05

42 6 0
                                    

Jaehyun mencengkeram kuat-kuat pergelangan tangan sang gadis yang kini berada didalam apartemennya, menengadah padanya

“Jeff! Sakit!” ia memaksa laki-laki dihadapannya untuk melepaskan cengkeramannya, hingga ia berhasil lolos dari cengkeraman Jaehyun, ia meringis, mengusap pergelangannya yang memerah “Ada apa denganmu Jeff?”

“Harusnya aku yang bertanya hal itu padamu, Ester!” Jaehyun menyibak surainya frustasi “Bagaimana bisa kau tau aku tinggal disini?”

“Mudah saja, aku mengikutimu beberapa hari belakangan.” Gadis itu, Ester, mengendikkan bahunya, kemudian melenggang duduk diatas sofa milik Jaehyun “Kenapa kau tak duduk dan menceritakan padaku apa yang clientmu inginkan kali ini?”

Jaehyun menjatuhkan tubuhnya dengan kasar diatas sofa diseberang Ester, ia menatap Ester frustasi, sedangkan kini gadis itu lebih tertarik dengan sofa disebelah Jaehyun hingga ia berpindah, mengambil duduk disamping Jaehyun, ia memangku dagunya diatas bahu kanan Jaehyun “Aku sangat merindukanmu, Jeff. Kau pindah kemari tanpa memberikan pesan apapun padaku. Aku tak butuh pekerjaan yang kau tawarkan, aku hanya butuh kau.”

Laki-laki itu merasakan deruan napas ester yang halus menyapu permukaan lehernya ketika gadis itu mendongak untuk mengamati wajahnya yang seputih patin, kemudian menarik wajah Jaehyun dengan kedua tangannya, membawa wajah tampan itu saling bersentuhan dengan hidungnya

“Ester.. aku..”

“Jeff.. aku tidak ingin kau melupakan fakta bahwa disamping perjalananmu yang mengerikan, aku selalu bersamamu.”

Aroma Ester yang candu membuat Jaehyun kini justru meraih wajah Ester, membawa bibirnya melumat lembut bibir kecil milik Ester, cukup dalam hingga Ester memposisikan dirinya menghadap Jaehyun diatas paha sang laki-laki yang kini menyandarkan punggungnya pada sofa. Ciuman itu berubah panas ketika Ester berusaha membuka kancing kemejanya yang ketat, menampakkan bra hitam dengan renda disana, sebelum gadis itu berbuat lebih jauh, Jaehyun menahan kedua tangannya, membuat gadis yang memerah itu melemparkan tatapan terkejut

“Kenapa Jeff?”

“Oh tidak Ester ini tidak benar, maafkan aku.” Jaehyun bangkit, merapikan kemejanya yang berantakan, sementara kini Ester memeluk laki-laki kurus itu dari belakang, mencoba meraih kancing bagian atas kemeja milik Jaehyun

“Jeff.. aku bukan seorang pelacur disini, aku adalah orang yang selalu ada untukmu..” gadis itu berhasil membuka kancing kedua kemeja milik Jaehyun, meraba dada bidang laki-laki yang kini berbalik dan menggenggam kedua bahu Ester

“Ester.. Kau hanya akan terluka jika kau berada di sekitar orang sepertiku.”

“Tidak, Jeff. Bagiku, kau akan selalu menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupku..” Ester membuka kancing ketiga kemeja hitam itu, menjelajahi pipi hingga leher Jaehyun dengan telunjuknya

“Ester kau tak seharusnya berada disini. Aku sedang menjalankan misi dan kau tak boleh terlibat. Kumohon, aku tak ingin kau terluka.”

“Baik. aku tak akan mengganggumu selama misimu berjalan, tapi..” Ester menggantung kalimatnya, membuat Jaehyun mengernyitkan dahi

“Aku ingin kau malam ini, Jeff.”

••


Ia meringkuk diatas bathubnya yang tak terisi air, tanpa sehelai benangpun pada permukaan kulitnya. Ia memeluk tubuhnya. Merasakan bagaimana rasa sakit itu menjalar dari bawah hingga keatas, hingga setiap inci pada tubuhnya merasakan nyeri yang luar biasa

Kemudian ia memutar kran shower, membiarkan butiran-butiran air dingin yang jatuh diatas permukaan kulitnya itu membuat lukanya terasa semakin menyakitkan, diikuti dengan air pada bathubnya yang mulai menggenang

62 Days ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang