"Kau tidak akan pulang?" tanya kai yang sudah tiga hari lebih menginap dirumah kai, semenjak hari itu ia bukan kabur atau takut. Tapi ia hanya ingin menenangkan rasa marah dan emosinya, ponselnya juga ia matikan dan sama sekali tidak ingin menjawab atau menerima pesan dan telepon dari siapapun.
"Kau banyak tanya prince" kai mendecak kesal saat sudah menerima panggilan menjijikan itu dari taehyun. "Hentikanlah panggilan itu bodoh" taehyun tidak menanggapi perkataan kai, ia hanya membaca manga komiknya dengan tenang diatas ranjang.
Kai menghela nafas dan kembali bermain gamenya, tidak mempedulikan teman dingin dan tsunderenya itu.
'Cklek!'
Taehyun sedikit melorotkan buku manganya dan mengintip kearah pintu, sama halnya juga dengan kai yang langsung membalikan wajahnya kesamping."Sedang apa kalian berdua?" masuklah seorang dewasa dengan tersenyum ceria bagaikan matahari bersinar dipagi hari. Kai mendengus kesal kesamping. "Ku kira siapa, ternyata cuma orang tua yang menggelikan" lirih kai pelan, namun masih dapat didengar oleh hoseok juga taehyun.
"Tidak sopan sekali kau pada appamu ini, aku kemari hanya ingin memberitahukan sesuatu"
"Sesuatu apa yang akan kau beritahukan?" hoseok langsung menatap keatas ranjang dimana ada anak dari temannya yang sedang menatapnya dengan datar. "Diluar tadi ada seseorang yang menanyakan kalian berdua"
"Siapa dia?!"
"Mana kutahu. Dia seorang wanita sepertinya sedang mencari salah satu dari kalian, apa itu pacar kalian berdua?" taehyun mengangkat bukunya kembali, menghiraukan pertanyaan dari hoseok. Sedangkan kai langsung bangkit dari duduknya dan berjalan kearah appanya, menyuruhnya untuk keluar kamar dengan cepat.
.
.
.Keempat orang keluarga itu sedang makan, dengan taehyun yang berhadapan dengan nunanya. Taehyung sang appa disebelahnya berhadapan dengan eommanya, suasana diam tidak ada yang bersuara selain alat makan.
"Sudah hampir seminggu ini kau tidak ada dirumah, dimana kau menginap? Kenapa kau mengabaikan panggilan dan pesan dari kami" ucap taehyung bertanya menyimpan alat makannya, lalu menatap kesamping dimana anaknya berada.
"Aku berada dirumah kai dan aku hanya bosan berdiam dirumah, soal panggilan juga pesan dari kalian aku sengaja mematikan ponselku" jawab taehyun dengan tenang, sembari melahap makanannya dengan santai tanpa menatap balik kearah appanya.
Sedangkan didepannya beomgyu hanya menatap kedepan dengan diam. "Taehyung cepat habiskan makananmu" taehyung yang mendengar suara dari arah depan hanya mendengus kecil, lalu kembali melahap makanannya.
.
"Tunggu taehyun" yang dipanggil langsung menghentikan langkahnya dan menatap kesamping, dimana ia mendengar suara appanya saat hendak naik kelantai tiga. "Ada apa?"
"Apa kau marah saat aku memukulmu, sehingga kau pergi dari rumah"
"Tidak. Aku memang pantas mendapatkan itu, aku hanya bosan saja dirumah" taehyung hanya mengangguk kecil saat mendengar jawaban datar dari putra bungsunya itu. "Ya sudah kalau begitu kembalilah" taehyun hanya berdehem dan kembali melangkahkan kakinya naik tangga.
Sebenarnya taehyung hanya ingin berbincang dengan putra bungsunya itu, tapi karena ia selalu melihat ucapan juga kata taehyun dengan seperti itu ia menjadi ragu. Jarang sekali ia dengan putra bungsunya itu berbicara berdua, jikapun ada hanya dirinya saja yang bertanya dan taehyun hanya menggangguk menjawab singkat.
Berbeda dengan putra sulungnya, ia pasti akan tertawa bersama dengan percakapan yang tidak penting maupun penting sekalipun. Karena keduanya sangat akrab dan dekat, berbeda dengan putra bungsunya yang dingin dan datar.