"Uhh, kepalaku !"
Aku bangun dari lantai yang dingin ini, sambil memegangi kepalaku yang terasa amat sakit.
Entah sudah berapa lama aku terbaring disana, saat sebuah benda tumpul menghantam kepalaku, akupun tak tahu siapa yang melakukannya. Saat benda itu dipukulkan ke kepalaku, aku rasa aku langsung jatuh pingsan.Akupun berjalan tertatih menuju ke sebuah meja di dapurku. Ini masih rumahku, tapi siapa yang memukul kepalaku ? Rasanya aku hanya tinggal berdua dengan adikku yang lumpuh. Di atas meja, kutemukan secarik kertas bertuliskan "Permainan sudah dimulai, Bersiaplah karena kau yang akan jadi penentunya. -Regrets Mr. ?"
Aneh. Aku membolak-balik secarik kertas itu, tak ada tanda lain selain tulisan itu. Ada-ada saja orang melempar ini ke dalam rumahku. Akupun memutuskan tak meghiraukannya, meneguk segelas air yang ada di atas meja tersebut.
"Gubrakk"
"Ka-aaaak"
Aku berlari ke kamar adikku. Kubuka pintu kamarnya. Benar saja dia terjatuh. Ku gendong dia kembali ke tempat tidurnya. Adikku sebenarnya gadis yang cantik, hanya saja kecelakaan kurang lebih setahun lalu membuatnya begini. Kecelakaan itu juga yang membuat kedua orang tuaku tewas. Aku bersyukur adikku masih hidup. Aku benar-benar hancur saat menerima telpon dari pihak kepolisian saat itu. Kubelai rambutnya, kukecup keningnya, dia kembali tertidur.Ah iya, hampir saja aku lupa. Aku terbangun tadi karena ada yang memukul kepalaku bukan ?. Setelah memastikan adikku baik-baik saja, aku memeriksa keadaan rumah. Semua aman terkunci, tak ada barang yang hilang atau rusak. Jadi apa, atau siapa yang memukul kepalaku hingga aku pingsan ?
-
Lagi-lagi aku terbangun dengan rasa sakit di kepalaku. Tapi imi dimana ? Aku merasa ini bukan rumahku. Aku terbangun di sebuah ruangan gelap, dan.... ada satu sumber cahaya. Tunggu, sepertinya itu sebuah tv kecil, yang memutar suatu rekaman video."Hai" sapa sosok itu saat aku menatap layar kecil itu.
"Mungkin saat kau terbangun, kau akan bertanya-tanya. Tapi kurasa kau sudah mengetahui jawabannya bukan ? Aku Mr. ?. Tenang saja, tugasmu mudah, hanya menonton rekaman ini sampai selesai" Jelas sosok pria yang ada dalam rekaman tersebut.Pria yang cukup tampan bagiku, wajahnya bisa dibilang nampak seperti pria baik-baik, kecuali bentuk tatoo aneh di hidungnya, di leher sebelah kiri dan lengan kanannya. Bentuknya mirip, apa itu simbol ? Atau hanya sebuah seni ?. Aku melanjutkan menonton rekaman itu.
Pria itu juga memiliki banyak sayatan di lengan kirinya. Kulitnya putih, tatapan matanya teduh. Kemudian Pria itu bangkit dari sofa empuknya, memakai sebuah setelan aneh, jaket sofball dipadukan dengan celana kulit yang mengkilap. Benar-benar perpaduan yang aneh. Kemudian dia mengambil sesuatu yang mirip palu, tetapi palu tersebut memiliki gerigi-gerigi kokoh pada bagian pemukulnya, dan nampaknya cukup tajam. Dia membawa kameranya. Keluar dari ruangannya, berjalan melewati sebuah lorong gelap dan lembab, mirip saluran air besar yang telah lama mengering.
Setelah sampai diluar ruangan, dia meletakkan kameranya. Aku masih duduk di sofa empuk saat menontonnya. Bener-benar sofa yang nyaman.
"Apa kau tau kesalahan terbesar dari pembuatan saluran air ini ?, ya kau pasti tidak akan menyangka, saluran air ini akan jadi tempat terakhir orang-orang disini" ucapnya seraya membuka kunci sebuah jeruji, dan membukanya. Kemudian menarik sesuatu dari dalam sana.
Aku terkejut saat dia menarik "sesuatu" tersebut. Bentuknya mirip kereta mainan anak-anak terdiri dari 10 tempat duduk karakter yang masing-masing bangku telah terisi orang-orang berbagai usia dalam kondisi tertidur.
"Bangun kalian !" Bentaknya pada orang-orang itu sambil memecahkan patung hewan seperti memecahkan es batu.
Orang-orang itu terbangun, terkejut mendapati diri mereka terduduk dan bagian pinggang mereka terikat di bangku kereta itu.
"Kau lihat ? Aku benar-benar kecewa dengan keluarga kalian, terlalu bodoh ! Kalian sudah disini dari tiga hari yang lalu, rumah kalian pun tidak jauh dari sini, tapi ini keterlaluan ! Tiga hari berlalu, keluarga kalian tak ada satupun yang menemukan dan menyelamatkan kalian disini" Marah pria itu pada orang-orang di kereta sambil mengusap gusar wajahnya. Orang-orang itu nampak ketakutan.
"Ada yang bisa menjawab alasannya ?"
"Jawaaabb !" Bentak pria itu sambil mengayunkan palu geriginya ke orang-orang itu.
Mereka semua berteriak ketakutan.
"Berisiikkk ! Diam kalian semua !" Bentaknya
"Kraakkk"
"Cplasshhh"
"Aaaarrrggghhhh" Pekik seorang anak perempuan yang duduk tak jauh dari kamera pria itu. Jari tangannya putus akibat palu gerigi pria itu. Aku ngeri melihatnya.Anak itu mulai menangis kesakitan. Pria itu mendekatinya, bersimpuh pada gadis malang itu.
"Iklaskan jari-jarimu nak, salahkan orang tuamu yang takpernah menyelamatkanmu" ucapnya lembut sambil tersenyum dan mengelus kepala anak itu. Anak itu masih menangis menahan sakit pada tangannya. Pria itu bangkit dan mengayunkan palunya ke kepala gadis kecil itu.
"Braaakkk"
Bunyi hantaman keras yang membuatku reflek menutup mataku.
Gadis kecil itu tewas seketika. Semua orang menjerit, menangis, memohon agar dilepaskan. Pria itu tertawa terbahak.
Aku sendiri menonton rekaman ini bergidik ngeri melihat adegan menyeramkan tadi. Tiba-tiba aku merasa sangat mual karena melihatnya.Kemudian, rekaman berganti.
Orang-orang panik karena anggota keluarga mereka hilang. Mereka bersama-sama mencari anggota keluarga mereka.Rekaman berganti lagi.
Seseorang menuruni tangga tangga kecil, sambil membawa sepotong besi yang ujungnya di bengkokkan. Lalu terlihat ada kucing kecil duduk di pojok tangga, kedinginan. Lalu...
"Praakkkk"
Besi itu dihantamkan tepat di kepala anak kucing itu. Kemudian sosok yang merekamnya, mengambil anak kucing yang telah mati itu, mengangkatnya dan memamerkannya lewat kamera.Aku menutup mulutku. Itu pria yang mengaku Mr. ?. Tapi, tak memiliki tatoo di hidungnya. Dan nampak lebih muda. Dengan senyum bangga dia menunjukkan anak kucing malang yang baru saja ia bunuh sambil berkata "kakek, aku hebat kan ?"
Rekaman berganti lagi.
Kali ini latar rumah tua, namun masih terawat. Adegan kekerasan muncul. Seorang anak laki-laki yang sedang dipukuli ayahnya. Sepertinya ini rekaman masa kecil Mr. ?. Dia nampak selalu dipukuli orang tuanya. Aku kasihan melihatnya. Sesaat sudah dipukuli, anak kecil itu bercerita pada kakeknya yang sudah tampak sepuh. Kemudian kakeknya menyuruh untuk membalas orang tuanya.Rekaman demi rekaman muncul dan terus berganti.
Terakhir, aku melihat semua orang yang terlibat di dalam rekaman itu mati, dengan cara yang sama, yaitu kepala yang hancur akibat palu gerigi pria itu.Kepalaku mulai sakit dan akupun kembali terbangun diruangan yang berbeda. Aku ingin memegang kepalaku yang sakit, tetapi tak bisa karena sesuatu mengikat tanganku. Aku melihat kebawah dan mendapati diriku memakai jaket khusus untuk penderita gangguan jiwa akut. Kedua tanganku diikat menyilang dari depan ke belakang. Aku panik berlarian tak tentu dalam ruangan itu, berteriak dan saat aku menatap cermin. Yang kulihat sosok Mr. ?. Dengan cirikhas tatoo di hidungnya. Aku terduduk lemas. Selama ini ternyata akulah sosok Mr. ? Tapi kenapa aku sama sekali tidak menyadarinya ?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pschyco Lost
Mystery / ThrillerAku hanya melihat rekaman itu, dan semuanya begitu jelas