*25*

12 2 0
                                    

PAGI
08.20 KST

Seperti biasanya Jimin melakukan aktivitas seperti biasa, ia berangkat ke kampus sendiri menggunakan motornya sendiri. Tapi kali ini ia seperti tidak bersemangat, karena kejadian kemarin Jimin seperti tidak ada semangat hidupnya. Jimin meraih ponselnya lalu membuka kontak Olivia dan mengiriminya pesan singkat jika dia akan menjemput sang wanita.

Setelah mengendarai motornya tidak terlalu lama akhirnya Jimin sampai didepan rumah Olivia. Dengan santainya ia berjalan ke depan rumah itu lalu memencet belnya menunggu sampai pemilik rumah membukanya.

Tidak lama pintupun terbuka menampakkan sang pemilik rumah, Jimin yang baru saja melihat orang itu menatap orang itu bingung. Yang keluar bukanlah Olivia, melainkan orang asing yang sama sekali Jimin tidak kenal.

"Oh? Temannya Olivia ya?"-tanya orang itu

"Iya, Olivianya ada?"-Jimin

"O-Olivia ya? Gak ada, mungkin udah berangkat"-Orang itu

"Terus kamu siapa?"-Jimin

"Saya Minyoung bibinya Olivia"-Minyoung

"Ohh, kalo gitu saya duluan bi"-Jimin pamit

Jimin kembali mengendarai motornya dengan kecepatan yang agak tinggi. Sedikit kecewa karena Olivia sudah berangkat sebelum Jimin datang menjemputnya. Sesampainya Jimin di kampus, ia berlari ke kelas Olivia hari ini. Didepan pintu kelas, Jimin tidak melihat Olivia di antara para sahabat wanita itu, perlahan kaki jenjang lelaki itu melangkah masuk dan menghampiri kelompok sahabat Olivia.

"Olivia mana?"-tanya Jimin

"Gak ada"-Taeri

"Olivia mana?!"-Jimin nyolot

"Gue gak tau! Emang lo siapa cari dia?!"-kesal Taeri

"Gue pacarnya!!!"-Jimin

"Bukannya mantan ya? Kemarin kan baru diputusin"-sindir Aeri

"Gue gak putus sama Olivia! Sekarang mana dia?!"-Jimin

"Ck, cari sendiri deh. Kita semua gak tau!"-Taeri

Baru saja Jimin membalikkan badannya untuk pergi dari kelas itu, sebuah suara membuatnya berhenti.

"Gak usah cari Oliv lagi, lo gak pantes buat dia. Lagian dia juga udah kecewa sama lo, makanya kalo ada orang tulus cinta sama lo jangan di sia-siain bro"-Heesung

Jimin mendengarnya, tapi setelah itu dia langsung saja pergi meninggalkan kelas itu. Lelaki berumur 25 tahun itu berjalan cepat mengelilingi kampus besar hanya untuk mencari wanitanya. Tapi nihil, ia tidak melihat wanita yang ia cari biarpun batang hidungnya.

"Kamu dimana sih Liv?"-ucap Jimin frustasi

"Telepon?! Iya gue harus telepon dia!!"-Jimin

Pikiran itu baru saja terlintas di kepalanya, dengan cepat Jimin merogoh saku celananya dan mencari kontak Olivia. Tapi hasilnya sama, Olivia tidak mengangkat telepon darinya walaupun nomornya aktif. Pesan yang Jimin berikan entah berapa kali tidak dibalas juga, Jimin benar-benar frustasi sekarang.

"Jimin!!"-panggil seseorang

Jimin tidak menoleh maupun menjawab panggilan wanita itu, ia masih sibuk menelepon dan memberi pesan pada Olivia. Wanita yang tadi memanggil Jimin sudah ada di depan lelaki itu, dengan santainya wanita itu memeluk Jimin.

"Ngapain di tengah taman gini sayang?"-tanya wanita itu yang tak lain adalah Yooa, orang ketiga dari hubungan Jimin dan Olivia

"Ck, Yooa-ya tolong jangan ganggu aku dulu. Aku lagi sibuk"-Jimin

"Sibuk ngapain? Dari tadi nelepon doang, siapa sih?!"-Yooa langsung merebut ponsel Jimin yang menempel di telinga lelaki itu

Yooa langsung menutup telepon itu dengan wajah kesalnya, ia tidak suka jika Jimin lebih memedulikan mantan pacarnya daripada dia yang jelas-jelas pacarnya sendiri. Yooa, menyembunyikan ponsel Jimin dibelakang tubuhhya dan menatap lelaki di hadapannya dengan tatapan kebencian.

"Ngapain nelepon dia lagi? Jim, kamu udah punya aku!"-Yooa

"Kembaliin ponsel aku Yooa!!"-bentak Jimin

"Gak mau! Jimin, aku cinta sama kamu dari dulu. Sekarang aku senang kamu bisa jadi milik aku, tapi kenapa sekarang kamu berubah?"-Yooa

"Yooa-ya jangan kekanak-kanakan, kamu itu belum dewasa kah? Semua orang berhak berubah karena kita cuma manusia biasa! Jadi jangan heran kalo aku berubah, itu mau aku kamu gak bisa atur! Balikin!"-Jimin kesal

"Kekanak-kanakan? Aku? Kenapa?! Aku cuma mau kamu soft kayak dulu Jim, apa salah?!"-Yooa nangis

"Yooa, gak usah cengeng!! Balikin ponsel aku dan pergi dari sini!!"-marah Jimin

"Aku gak mau!"-Yooa

"Jangan bikin aku kesal sama kamu ya!!"-Jimin

Yooa masih tidak bergerak, ia masih berdiri di hadapan Jimin sambil menatap lelaki itu dengan mata yang berkaca-kaca. Jimin benar-benar habis kesabaran menangani sikap manja Yooa.

"Kamu! Kamu jadi masalah disini Yooa!! Kamu terlalu memaksa mengubah takdir yang udah diatur rapi sama Tuhan!! Kenapa?! Aku tanya kenapa kamu ngelakuin itu?!"-Jimin

"Karena aku cin-"-ucapan Yooa terpotong

"Kalau kamu beneran cinta sama aku, kamu bisa merelakan aku sama Olivia! Karena tingkat tertinggi dalam mencintai seseorang itu adalah merelakan orang yang kamu cintai bahagia!"-Jimin langsung merebut kasar ponselnya dari Yooa dan pergi meninggalkan wanita itu yang masih menangis.

SKIP

Jimin benar-benar dibuat habis pikir dengan Olivia, wanita yang sedari tadi ia cari tidak ia temukan. Sekarang Jimin sedang duduk di sebuah cafe dengan kepala yang ia tidurkan di meja. Kepalanya sangat pusing, ia sudah mencari di setiap sudut kota ini tapi hasilnya masih sama, tiba-tiba seseorang mengetuk meja yang ia duduki. Seketika ia mendongak dan mendudukkan badannya dengan benar, itu adalah salah satu sahabat Olivia.

"Sunwoo? Ngapain?"-Jimin

"Pengen istirahat doang, lo sendiri"-Sunwoo

"Sama"-Jimin

"Lo keliatan capek banget, dari mana?"-Sunwoo

"Cari Oliv, dia dimana ya? Seoul udah gue kelilingi tapi Oliv gak ketemu"-Jimin menyisir rambutnya kebelakang menggunakan tangannya

Sunwoo terdiam, mendengar perkataan Jimin membuatnya berpikir seorang Jimin bisa sangat niat mencari seseorang ternyata.

"Sunwoo-ya, lo tau gak dia dimana? Kan lo sahabatnya"-Jimin

"Hah? Gak tau"-Sunwoo meminum minumannya

"Lo lagi bohong ya? Gak niat apa bantuin gue?"-Jimin

Sunwoo terdiam sekarang dia benar-benar gugup, ia memalingkan kepalanya melihat ke jendela cafe itu. Saat Sunwoo melirik ke Jimin, lelaki itu nasih menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Woi, lo bohong kan? Olivia mana?"-Jimin nada dingin

"Ck, dia pergi menghilang! Intinya dia gak di Korea, udah pindah benua dia!"-Sunwoo

"Kemana?! Kenapa gak ada yang bilang sama gue?!"-Jimin kaget

"Gak tau! Lo gak dikasih tau karena nanti lo bikin Olivia stress lagi. Jadi gak usah nyusul, pagi pula kita gak tau dia lagi dimana. Gue pamit ya"-Sunwoo

Jimin membiarkan Sunwoo pergi, intinya sekarang yang ia tau Olivia pergi keluar negeri entah karena apa. Ingin sekali menyusul tapi, dia tidak tau dimana negara yang Olivia singgahi. Jimin beranjak dari tempat duduknya dan meengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Ia butuh bantuan temannya yang ahli dalam melacak seseorang, ia sangat membutuhkan temannya itu.

TBC....

a strange occurrenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang