Chapter Twenty Four
Crimes have been a tumor in each inch of world life, till there is no chance to sorrow every death.
Kejahatan telah menjadi sebuah tumor di setiap inci dari kehidupan dunia, hingga tidak ada kesempatan untuk menangisi setiap kematian.
The Lifetaker
You see colors no one else can see, in every breath you hear a symphony. You understand me like nobody can. I feel my soul look for you, like a flower blooming. When this whole world gets too crazy, and there's nowhere left to run, i know you'll gave me sanctuary. You're the only truth i know, you're the road back home. And when words are not enough, i climb inside your heart and still find, that you are the safest place to hide..
Kau mampu melihat warna-warni yang tak satupun orang dapat lihat, dalam setiap napas kau mendengar sebuah alunan. Kau memahamiku layaknya hal yang mustahil orang-orang mampu lakukan. Aku merasakan jiwaku menginginkan dirimu, seperti bunga yang bermekaran. Ketika seluruh dunia ini menjadi terlalu gila, dan tak tersisa satupun tempat untuk melarikan diri, aku tahu kau akan menjadi tempat perlindunganku. Kau adalah satu-satunya kebenaran yang kuyakini, jalan untuk kembali pulang. Dan ketika kata-kata tidak memiliki kuasa, aku mendaki ke relung hatimu dan tetap menemukannya, bahwa kau adalah tempat teraman untuk berlindung.
***
"...kau adalah kekasih Phoenix, Baekhyun.."
"A-apa?"
Baekhyun refleks memundurkan tubuhnya, membuat sebelah pelukan lengan Chanyeol di pinggang mengendur.
"Aku tidak-- apa maksudnya?"
"Tentu saja. Justru akan sangat aneh jika kau mengerti." Si mata abu tidak meninggalkan tatapannya dari wajah Baekhyun.
"Karena kehidupan ini sudah bukan lagi menjadi milikmu, Baekhyun. Kau sudah terlahir kembali sebagai Lee Baekhyun. Keponakan dari Kepala Kepolisian Lee Gongyoo.."
Bahu menegang, Baekhyun merasakan otaknya ikut membeku.
"K-kau..kau tahu?"
Chanyeol bergumam,"Ditemukan dalam keadaan terluka tanpa identitas selain tag nama Byun Baekhyun di tasmu dan juga sebuah trauma yang membuat sangat banyak memori terpendam, hingga diangkat menjadi keponakan yang dianggap seperti putra sendiri. Kau bukan lagi Byun Baekhyun."
Pikirannya yang paling waras sekalipun tidak dapat mencerna setiap ucapan pria itu.
Segala yang terdengar adalah kebenarannya, namun mengapa terasa janggal ketika dia mendengarnya dari mulut pria itu?
"Aku tetaplah Byun Baekhyun."
Dia akhirnya bersuara usai hanya memandangi wajah si surai abu. "Dan itu tidak mengubah fakta bahwa dia merupakan pamanku."
"Aku tahu," Chanyeol mengecup lagi punggung tangan Baekhyun.
"..karena kau tidak pernah benar-benar berubah. Dan aku akan selalu mencintaimu."
"Kau berusaha mengatakan bahwa aku...a-aku adalah bagian dari..." Baekhyun mengedip-ngedip kaku.
"..d-dari keluargamu? Aku, a-apakah aku pernah hidup bersama kalian? C-Chanyeol--"
Rahang Baekhyun mengeras bersamaan dengan dahinya yang mengernyit. Jutaan pertanyaan meledak di kepala dan Chanyeol sama sekali tidak mengizinkan Baekhyun untuk membaca sendiri isi kepala pria bersurai abu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lifetaker
ActionThe Lifetaker, sebuah divisi eksekutor, bersumpah untuk mengikuti setiap orang yang memiliki aroma kejahatan, dan memusnahkan mereka tanpa ampun. Tapi Baekhyun menemukan sebuah memori di mana dirinya memiliki keterikatan yang kuat dengan pimpinan ma...