Can I?

1K 124 39
                                    

HaruDam short AU

Aku bikin setelah liat Haruto mepet2 Yedam di Twitter blueroom.
.

"Setidaknya sekarang tidak ada kamera, Jeongwoo, atau Doyoung"

Can I?

.

“Hyung tunggu”

“Ish nyebelin”

“Yedam hyung”

Terlihat rapper dan vocal dari boy grup yang baru saja melakukan siaran langsung di Twitter itu sedang melakukan kejar-kejaran di depan pintu kamar dorm mereka.

Ya mereka Haruto dan Yedam

“Apa Haruto?” Jawab oknum yang sejak tadi menghindar dari lelaki bernama Haruto. Dia menghentikan langkahnya, sambil berbalik dan memasang wajah galak.

“Kenapa langsung pergi dan tidak berhenti saat ku panggil Hyung?” Haruto sudah di hadapan Yedam sambil memasang wajah bingungnya.

Oh ayolah.. apa lelaki Watanabe ini tidak sadar apa saja yang dia lakukan saat live blueroom tadi? Mereka sedang di depan kamera dan Haruto dengan seenak jidatnya menggoda Yedam.

Oke mungkin Yedam berlebihan. Haruto hanya memegang tangannya, merangkul pundaknya, membisikan sesuatu sampai hampir mencium telinganya. Oke mungkin itu Hanya.

Tapi ingatkan Yedam kalau mereka juga satu grup dengan Jeongwoo dan Doyoung. Ah mungkin lebih tepatnya ingatkan Haruto. Apa dia tidak menjaga perasaan Jeongwoo?

Baiklah mereka memang sudah tidak ada hubungan. Baik Haruto Jeongwoo maupun Doyoung Yedam Tapi bukan berarti Watanabe buaya Haruto bisa seenaknya menggoda Yedam.

“Masih memikirkan Jeongwoo dan Doyoung hyung?” Tebak si Watanabe sialan Haruto sangat benar. “Hey aku berani bertindak karena mendapat dukungan dari Jeongwoo hyung” lanjut Haruto sambil memegang tangan Yedam.

“Tapi Doyoungi ba-” ucapan Yedam berhenti saat tiba-tiba Haruto menarik tangan Yedam sehingga membuat Yedam berada di pelukannya.

Haruto memeluk Yedam.

Hanya pelukan ringan. Lalu Haruto tertawa renyah

“Doyoungi hyung juga bilang padaku untuk tidak usah sungkan padanya” Haruto berkata sambil mengusak rambut Yedam.

Bersyukurlah karena lampu dorm hanya di nyalakan di ruangan depan, sehingga bisa menutupi rona yang mulai muncul di pipi Yedam.

“Tapi tidak saat siaran langsung juga rutooo” protes Yedam sambil mencubit lengan Haruto.

“Aw aw aw sakit Hyung ampun”

Oh ayolah itu bahkan hanya cubitan manja.

“Dasar lebay!”

Yedam meninggalkan Haruto dan masuk ke kamarnya, tanpa menutup pintu. Apa Yedam sengaja?? Bukankah ini kesempatan untuk Haruto?

“Aku boleh tidur di sini malam ini?”

“Tidak”

“Baiklah hyung aku akan menutup pintu”

Apa Haruto tuli?

Lalu dengan seenaknya lagi Haruto menidurkan badannya di kasur Yedam. Kasur ini terlalu sempit untuk berbagi dengan badan raksasa Haruto.

“Ya! Sana kembali ke kamar mu ruto. Asahi pasti akan mengomel” perintah Yedam sambil menarik bantal yang di gunakan Haruto.

Bukan Haruto jika menurut. Nyatanya dia malah menarik Yedam sehingga Yedam kehilangan keseimbangan dan terjatuh menimpa Haruto.

“YA!”

Yedam memukul pelan lengan Haruto.

Haruto tertawa dan malah menarik Yedam dalam pelukannya.

“Hyung, aku merindukan mu” Haruto berkata sambil menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Yedam.

“Ya ya Watanabe jangan seperti ini”

Yedam berontak berusaha bangun, namun di tahan oleh Haruto.

“Di sini tidak ada kamera hyung. Juga tidak ada Jeongwoo atau Doyoung hyung”

“Aku merindukanmu Hyung”

Lanjut Haruto sambil mengeratkan pelukannya.

Ingatkan Yedam untuk bernafas, karena posisi dia tetap di atas Haruto. Jantungnya pun sepertinya sudah berdetak tidak karuan. Jangan lupakan lampu yang menyala sehingga kali ini pipi merona Yedam tertangkap oleh netra Haruto.

“Kau sangat menggemaskan hyung”

Haruto mengusak rambut Yedam, lalu terduduk sehingga membuat Yedam juga terduduk di pangkuan Haruto. (BENTAR GUE GA KUAT NULISNYA ANJING HUWEEEE MANISNYA 😭😭)

Jangan tanyakan keadaan Yedam saat ini. Dia kacau. Pikiran dan hatinya sangat sangat kacau. Bukan kacau yang membuatmu merasa buruk.

Tapi kacau yang membuat perutnya terasa seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan.

Yedam hanya menunduk tidak berani menatap mata Haruto.

“Hyung, kenapa tidak mau memandangku hm?

“Malu ruto-ya”

Kenapa mahkluk di hadapan Haruto sangat menggemaskan?

Tanpa berbicara apa apa lagi Haruto menarik dagu Yedam, lalu mengecup sudut bibir Yedam.

Yedam yang mendapat serangan mendadak pun bertambah merah wajahnya. Jantungnya berdebar-debar makin tidak wajar. Kupu-kupu dalam perutnya seperti berlomba-lomba ingin terbang keluar.

“Hyung, can I?”

Tanya Haruto dengan deep voicenya tepat di depan bibir Yedam.

“Hmm” Yedam mengangguk dan perlahan menatap Haruto.

Dengan pelan Haruto mendekati bibir Yedam.

Yedam yang melihat pergerakan Haruto sangat malu sehingga dia menutup matanya.

Perlahan kedua bibir itu saling bersentuhan. Hanya bersentuhan sampai Yedam tidak sabar dan sedikit mengulum bibir Haruto.

Haruto tersenyum dalam ciuman tersebut.

Tidak ada pagutan yang menuntut.

Hanya kecupan dan kuluman tipis di bibir mereka.

Baiklah setidaknya sekarang tidak ada kamera, Jeongwoo ataupun Doyoung.

Biarkan Yedam dan Haruto menikmati moment mereka.

.end.

°°°°HaruDam°°°°

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I? | HaruDamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang