21: Persiapan War

270 26 0
                                    

Persiapan War

"Kini jiwa dan raga telah sejalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kini jiwa dan raga telah sejalan. Menuntut untuk berjalan mundur dan berbalik ke belakang."_Bian Atmajaya Nagara.

Backstreet Relationshit
~•----•~

Warung H. Mamat terlihat sangat padat dengan hampir seluruh siswa Xvaroid berkumpul di sana. Banyak angkatan tua atau alumni Xvaroid berdatangan membuat parkiran penuh hingga ke pinggir jalan.

Semua orang-orang di sana mengenakan jaket kulit berwarna hitam lengkap dengan lambang Xvaroid yang ada di bagian depan. Tepatnya di bagian dada sebelah kiri. Di belakang jaket kulit itu ada nama Xvaroid tepat di bagian punggungnya.

Hari ini adalah hari besar bagi seluruh elemen Xvaroid. Hari mempererat solidaritas antara senior dan junior. Angkatan tua dan muda saling berbaur tanpa ada batasan usia. Saling bercengkerama dan berbagi tawa.

Di dalam ruangan khusus anggota inti Xvaroid penuh dengan para alumni Xvaroid. Radit, Adit, Amar, dan Novan juga ada di sana. Bercengkerama dengan Radar, Devan, Damar, dan Bian. Perseteruan dan perang dingin antara Bian dan Novan tidak pernah terjadi. Meskipun Novan kesal karena Bian berani memacari Bella, namun cowok itu mampu menempatkan masalah pribadi dan kelompok pada posisinya masing-masing.

Cara cowok yang meluapkan emosi dengan cara adu jatos adalah salah satu cara yang paling sering dilakukan untuk memperlihatkan perasaan yang terpendam.

Mereka memang saling bertukar pukulan, namun tidak lama setelah itu mereka akan kembali berbaikan. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Sekarang ini, Arion, Xabiru, dan Vero sedang berada di ruangan paling jauh di sana. Ruangan yang selalu anggota inti Xvaroid gunakan untuk merencanakan strategi penyerangan.

Dari luar warung H. Mamat terlihat biasa saja. Namun di dalamnya begitu berbeda dengan ekpektasi. Semakin masuk ke dalam warung tersebut, maka akan semakin ditemukan ruangan-ruangan khusus yang selalu anak-anak Xvaroid gunakan.

"Kalau segini banyaknya anggota yang datang, berarti kita bolos berjamaah dong?" tanya Damar menatap sekeliling.

"Hooh, bolos berjamaah. Pasti kepala botak pak Kumis udah berasap cari kita semua," ujar Devan.

"Bang Danu lagi bahas apaan sih? Lama banget njir," gerutu Radar. Cowok itu berjalan mondar-mandir memperhatikan pintu cokelat yang tertutup rapat.

"Lagi bahas strategi buat bisa bunuh lu," ucap Devan kesal. Pertanyaan itu sudah berulang kali keluar dari mulut Radar si cowok paling kalem.

"Otak lo isinya kriminal ya. Nggak mau ah temenan sama lo. Nanti gue diculik terus dimutilasi lagi," ucap Radar merapat pada Radit.

"Sono lo, botcah!" Radit mendorong kepala Radar yang bersandar di bahunya. "Enak aja nyender-nyender."

"Etdah, pelit banget Bang. Mentang-mentang pirs lope-nya si Siti, lo juga ikutan galak kayak dia," ucap Radar mengerling jenaka pada Radit.

BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang