Dahyun termenung sendirian di atap sekolah, ia masih memikirkan semua perkataan Jung Jaehyun itu.
Puk—
Dahyun menoleh kebelakang setelah merasa ada seseorang yang menepuk bahunya dengan pelan. Seketika ia menghembuskan nafas kasar dan berbalik kedepan lagi.
"Apa semalas itu kau melihatku? " tanyanya
"Kau tahu sendiri jawabannya" jawab Dahyun
"Oh ayolah, bukankah kau mendapat sebuah informasi? " tanyanya lagi
Dahyun memiringkan badannya untuk melihat sang empu yang mengajaknya berbicara.
"Untuk apa aku memberi tahumu? Dan, kau adalah orang asing! Bagaimana aku bisa percaya padamu?" tanya Dahyun balik
Orang itu tersenyum lalu terkekeh pelan.
"Ya, perkenalan kita terbilang tak baik kan? Bagaimana jika kita berkenalan ulang. Namaku Lee Taeyong, dan kau? " tanya orang itu
"Kim Dahyun" jawab Dahyun singkat
"Senang berkenalan denganmu, Kim Dahyun" ucap Taeyong sambil menyeringai
"Senang juga berkenalan denganmu Lee Taeyong" desis Dahyun
"Well, kita kembali ke topik awal. Apa yang kau temukan disana? " tanya Taeyong dengan santai
"Hanya sebuah ketidakpastian" jawab Dahyun malas
"Maksud— "
"Siapa Jung Yerin? " potong Dahyun
Taeyong terdiam, ia gelagapan menjawab pertanyaan Dahyun.
"Jung Yerin? " ulang Taeyong
Dahyun mengangguk dengan semangat.
"Apa kau tahu? " tanya Dahyun lagi
"Tentu saja" jawab Taeyong
"Beritahu aku! Siapa dia! " paksa Dahyun
"Jung Yerin, adik dari Jung Jaehyun. Kau tahu? Dia memiliki penyakit darah yang parah hingga membuat kulitnya terlihat sangat putih. Dan ya, tunangannya Roseana Park mengkhianati mereka" jawab Taeyong sekenanya
"Roseana Park, apa iya dia yang membunuh Yerin? " tanya Dahyun
Taeyong menoleh lalu menyeringai
"Jika memang iya... Bagaimana? " tanya Taeyong balik
"Itu tak mungkin! " pekik Dahyun
"Ya... Kau yang bertanya dengan penasaran, dan aku yang menjawab dengan kejujuran. Jadi, apa aku tetap salah 'disini'? " ujar Taeyong
Dahyun termenung lalu menggeleng.
"Tidak, kau tidak salah" lirihnya
Taeyong berdecak malas.
"Oh ayolah! Jangan buat aku merasa bersalah! " kesalnya
Taeyong menarik tubuh Dahyun lalu membuka 2 kancing teratasnya. Ia memperlihatkan bahu Dahyun yang mulus.
"Lihat ini! Bunga mawar! Kau tahu? Setiap keturunannya pasti akan mendapatkan tanda lahir seperti ini" Ucap Taeyong
"Tapi ada yang aneh disini. Terukir juga lambang bulan? " gumam Taeyong pelan.
Dahyun menarik kerah seragamnya lalu mengancinginya lagi.
"Bagaimana kau bisa tahu semua ini?" tanya Dahyun
"Coba tebak" jawab Taeyong usil
"Sudahlah, percuma berbicara denganmu" kesal Dahyun
"Hey hey hey, apa kau marah padaku?" tanya Taeyong
"Kau punya otak bukan? Coba kau pakai otakmu itu dengan baik" jawab Dahyun tajam
Taeyong menghela nafas lalu menyenderkan tubuhnya di sofa rooftop dengan santai.
"Kau ingin mengetahui tentang Rose bukan? " tanya Taeyong
Dahyun hanya berdehem menanggapi ucapan Taeyong.
"Mari kita selidiki tempat awal" ucap Taeyong
"Dimana? " tanya Dahyun
"Tentu saja... Rumahmu" jawab Taeyong
"Rumahku? Ada apa dengan rumahku?! Atau jangan-jangan kau ingin mencuri! " tuduh Dahyun
"Jangan sembarangan bicara gadis bodoh! Rumahmu adalah tempat tinggal Rose dulu" sanggah Taeyong
Dahyun memutar bola matanya malas.
"Bagaimana jika ada orangtua ku? " tanya Dahyun
"Orangtuamu sudah berada di rumah sakit sejak kemarin" jawab Taeyong malas
Dahyun menghela nafas lalu mengangguk.
"Baiklah, lalu bagaimana dengan si Jung Jaehyun itu? " tanya Dahyun lagi
"Tentu saja dia ikut" jawab Taeyong
"APA! Kau serius?! " pekik Dahyun tak terima
"Bagaimana pun, kita harus menemukan mayat Jung Jaehyun" balas Taeyong
"Apa maksudmu sialan! " kesal Dahyun
Taeyong menarik kerah seragam Dahyun dengan kencang.
"Maksudku? KELUARGAMU ITU MEMBUNUH SELURUH KELUARGA KAKEKKU BODOH! " bentak Taeyong
Dahyun membulatkan matanya tak percaya, kini genggaman tangan Taeyong dikerah Dahyun terlepas. Dahyun mengambil langkah mundur pelan lalu menatap Taeyong tak percaya.
"Ka-kau bohong" sanggah Dahyun
"Aku? Bohong? Hei! Kau kira Rose itu murni mencintai Jaehyun huh? Apa kau kira itu semua murni?! Dia hanya lahir di kalangan biasa. Ia memanfaatkan Jaehyun untuk kekuasaannya" jelas Taeyong panjang lebar.
Dahyun menutup mulut dengan tangannya sendiri, airmatanya berderai dengan begitu banyak. Kemudian ia pun menghilang dari pandangan Taeyong.
"ARGGHH! " Teriak Taeyong frustasi.
Puk—
"Kau terlalu cepat nak" ucapnya
Taeyong menoleh ke samping lalu menghela nafas berat.
"Diam Jung! " kesal Taeyong
"Hey! Mana sopan santun terhadap kakekmu ini anak bodoh! " balas Jaehyun
"Bersyukurlah aku ingin membantumu! " timpal Taeyong
Taeyong mendudukan dirinya lagi lalu mengusap wajahnya kasar.
"Apa yang kau cemaskan? " tanya Jaehyun
"Bagaimana caranya aku memberitahu bahwa Kim Dahyun itu—"
"Hey Lee! Kau dicari oleh seluruh guru! " potong seseorang
"Baiklah" balas Taeyong
TBC
AVV HYUNG
PENASARAN GAK?!

KAMU SEDANG MEMBACA
[ O2. ] Piano
Horror❝Sebuah denting melodi yang menghanyutkan, namun mampu membawa petaka. ❞ [Jaeda] Jaehyun X Dahyun