Dengan beralaskan sendal jepit hitam sehabis wudhu buat Qodho shalat. Jeno Mahendra Diwangsa atau lebih akrab di sapa Jeno, mengelilingi pom bensin mencari umi dan abangnya.
Katanya sih sebentar cari makan. Tapi sampe dia dan Abinya selesai shalat belum muncul juga, padahal niat hati mau gantian.
Lengan kemeja putih bergaris nya di tarik sampai siku, matanya mengedar mencari keberadaan sang umi.
Matanya menyipit bahkan sudah sipit berusaha mengenali ibu-ibu gamis kuning, "Umi bukan sih?"
Celana bahan yang dia gulung sampe lutut di benarkan seperti semula sebelum berjalan menuju uminya.
Umi ngga suka kalo kurang rapi kaya gitu.
"Umi." Panggilnya.
Tia atau nama panjangnya Puspita Dewi Sutia menoleh menatap anak bungsu nya yang bingung. Dengan segera dia menunjuk tenda pecel Lele agak jauh dari pom bensin.
"Itu si Mark beli bebek."
Jeno cuma ngangguk sebelum merhatiin Uminya yang kaya linglung.
"Umi kalo di depan pom bensin jangan main hape, mau kebakar?" Omel Jeno
"Iya iya tadi juga Umi cuma gabut."
"Halah gabut apaan, Kak Mark udah shalat?"
"Udah."
Setelah ngomong kalimat terakhir Tia langsung pergi ninggalin Jeno. Dia cape berdiri pengen cepet-cepet duduk.
Sedangkan Jeno malah cengo sambil merhatiin Uminya. Kedua tangan di pinggang dengan muka heran, "loh kok gue di tinggal?"
Karena ngga mau ambil pusing, Jeno ngikut jalan dari belakang.
Setelah mereka sampai di depan mobil hitam BMW, Tia bukannya duduk di depan malah milih buka pintu belakang.
Jeffry Diwangsa selaku Abi jadi heran. Dia memperhatikan tingkah laku istirnya dari kaca spion tengah mobil.
Habis itu senyum sampe dimplenya keliatan. Tingkah istrinya benar-benar ajaib, karena sekarang Tia tidur posisi tengkurap di sepanjang jok belakang.
"Udah kali Bi jangan senyum mulu, udah tua juga." Celetuk Jeno dari kursi depan sebelah Jeff.
Jeff langsung mengentikan senyumnya dan menatap anak bungsu datar, "Ngga usah iri mau nikah juga."
Tok!tok!
Ketukan pada kaca mobil sebelah Jeff mengalihkan perhatian mereka berdua. Disana Mark dengan jaket bomber tengah menenteng 2 plastik sedang di kanan kiri.
"Abi! Umi suruh geser, Mark ngga bisa masuk." Ucapnya agak ngga kedengaran.
Jeff langsung memutar tubuhnya ke belakang dan menggoyangkan bahu istrinya.
"Dek geser dulu itu Mark ngga bisa masuk."
Dengan perasaan kesal karena sudah pewe, Tia beranjak dari rebahan dan duduk sambil nyender keca jendela mobil.
Mark masuk mobil dan langsung ngasih jus jambu ke uminya, soalnya tadi pesen tapi lama.
"Ini gulanya ngga kemanisan kan?" Tanya Tia sambil membuka buntelan plastik.
Mark yang lagi ngerapiin makanan noleh terus ngangguk, "Gulanya 2 sendok ngga pake susu."
"Udah ya kita jalan lagi." Ucap Jeff
Mobil BMW melaju meninggalkan area pom bensin. Mark sedang membagikan nasi dan bebek yang tadi di beli.
"Nih no." Katanya menyerahkan sekotak bebek+nasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jeno; Revisi [✓]
Fanfiction"Mas Jeno alim sih tapi mesum." Lagi enak nonton drama bl malah ketauan ortu? Papah bilang suruh ijab qobul. Start:09/08/20 end:27/09/20 Daily life! nomin! - [gs]