Chapter 2

432 62 2
                                    

Jimin mengenakan setelan hitam dan topi hitam. Meloncati pagar yang tinggi dan beringsut jatuh kebawah di halaman belakang gedung. Matahari telah terbenam beberapa jam yang lalu, membantunya untuk tetap tidak terlihat. Ia memutar kearah pintu depan dan tersenyum sedikit kepada petugas kemanan--lalu membekapnya-- dan orang itu pingsan.

Ia mengandalkan indera penciumannya. Mengikuti lorong demi lorong, menaiki lift, memutar ke kanan, lalu, menemukan sebuah ruangan dingin dengan tulisan "Ruang Pemulihan".

Kyung Soo sedang tertidur ketika Jimin mendobrak pintu itu dengan sekuat tenaga. Membuat alarm di ruangan itu menyala-nyala.

"Hai, anak baru!" Sapa Jimin saat ia terbangun kaget melihatnya, melemparkan sebuah topi hitam yang dilipat di saku belakang dan mereka berlari sangat cepat.
Keduanya terlibat baku hantam dengan beberapa petugas dan memutuskan untuk berlari lagi ketika beberapa diantaranya mulai menembaki mereka.
Bukan peluru perak. Bahkan Jimin tidak jatuh sama sekali. Ia tetap berlari dengan kencang, membelok dengan cepat, dan melompat. Namun setelah mencapai lorong akhir, Jimin menyadari bahwa Kyung Soo tidak berada disampingnya.
Ia menoleh kebelakang dan mendapati Kyung Soo terengah-engah ditengah lorong sambil memegangi perutnya. Ia tertembak.
Sial. Jimin berbalik dan menghampiri Kyung Soo sambil merunduk.

"Itu dia!" Petugas itu mulai berdatangan lagi. Dengan satu gerakan Jimin menggendong Kyung Soo dipundak kanannya, lalu kembali berlari. Sampai akhirnya mereka berhasil meloncati pagar gedung bagian belakang yang tinggi, dan menghilang didalam kegelapan.

€€

Ring, ring..

Brengsek sekali. Ini pukul sepuluh malam dan jam kerja sudah lewat dari tadi.

"Ya, siapa ini!" Yoona terpaksa mengangkatnya pada dering ketiga.

"Yoona, rouge itu kabur!"

Dalam sekejap ia menggerakkan seluruh tubuhnya untuk bangun.

"Profesor?"

"Aku sudah di lab sekarang. Seseorang membawanya pergi!"

"Siapa dia? Astaga, kenapa bisa kabur!"

"Entahlah. Kami sedang melakukan penyelidikan. Kuminta kau tetap ditempatmu. Jangan pergi ke kantor besok. Aku khawatir mereka akan datang bergerombol."

Panggilan dimatikan.

Tidak mungkin. Mereka sudah memastikan bahwa Kyung Soo tidak terlibat dalam kawanan apapun. Tim survei sudah mengikutinya selama tiga bulan ini. Selain mencari makan dan tinggal di Jacheon forest, ia tidak pernah memperlihatkan keberadaannya pada masyarakat kota.

Yoona bangkit mondar-mandir. Detak jantungnya meningkat dua kali lebih cepat.

Yang lain akan datang.. menjemputmu pada kematian.

Sebentar. Terlalu kecil kemungkinannya bukan?

Wanita itu meraih segelas air di dapur dan meminumnya dalam sekali teguk. Kemudian ia mengenakan kacamatanya dan menyalakan laptop.
Sayang sekali wanita itu tidak mendengarkan saran profesornya ketika ia meminta alat penyadap dimasukkan kedalam tubuh Kyung Soo. Ia menolaknya atas dasar hak kemanusiaan. Lagipula, werewolf adalah makhluk yang berwujud seperti manusia dan memiliki akal. Mungkin mereka bisa bersikap kooperatif.

Moonlight | Kim Namjoon x Im YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang