Sudah 3 hari berlalu gadis berponi itu sekolah seperti biasa, dan ia juga tak khawatir lagi karena tak ada lagi yang mengganggunya.
Sejujurnya Lisa masih trauma, namun ia juga tak bisa jika harus terus diam di Mansion tanpa melalukan apapun. Ia berusaha meyakinkan dirinya, jika ia baik-baik saja.
Hari ini, kelasnya bagian jadwal olahraga. Lisa biasanya akan antusias seperti biasa, namun kali ini wajahnya terlihat di tekuk dan tak bersemangat.
Chaeyoung melarang adiknya untuk mengikuti olahraga, gadis berpipi gemay itu khawatir jika Lisa akan kelelahan. Adiknya itu baru saja sembuh, dan ia tak mau jika adiknya kembali jatuh sakit.
"Jangan membantah,"
Ucapan kakaknya membuat Lisa menghela nafas lirih, matanya menatap Chaeyoung sendu. Dan Chaeyoung jadi tidak tega melihatnya.
"Kenapa menatapku seperti itu?,"
Lisa melipat bibirnya ke dalam, lalu menunduk. Chaeyoung menghembuskan nafas frustasi. Melihat Lisa sedih seperti ini, ia tentu tak menyukainya.
Mereka berdua kini masih berada di kelas, keduanya juga sudah memakai seragam olahraga. Dan di kelas tinggal beberapa siswa lagi, tak lama lagi pasti kelas mereka akan kosong.
"Hey."
Chaeyoung mengangkat dagu Lisa perlahan, dan ia bisa melihat jika mata adiknya itu berkaca-kaca. Entah karena apa, namun Chaeyoung membencinya.
"Ckk, yasudah ayo. Tapi jangan membuat wajah menyedihkan seperti itu!,"
Lisa tersenyum tertahan, ia mengangguk dan mulai mengikuti langkah kakaknya keluar dari kelas.
Gadis berponi itu bersorak dalam hati, ia juga memuji betapa bagusnya Akting-nya barusan."Kau pantas bermain Drama Lalisa.."
Chaeyoung tersenyum saat Lisa kini tersenyum di sampingnya.
"Gomawo Eonnie"
"Hmm, tapi jika lelah segera beritahu aku."
Lisa mengangguk mantap, dan ia segera merangkulkan lengannya kemudian mempercepat langkah mereka agar segera sampai ke lapangan.
Tak berapa lama mereka pun mulai bergabung dengan teman-teman sekelasnya, mereka mulai berbaris rapi saat guru olahraga tiba.
Lisa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru pria itu yang tengah menjelaskan betapa pentingnya berolahraga dan menjaga kesehatan.
Berbeda dengan sang kakak yang berdiri di belakangnya, gadis berambut merah itu terlihat malas dan tidak khusu memperhatikan. Bahkan ia juga beberapa kali menguap.
"Kalian mengerti?"
"Mengerti Ssasem!"
Lisa tersenyum dan semakin bersemangat, apalagi guru olahraganya sangat tampan dan masih muda. Jika Chaeyoung melihat mata Lisa, ia mungkin akan segera mencoloknya karena saat ini adiknya terlihat menatap berbinar-binar pada guru olahraga itu.
"Sebelum memulainya, kalian harus merenggangkan otot-otot kalian agar tidak kaku. Dan kau, kemarilah."
Nam Joohyuk, guru tampan itu memanggil salah satu siswanya.
"Siapa namamu?"
"Vernon, Ssaem"
"Baiklah, Vernon pimpin mereka untuk pemanasan."
Siswa berambut hitam legam itu mengangguk patuh. Lalu berjalan menjauh dan berdiri di depan teman-temannnya.
mereka pun mulai melakukan pemanasan ringan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
Ficción General[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...