PENCARIAN PUSAKA SAKTI

382 17 0
                                    

25 TAHUN KEMUDIAN...
Bayi itu kini sudah tumbuh dewasa dan menjadi pemuda yang tampan dan tangguh. Saat ini Dimas Gheli menjadi murid kesayangan guru besar dan banyak siswa yang mengenalnya bahkan sampai ada banyak adik seperguruannya meminta dilatih ilmu bela diri dari dimas semua orang di padepokan itu mengagumi, kini dimas berada di rumah paman timbul dan sedang tidur
“ Dimas bagun nak sudah siang “ suara paman timbul membangunkan dimas dari dapur yang tidak jauh dari kamar dimas tidur
“ lima menit lagi huaaaammmm..” kata dimas membalas sambil berpindah posisi tidur kemudian paman timbul mendatangi kamar dimas.
“ dasar sudah besar masih saja pemalas “ guman paman timbul lalu dia mendudukan dimas yang tidur kemudian memegangi bahunya lalu menhentak hentakan tubuh dimas
“ cepat ayo pemalas bangun ini sudah pagi dan ada pesan dari guru besar untuk bertemu di ruangannya” kata paman timbul sambil menghentak hentakan tubuh dimas lalu dimas pun membuka matanya
“ apa guru besar memanggilku” kata dimas yang baru terbangun
“ iya benar tadi pagi aku habis dari padepokan” kata paman timbul
“ astaga kenapa baru memambangunkanku “ kata dimas kaget lalu loncat dari ranjangnya dan memakai pakaian dengan tergesa gesa
“ oioioi apa tidak makan atau mandi dulu” teriak paman timbul yang menyusul dimas yang berlari kedepan rumah
“ tidak ayah “ teriak dimas yang berlari sambil membenarkan pakaiannya
sesampainya di padepokan dimas langsung menemui guru besarnya yang saat ini dalam posisi semedi di ruanganya
“ guru” kata dimas sambil melangkah kedepan guru besar dan duduk bersila dihadapannya
lalu sang guru pun membuka matanya, setelah itu dimas pun langsung mengutarakan kalimat permohonan maaf karena terlambat bangun dan si guru besar hanya melemparkan senyuman, kemudian sang guru besar menceritakan perihal kenapa dia memanggil dimas ke padepokan lalu dia pun mulai menceritakan sejarah kehidupan dimas sejak awal bayi hingga sekarang ini selama di padepokan tanpa terduga paman timbul berada di ruangan itu dan guru besar pun menyuruhnya untuk duduk bersama. Guru besar pun menyuruh Dimas Gheli untuk berkelana keseluruh negeri untuk memperdalam ilmu bela dirinya karena sang guru besar merasa semua ilmunya sudah diberikan kepada Dimas Ghelidan guru besar juga pernah mendengarkan bahwa dimas akan mencari 2 pusaka legenda itu untuk menjadi orang nomer 1 didunia persilatan, dan segera dimas pun menyanggupi perintah gurunya dan pulang bersama paman timbul untuk berkemas. Setelah sore hari diadakan acara perpisahan untuk dimas dan semua orang dipadepokan menghadiri perpisahan itu banyak para guru padepokan mengucapkan perpisahan ke dimas tanpa terkecuali adik adik seperguruannya.
“ Dimas muridku“ kata guru besar lalu memegang pundak dimas
“ iya guru” kata dimas
“ pesanku selama kamu menjadi pegelana jangan sesekali kamu berjalan kearah utara aku khawatir petaka akan menimpamu “ kata guru besar
“ baiklah guru saran guru akan dimas lakukan” kata dimas
“ ini ambilah “ kata guru besar sambil memberikan pedang terbaiknya kepada dimas lalu dimas menerimanya
kemudian dimas berjalan ke gerbang dan diikuti semua orang lalu dimas pun berbalik badan dan memberi hormat dan meninggalkan padepokan semua guru murid dan paman timbul menahan tangis tak terkecuali guru besar karena baru kehilangan murid terbaiknya. Berbekal tas kecil dan pedang dimas pun memulai perkelanaannya dia memilih arah selatan untuk memulai perjalanannya tepat di tengah jalan dia disergap para bandit tapi dengan mudahnya dimas mengalahkan mereka semua setelah itu besok harinya dimas disergap lagi kali ini bukan para bandit melainkan 1 peleton pasukan kerajaan yang mengira dimas adalah perampok yang dicari cari kerajaan dan sekali lagi dimas berhasil mengalahkan mereka semua berkat kesaktian ilmu beladiri yang dimilikinya, setelah 2 bulan berjalan kearah selatan dan didapati rintangan didepan cukup sulit untuk dihadapi Dimas Gheli dia pun memilih berjalan kearah timur, selama perjalanan kearah timur dimas bertemu sesama pendekar pengelana dan bertarung dengan mereka ketika menang dimas akan meninggalkan mereka dan ketika giliran dimas kalah maka dimas tidak akan sungkan untuk berguru kepada pendekar yang baru mengkalahkannya itu juga tidak membuat heran kenapa semakin lama dimas semakin sakti mandraguna dan juga namanya semakin dikenal di dunia persilatan. Saat ini Dimas Gheli sedang menyusuri jalanan hutan yang terkenal angker kata orang orang yang pernah melewatinya. Tanpa di duga saat dimas sedang asik menyusuri jalan sebuah pedang datang kearahnya dengan cepat dimas melangkah mundur pedang itu hampir saja mengenai perutnya jika dimas tidak sigap. Lalu seseorang memakai baju hitam dan topi capil di kepalanya turun dari rerimbunan pohon dengan jurus meringankan tubuhnya dengan pelan kakinya meyentuh tanah

SANG PENDEKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang