Seungcheol mengemudi dengan Jeonghan di sampingnya dan tengah memangku Chan yang tertidur pulas, diikuti mobil hitam lain di belakangnya.
Ada 3 bagian di mobil ini, jadi 1 mobil bisa menampung 8 orang dengan tubuh sedang-kecil tentu saja.
Mobil Seungcheol membawa 7 orang termasuk dirinya tapi cukup lenggang karena Chan di pangku Jeonghan.
Sedangkan mobil yang dikendarai Joshua di belakang membawa 6 orang sisanya(termasuk Joshua sendiri)
"Kak apa masih lama?"
Seungcheol tersenyum kecut, rumah Kakeknya masih harus menempuh 3 jam lagi perjalanan (jika tidak ada kendala), mereka berangkat dari subuh subuh tadi, dan ini sudah terhitung tengah hari.
"Sabar ya, masih jauh lagi, tidur dulu saja nanti Kakak bangunkan jika sudah sampai"
Jihoon mengangguk menanggapi lalu memposisikan dirinya senyaman mungkin untuk tidur dan menggunakan pundak Wonwoo di sampingnya sebagai sandaran.
"Kak, jika lelah bilang ya biar ku gantikan saja"
Jika jujur Seungcheol lelah sekali, bokongnya sudah sangat pegal, pedas dan matanya menjadi sedikit mengantuk tapi sebentar lagi sudah ada Rest area, untuk istirahat sejenak dan membeli kopi, jadi masih bisa lah ditahan sebentar.
"Tak apa, aku masih kuat, sebentar lagi kita berhenti sejenak"
#Mansion
"Bangun ji kita sudah sampai"
"Eungh sudah sampai?" Jihoon mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Iya, ayo turun dan bawa kopermu"
Jihoon mengangguk lalu keluar dari mobil dan menggeret kopernya sendiri di barisan paling belakang.
"Permisi paman.....Park?"
Pria tua yang sedang menyapu halaman depan Mansion itu mendongak, menghentikan kegiatannya untuk menyambut cucu si pemilik Mansion dengan senyuman khas dan hati yang haru.
"Eoh anda sudah sampai tuan muda, maaf saya sedang membersihkan halaman"Seungcheol tersenyum lalu mengangguk.
"Panggil saya Seungcheol saja paman seperti dulu, baiklah kami permisi.."
Seungcheol segera memasuki Mansion setelah berpelukan hangat pada pria tua itu.
"Ya.....
hati-hati"
Seungcheol masih ingat betul rupa para penjaga setia Mansion ini walaupun sudah tidak bertemu setelah sekian lama, Paman Park adalah salah satu tukang bersih-bersih di depan Mansion yang dulu sering Seungcheol ajak bermain semasa kecil.
Dan yang kedua yang paling dekat dengannya adalah Bibi So, pemimpin pelayan di sini, selain menjadi pimpinan para pelayan di sini Bibi So juga dulu yang mengasuh dari era Jihoon sampai Mingyu.
Seungcheol memeluk dengan sayang Bibi So yang dibalas hal serupa, dilanjutkan sampai Vernon karena Chan masih pulas di gendongan Jeonghan.
"Kami akan ke atas dulu Bi memilih kamar"
Bibi So mengangguk mempersilahkan.
"Kak..." Bisiknya
"Hmm?"
"Apa hanya ada Bibi So dan Paman Park di sini selain kita?"
Seungcheol celingak-celinguk meneliti sekitarnya, tak ada orang selain mereka di sini terlalu sunyi istilahnya, alisnya mengerut.
"Aku tak tau juga han, mungkin begitu? Ah entahlah nanti biar ku tanyakan pada Bibi So, sekarang ayo memilih kamar dulu lalu istirahat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mansion *SEVENTEEN
HorrorSeungcheol tak tau jika keputusannya untuk menempati Mansion Kakeknya adalah sebuah kesalahan. Lantunan Melody Piano di tengah malam Dentingan Jam di tengah malam Derap langkah kaki Lorong panjang nan gelap Dan Gudang belakang yang misterius Dan Mak...