Pangeran Penakut

19 1 0
                                    

Musim semi kini ada di depan mata. Bunga-bunga di taman depan kediamanku, mulai mengeluarkan kuncupnya yang berwarna-warni.

9 bulan sudah jiwaku berpindah ke dunia ini dan hidup sebagai Lynae Elliot. Sejak aku berhasil mengalahkan Theo saat duel di musim dingin lalu, ia datang ke rumah setiap hari.

Ia akan datang saat matahari mulai terbit dan pulang saat terbenam. Berkat Theo juga aku bisa berlatih pedang hampir setiap hari, tidak hanya seminggu sekali.

Theo sudah seperti anggota keluarga yang mampir untuk sekedar berbagi sesuatu atau mengobrol.

Ia juga tidak lagi menunjukkan emosi yang menggebu-gebu seperti dulu dan jauh lebih tenang.

Bisa dibilang hari-hariku berlalu sangat damai. Dan itu artinya, semakin dekat juga dengan kematian ayah dan kedatangan Putri Primrose Foster.

Walau Hiiragi belum menyelesaikan ceritanya, aku yakin sesuatu akan terjadi setelah kedatangan tuan putri kemari. Entah itu hal yang bagus atau hal yang buruk.

Kalau memang sekarang juga musim semi di dunia nyata, mungkin kuncup bunga sakura sudah mulai bermekaran di pohonnya. Dan saat ini juga, banyak dokter dan suster baru diterima.

Setelah beberapa bulan tinggal disini, aku bisa merasakan keadaan tubuhku di dunia nyata. Baik denyut nadi meupun hitungan napas, semuanya normal. Itu artinya aku belum benar-benar meninggal.

Aku juga bisa merasakan kalau tubuhku baik-baik saja, walau tidak tahu berapa lama waktu sudah berjalan di dunia nyata.

Selama menjadi Lynae, para pelayan tidak melarangku melakukan hal yang kumau. Karena, aku adalah orang yang paling tidak diharapkan untuk bertemu tamu manapun.

Para prajurit di puri ini mungkin mengetahui tentang asal usulku, tapi tentu saja tidak ada tamu yang akan menanyakan tentangku. Dan aku juga selalu meminta mereka untuk menjaga harga diri ayah.

Jadi aku benar-benar hidup jauh dari hiruk pikuk bangsawan. Satu-satunya tempat yang pernah kukunjungi di bangunan utama, hanyalah tempat latihan prajurit saja.

Para prajurit di puri juga terkadang mampir ke rumah untuk sekedar minum teh atau bertukar kabar. Mereka juga sering bercerita tentang macam-macam tamu yang datang ke puri.

"Haa... aku iri dengan Alan dan Ian."

Kata Oscar sambil menghela napas panjang saat aku dan Theo sedang menanam beberapa bibit sayur di sudut taman.

Oscar adalah prajurit yang paling sering berkunjung ke rumah. Ia selalu membawakan berita terbaru atau sekedar berkeluh kesah tentang kesehariannya.

"Ada apa dengan mereka?"

"Ya... aku ingin menjadi penjaga Nona Lynae saja. Aku lelah berurusan dengan para bangsawan."

"Hm? Tapi aku juga punya darah bangsawan loh."

"Yah, itu benar juga. Tapi Nona Lynae, aku tidak pernah tahu ada bangsawan yang berladang, memasak, membersihkan rumah, dan bahkan mencuci juga!"

"Ya itu karena aku memang dibesarkan sebagai anak biasa. Lagipula aku juga tidak perlu bersikap seperti itu karena tidak mungkin ada orang penting yang mau menemuiku."

Walau begitu, aku tetap mendapat pelajaran etika bangsawan dari Julia. Aku memang hanya anak tidak resmi, tapi setidaknya aku tahu cara bersikap jika dibutuhkan.

Aku menyeka keringatku dan tersenyum puas. Akhirnya tanah kosong di pojok taman, kini berubah menjadi ladang sayur. Saat musim panas tiba, semua sudah bisa dipanen.

"Omong-omong, Oscar. Apa kau tidak kembali ke bangungan utama? Kudengar Tuan Jacob akan kedatangan tamu penting."

Tamu penting? Siapa yang dimaksud Theo? Apakah alur cerita berubah?! Tunggu dulu, aku belum memikirkan rencana apapun sama sekali!

I'm Still A Doctor even if Transferred to My Brother Novel!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang