angel vs black angel

1.7K 156 11
                                    

Zurra telah menguasai kekuatannya.
Ia sudah bisa mengeluarkan dan menyembunyikan sayapnya.
Begitupun dengan petter , ia telah melampui kekuatan sang ibu.

Hingga tiba saat nya bagi mereka untuk kembali.
Setelah beberapa hari dijalan , mereka sampai diperbatasan dimana pertumpahan darah terjadi.

Dada zurra terasa sakit menyaksikan orang orang yang ia kenal saling menyerang.
Petter lebih dulu pamit untuk ikut membantu pasukan penyihir putih , menyisakan zurra yang memejamkan mata.

Tangannya bergerak membentuk angin , membuat angin disekitar bergerak atas kehendaknya.
Hembusan hembusan kecil menampar mereka satu persatu.
Memisahkan mereka yang tengah berseteru.

"Bagus , sang tokoh utama telah datang" seringai amanda dari kejauhan.

Ia mengendap,mulai mendekati zurra dengan hati hati.
Dirasa waktu yang tepat , amanda yang telah berganti menjadi kara langsung melompat ke arah zurra.

Tanpa bisa menyentuh zurra , kara terpental beberapa meter akibat angin yang diciptakan zurra.
Mata biru nya terbuka , menatap semua korban yang berjatuhan.

Matanya memicing saat orang yang sangat ia rindukan sedang terdesak.
Mata birunya makin terlihat dalam , dalam sekejap sayap putih nya membentang luas.
Siapa saja yang melihat berdecak kagum akan keindahan dua sayap tersebut.

"Tidak semudah itu ferguso" teriak zurra melempar bola api ke arah ferguso yang siap memancapkan kukunya ke tubuh edward.

"Waw , lihat siapa yang datang ? Ku tidak perlu lagi mencari mu , kau sendiri yang datang padaku"ucap ferguso kembali berdiri dari terjangan zurra.

Zurra menghirau kan ucapan ferguso , melebarkan sayapnya mencoba menutupi tubuh edward yang terlihat lemah.
Zurra terlihat kaget saat beberapa titan berbagai jenis mendekat ke arah mereka.

"Pergilah zurra. ,biar aku yang menangani ini . Uhuk uhuk"ucap edward mencoba mengusir zurra.

"Tidak akan. ,aku yang akan melawan pembunuh ayah dan ibuku"ucap zurra tak bergeming menatap ferguso tajam.

"Wah wah wah , kita lihat nanti , siapa yang akan membunuh siapa"

Serangan demi serangan dilontarkan ferguso bersamaan dengan titan yang terus mendesak zurra yang mencoba melindungi edward dengan sayapnya.

"Wesweswes airmix"sebuah mantra dilontarkan.

Angin angin saling bersautan membentuk lingkaran melindungi zurra dan edward.
Senyum zurra mengembang tahu siapa pemilik mantra tersebut.

"Pergi lah ke ferguso , biar aku yang melawan titan tersebut bersama king" ucap petter menepuk bahu zurra.

Zurra mengangguk dan mencium kening edward sebelum keluar dari pelindung yang diciptakan petter.
Mata zurra kembali menggelap , dengan bentangan sayap cantiknya zurra terbang mendekati ferguso yang tersenyum miring.

Kedua nya saling serang tanpa ada satupun yang berniat mengalah.
Ferguso yang sadar akan kekuatan besar zurra , mengeluarkan kekuatan penuhnya untuk menyerang sang angel.

Namun berbagai serangan mampu ditepis oleh zurra , dengan senyum miring zurra mengeluarkan es tipis yang tajam dari tangan kirinya membentuk sebilah pedang.

Ferguso yang panik mencari celah untuk membuat zurra lengah.
Dirasa pertahanan petter melemah , ferguso melontarkan serangan kearah edward yang tengah melawan lucifer dibawah sana.

Mata zurra terbelalak saat bola api hitam mengarah kearah king.
Dengan cepat dan akurat zurra menusuk ferguso dengan es tipis ditangannya tepat dijantung lelaki tua tersebut.

Na'as bagi zurra , bola api milik ferguso telah menargetkan edward untuk diserang.

"Tidaaaaaaaaaaaakkkkkkkk" teriak zurra sebelum ledakan besar terjadi dibawah sana.

Mata zurra yang berwarna biru berubah menjadi merah darah.
Urat urat pembuluh darah nya tampak membiru.
Angin kencang datang dari arah manapun , membuat ferguso yang terbatuk darah tecengang sadar akan kemarahan sang angel.

"Arrrrrrrrggggghhhhhhhhhhh" teriak zurra keras membuat goncangan hebat pada tanah yang kini dipijak zurra.

Semua mata tertuju pada zurra , semua titan dan pengikut lucifer musnah tertelan tanah.
Mereka yang bertahan hidup mencoba mencari pegangan agar tidak ikut terjerumus kedalam tanah yang terbelah.

Hujan es yang sangat tipis dan tajam jatuh bersamaan menghujam tubuh ferguso.
Ia mati dengan sangat mengenaskan.
Tidak berhenti di kematian ferguso , mata merah zurra menatap para serigala dan vampir yang mencoba bertahan hidup.

Goncangan hebat terjadi , menelan beberapa dari mereka yang tidak dapat bertahan.
Petter yang terseok seok menggunakan sisa tenaga nya untuk menyegel kembali kekuatan zurra yang telah di ajarkan sang ibu.

Firasat alice memang benar , zurra benar benar akan melewati batasnya.
Angin disekitar zurra mulai berhenti , begitupun dengan tanah yang sudah tidak lagi berguncang.

Mata zurra perlahan kembali menjadi biru dan sayapnya pun menghilang sebelum tubuhnya ambruk ketanah.
Hanya kegelapan dan ke hampaannyang dirasakan gadis tersebut sebelum kesadarannya direnggut paksa.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang