Malam ini dikota london khususnya ditower bridge begitu sunyi. Entahlah, mungkin dikarenakan malam natal akan segera datang, Hal itu menyebabkan setiap orang sibuk dengan perayaan besar tersebut. Tower bridge merupakan jembatan yang terbentang sepanjang sungai thames.
Jembatan ini disebut juga sebagai jembatan menara. Dikarenakan terdapat 2 menara di sisi kanan dan kiri jembatan tersebut. Jembatan menara juga menghubungkan kota london dengan southwark london dan menjadi salah satu ikon terbesar kota london. banyak turis ingin berkunjung ke london hanya untuk berjalan-jalan di jembatan ini. Begitu juga dengan yang dilakukan david. Ia sedang menikmati pemandangan kota london diatas jembatan tersebut.
Sembari fikirannya menerawang ke 5 tahun silam. Tempat dimana david dan sahabatnya abel menghabiskan waktu natal bersama.
Flashback on
Desember 2015, tower bridge. London.Salju pertama turun bertepatan dengan perayaan natal. Natal kali ini abel dan david tidak kembali ke kampung halaman masing-masing, dikarenakan perayaan wisuda mereka baru diselenggarakan pekan depan. Abel dan david adalah mahasiswa akhir di University College London. Mereka mengambil jurusan di Fakultas Of Sains Sosial and Sejarah. tahun ini menjadi perayaan natal terakhir mereka bersama dikarenakan abel akan kembali ke prancis sedangkan david akan kembali ke german.
"sudah tahun terakhir kita disini bel. Tahun depan dan tahun-tahun berikutnya tidak akan sama lagi". Ucap david seraya menghembuskan nafasnya kasar.
"iya, akankah kita punya kesempatan lagi seperti ini, merayakan natal bersama." abel menolehkan kepalanya ke samping dan bersandar pada david. Tempat ternyamannya setelah bertarung dengan lelahnya dunia
"pasti akan sulit. Walau german dan prancis tidak terlalu jauh. Kamu akan sibuk melanjutkan karirmu begitu juga sebaliknya". David mengelus rambut abel. Rasanya berat bagi keduanya. Sudah terbiasa bersama-sama tetapi dipaksa untuk menjalani kehidupan masing-masing.
"Sisakan sedikit ruang untukku, setidaknya sebagai tanda bahwa aku pernah menjadi bagian dari hidupmu". Abel menunduk. Setetes air mata jatuh dipipinya. Ini begitu menyesakkan. Perpisahan selalu menyakitkan. Bisakah mereka hidup tanpa satu sama lain? Entahlah, yang tau hanya mereka berdua
"kamu tidak usah khawatir, kamu tidak akan pernah ku lupakan. Bagaimana kalau kita membuat janji?" tanya david seraya menatap abel.
"Janji seperti apa?" abel mengernyit tidak mengerti.
"setiap tahun tepat natal tiba kita akan kembali kesini." hanya itu yang bisa difikirkan david. Setidaknya mereka bertemu. Walaupun hanya sekali dalam setahun."baiklah, tapi kamu harus janji untuk selalu datang. Begitupun aku, janji?" abel memberikan jari kelingkingnya membentuk pinky promise.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Teen Fictionisinya cuma oneshoot. tentang melepaskan, merelakan demi seseorang yang dicintai