JALAN RINTANGAN

212 14 0
                                    

Saat ini Sari liu sudah kembali ke perguruanya.
“ Ada apa guru bukanya guru sedang dalam pertapaan “ tanya seorang murid
“ pertapanku sedah selesai” jawab Sari Liu
“ lalu ada apa guru sampai datang kesini “ tanya murid yang lainnya
“ kita akan buat perhitungan dengan sekte sesat utara karena salah satu murid mereka membunuh priaku “ kata Sari liu
dan sejak saat itu sekte anggrek menebarkan teror kepada murid murid perguruan sekte sesat utara dan sekte sesat utara sudah tahu pelakunya lalu membalas dengan teror ke sekte anggrek.
di lain tempat dimas tersadar dan terkejut seekor burung raksasa memberinya makan dari paruhnya tapi dimas tidak bisa bergerak karena kehabisan tenaga walaupun pendarahannya sudah berhenti.
“ woeeeh pahit....” kata dimas lalu dia berniat memutahkan makan tadi tapi burung garuda raksasa itu menahan dagu dimas dengan paruhnya yang besar agar dimas menelannya yang ternyata tanaman obat herbal
“ astaga apa kamu mencoba membunuhku dalam kepahitan ini” kata dimas kepada burung garuda raksasa itu lalu burung itu pergi meninggalkan dimas
3 HARI KEMUDIAN...
Kini tubuh dimas sudah pulih walapun belum pulih 100% dan dia bisa berjalan lalu ia melihat sarang burung garuda raksasa itu yang berada dibawah cekungan batu raksasa dia ingin melihat sarang itu ada telurnya tidak karena dia sudah kelaparan dan seharian burung garuda raksasa itu belum kembali kesarangnya dimas pun tidak menemukan apa apa di sarang burung garuda raksasa itu tapi dia menemukan sebuah pedang yang besar dan terlihat sangat berat lalu dia coba untuk mengangkat pedang itu ternyata tidak seberat yang dia bayangkan dia coba ayun²kan pedang itu dan ternyata seperti pedang pada umumnya dan dia melihat ada tulisan garuda di pedang itu

 Kini tubuh dimas sudah pulih walapun belum pulih 100% dan dia bisa berjalan lalu ia melihat sarang burung garuda raksasa itu yang berada dibawah cekungan batu raksasa dia ingin melihat sarang itu ada telurnya tidak karena dia sudah kelaparan dan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kemudian sang burung garuda raksasa itu datang sambil membawa sebuah pohon apel yang penuh dengan buah apel yang merah².dan menjatuhkan pohon itu tepat didepan dimas gheli
“ dari mana kamu mendapatkan pohon itu, buahnya terlalu banyak aku tidak akan bisa menghabiskanya” kata dimas gheli lalu sambil mengambil apel dari pohon apel. Sementara di tempat lain terjadi kerusuhan dimana mana yang disebabkan oleh sekte anggrek dan sekte sesat utara bahkan sampai menganggu keamanan kota setiap murid dari sekte anggrek bertemu sekte sesat utara dimana pun mereka selalu bertarung secara brutal sampai² pihak keamanan kota kuwalahan dalam menangani masalah ini, 1 satu hari selau terjadi 200 – 350 aksi bentrok serangan dari 2 sekte itu terkadang saling balas membalas serangan terkadang ketika bertemu mereka langsung bertarung layaknya kucing jalanan bahkan Adipati Raden Arya Mangkubotolimo sampai mengerakan pasukan kerajaan untuk membantu pasukan keamanan di setiap daerah karena ketika murid – murid dari 2 sekte itu berbuat onar seketika terjadi kerusakan ditempat yang mereka buat arena dan lagi lagi warga sipil tidak bersalah menjadi korban dari kerusuhan itu, sementara di perkotaan situasi kian memanas akbitan kerusuhan 2 sekte itu di gunung sepuluh jari dimas gheli melatih semua jurus jurusnya agar semakin matang setiap hari dia berlatih terkadang saat dimas gheli berlatih burung garuda raksasa itu menemani dan melihat dimas gheli saat berlatih terkadang burung garuda raksasa itu pergi mencari makanan untuk Dimas gheli
4 HARI KEMUDIAN...
Karena situasi dari 2 sekte itu sudah sangat panas hingga 2 sekte itu memutuskan untuk mengakhiri masalah ini dengan berperang karena tidak mau menambah korban tidak bersalah semakin banyak akibat ulah sekte mereka kini Sari Liu menaiki kuda dan diiringi dengan murid murid sekte anggrek bersenjata lengkap siap untuk bertempur sebagaian dari murid murid itu membawa bendera panji panji sekte anggrek, di pihak Sekte Anggrek berjumlah sekitar 20.000 murid yang saat ini dalam perjalanan menuju sebuah lembah terlarang yang menjadi kesepakat sekte sesat utara dan sekte Anggrek begitu pula pihak sekte sesat utara yang dipimpin oleh Fara Tang yang menunggangi kuda dan diiringi murid muridnya bersenjata lengkap yang berjumlah sekitar 15.000 murid kini dalam perjalanan menuju lembah terlarang, di lain tempat karena merasa latihannya sudah cukup Dimas Gheli berkeinginan turun dari gunung 10 jari dia pun turun dengan menggunakan jurus meringankan tubuhnya dan terbang melewati bebatuan gunung sambil membawa pedang besar itu dipunggungnya dalam waktu yang tidak lama dimas sudah berada di perbukitan dan diapun turun karena melihat iring iringan orang dalam jumlah besar

SANG PENDEKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang