﹂🅾🅽🅴﹁

7 2 0
                                    

"𝓣𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓪𝓭𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓪𝓴𝓾 𝓽𝓪𝓱𝓾 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓲𝓷 𝓶𝓮𝓵𝓪𝓷𝓰𝓴𝓪𝓱 𝓶𝓪𝓳𝓾."

.•♫•♬• - •♫•♬•

Dizaman ini tidak ada yang penting selain uang dan kesuksesan. Jika dirimu tak memiliki uang atau bakat maka hanya akan ada cercaan dan ketidakadilan, yang akan membelamu mungkin tidak ada. Manusia pada zaman ini hanya ada keegoisan, tidak ada selain itu.

Begitu juga denganku, aku begitu butuh uang. Namun, aku tak punya bakat dan kepandaian. Yang aku lakukan hanya mencuri, tidak peduli seberapa kalipun tubuh ini mendapat banyak memar.

Seperti hari ini, aku mencuri sebuah buah apel dan berakhir dipukuli. Padahal aku sangat butuh makanan, walaupun itu hanya sedikit. Aku masih ingin hidup.

Sekarang tubuhku telah penuh dengan memar. Rasanya begitu sakit, ditambah setelah dipukuli tubuhku malah disiram dengan air. Perih rasanya.

Tidak ada cara lain lagi selain mencari makan di tong sampah, dan juga sepertinya aku harus berpindah tempat. Minggu ini sudah tiga kali aku ketahuan mencuri.

Tanganku terus mengubrak-abrik tong sampah, jari yang terasa geli saat menyentuh bekas makanan tak aku pedulikan. Tanganku menyentuh sesuatu berbentuk kotak, segera saja aku ambil.

Ini sebuah nasi kotak, nasinya telah habis. Tetapi, lauknya masih tersisa. Perasaan jijik karena baunya tak aku pedulikan. Setidaknya rasa lapar yang telah aku rasakan selama 3 hari ini cepat menghilang.

Sepotong ayam, itulah isi dari nasi kotaknya. Segera saja aku lahap hingga tak tersisa. Sekarang perutku telah terisi, walaupun rasa mual terus mengrogoti diriku. Aku harus tahan, hanya ini cara agar bisa bertahan hidup.

Aku masih harus melangkah maju, impianku masih belum tercapai. Setidaknya sampai aku bertemu kembali dengannya, seseorang yang telah membuat janji bersamaku dua tahun lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Promises And LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang