa ada yang aneh dengan Saint. Anak itu tidak berhenti tersenyum daritadi, wajahnya berseri sekali. Tommy sering melihat ekspresi wajah seperti ini di film-film yang biasa ia tonton. Ekspresi wajah seperti ini menandakan mereka sedang jatuh cinta.
"Saint kau kenapa ? sekarang yang sakit otakmu ya ?" Tommy mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening sahabatnya itu.
"aku baik-baik saja Tommy" Saint memakan makanannya dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The snowflake to my summer (ZeeSaint)
RomansTidak ada yang bisa ku katakan lagi selain.. dia seperti kepingan salju. Dia terlihat sangat indah dan rapuh disaat yang bersamaan - Zee Aku tidak menyukai musim panas dan segala kehangatannya, tapi kehangatan yang ku rasa saat bersamanya terasa beg...