"Kesetiaan tak ubahnya seperti cahaya lampu-lampu yang redup. Menyala sekejap lalu padam dengan cepat."
_______
Aku pernah mengira-ngira apa yang dinamakan cinta sejati. Apa semacam perasaan mendalam pada seseorang, hingga tak ada hal yang bisa menggantikan atau menghentikannya? Sebuah cinta yang hakiki yang akan dibawah sampai mati? Semacam itukah? Tapi kupikir itu tidak benar. Nyatanya perasaan cinta seringkali hanya singgah sebentar untuk kemudian berubah seiring masa dan pergantian waktu.
Seperti halnya yang terjadi padaku, mencintai seseorang dengan begitu mendalam. Sempat aku menyangka bahwa dialah belahan jiwa yang Tuhan kirimkan untuk menemaniku mengarungi luasnya samudera kehidupan. Demi dia seakan-akan aku sanggup melakukan apapun agar tetap dibersamakan dengannya selamanya. Akan tetapi apa yang terjadi tidaklah segemilang yang ada dibayangkan.
Dia memilih pergi.
Meruntuhkan segenap kekuatan, meluruhkan rasa, hingga tiada lagi yang tersisa selain kebencian yang sama dalamnya.
Detik itu juga aku berhenti percaya bahwa di muka bumi ini masih ada cinta sejati.
Namun, pertemuan dengannya dalam perjalanan waktu perlahan mengantarkanku pada sebuah pemahaman baru. Tentang perasaan, tentang kesetiaan, tentang memiliki, tentang sebuah ikatan. Memandang cinta dari sisi yang berbeda.
________
"Di hari-hariku yang muram engkau datang laksana cahaya yang mengantarkan terang dalam belantara yang gelap, menunjukan jalan saat aku hilang arah. Kau berkata, tiada hidup yang sempurna. Selalu ada luka dan kecewa setelah kehilangan. Namun bukan berarti tidak ada tawa setelahnya.
Usap air matamu, jangan menjadi lemah. Teruslah melangkah meski tertatih. Jika berhenti kau tidak akan menemukan apa yang kau cari. Jadikan aku pegangan jika kau butuh kekuatan. Jangan takut apapun yang terjadi aku akan tetap menemani, tak akan pergi.
Percayalah, meski kita dua orang yang sama terluka. Kita akan mampu saling menyembuhkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Menjadi Ibu Untuk Anak-Anakmu
RomanceMaikana tidak tahu persis apa yang terjadi dengan dirinya di waktu dini hari yang dingin itu. Dia hanya ingat seorang lelaki menghampirinya, sewaktu ia sekarat, lalu ambruk di tepi trotoar lantaran mabuk berat. Lelaki itu menolong dan membawanya ke...