Oktavia

"Aku menginginkan kasih sayang seorang ibu kandung yang tulus.. tapi..

Ibu dan ayah bercerai disaat aku masih bayi berusia 3bulan, ibu mengusir kami dari rumah nya pada malam hari sekitar jam 9 malam.

ayah menggendongku dan berjalan melewati semak² untuk menuju jalan yang dilintasi oleh kendaraan dan ada 1 kendaraan yang menolong kami.

sesampainya di rumah ayah menceritakan semuanya kepada nenekku, aku dibesarkan oleh nenek dan ayah,

sekitar aku berusia 11 thn nenek meninggal aku hanya Tinggal bersama ayah, dan beberapa bulan kemudian ayah menikahi ibu tiriku tp Alhamdulillah ibu tiriku baik dan. Kasih sayang nya melebihi kasih sayang seorang ibu kandung.

disaat aku bahagia dengan keluarga baruku, ibu kandungku kembali dalam kehidupan kami.

saat aku berusia 12th aku selalu berkunjung kerumah ibu kandungku tapi aku disana tidak nyaman karena ibu ku selalu membandingkan ayah ku dan ayah tiriku

Ibu berkata " ka nanti kalo ibu dan ayah udh tua kakak rawat ibu dan aku menceritakannya kepada ayahku

ayah sangat marah ayah bilang
" enak aja emangnya yg selama ini membesarkan anak siapa?? Dan sekarang malah mau mengambil anak yang susah payah merawatnya dari kecil.
dan sekarang kamu mau mengambil seenaknya saja, seperti "buah yang tinggal petik dari pohonnya dan tidak tau bagaimana prosesnya".

dan akhirnya aku gak boleh ketemu lagi sama ibuku, dan sekarang aku lost kontak sama ibu.

Aku sering melihat anak bersama ibu kandungnya dan situlah aku selalu menangis melihat mereka bersama ibunya, seringkali aku bertanya kepada orang yang ada disekitarku
"Bagaimana kasih sayang seorang ibu kandung? Apakah begitu tulus? Aku menginginkannya kasih sayang seorang ibu".

Walaupun aku sekarang bersama ibu tiri tetapi rasanya sangatlah berbeda, Rasa penasaran yang selalu mengebu-gebu didalam tubuhku.

"Inilah kisah nyata kehidupan seorang anak yang tidak tahu bagaimana kasih sayang seorang ibu yang tulus walaupun ibu kandungnya masih hidup".