Bagian 23 || aku bukan milik siapapun!

19 5 0
                                    

Happy Reading
Honey & Heaven by Ad_keyla

•••



" Err kak sean, aku permisi dulu ya. "

" Hm iya. "

Aku melongos pergi dari hadapan kak sean, pergi berlalu menuju kelas. Beberapa menit jam pelajaran akan segera dimulai dan aku harus cepat.

Pada tikungan antara kelas 12 dan 11 langkahku terhenti.

" Sal, kita harus bicara. "

Reza lagi - lagi ada reza.

Aku menepis kasar tangannya.

" Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Aku benci kamu za! "

" Tunggu. "

Setelah mengatakan itu reza menarikku menuju ruangan entah apa, aku tidak begitu mengenal ruangan ini karena ini bukan ruangan yang biasa anak kelas 11 masuki.

BRAK!

Pintu ditutup kasar aku memejamkan mataku marah.

Bagiku rasa yang pernah hadir itu kini berganti dengan rasa benci. Benar - benar benci.

" Aku minta maaf. "

Aku masih tidak mau memandang wajah reza, lagi - lagi cara kasar yang ia lakukan padaku.

Aku semakin mempunyai alasan yang kuat untuk tidak menyukainya.

" Aku minta maaf, untuk yang kemarin dan sekarang. "

Tangan reza menyentuh pipiku.

Menarik pelan supaya aku dan ia bertatapan.

Jarak antara kami tidak terlalu jauh karena tanganku ada dipergelangan tanganya.

Punggungku didekatkan oleh depan meja.

" Kamu hanya mencari alasan untuk menjauh dariku. Aku tahu itu, sal aku ingin mengenal kamu lebih jauh jadi jangan pernah menghindar dariku. "

" . . . "

" Aku ingin mencoba. "

" . . . "

" Sal "

" Cukup, " ujarku yang merasa muak dengan segala tingkahnya.

Aku diam bukan berarti aku takut, tapi karena aku benar yakin bahwa rasa itu adalah benci.

" Aku tidak perduli apa yang akan kamu lakukan, tapi dengarkan aku. Pergi za jauhi aku. " Aku mendorong tubuhnya menjauh dariku.

Kaki reza yang terdorong sedikit membuat jarak antara aku.

" . . . "

Kali ini reza yang diam.

" Coba lihat dirimu sendiri za, siapa yang kamu sukai. Bukan aku yang pasti. Kamu hanya--- "

" Novi? " potongnya cepat.

Aku menatap wajah reza.

" Kamu terkejut karena aku mengetahui itu? "

Seringai tipis reza tunjukan. Ahh tidak maksudku aku tidak tahu itu jenis senyuman apa, jika aku familiar dengan seringai mungkin aku akan menyebutnya itu atau senyum meremehkan seperti itu.

" Novi tidak ada hubungan apapun denganku, dia adik kecilku. " reza kembali melangkah mendekat kearahku.

Dia bersikap seolah novi adalah hal biasa, tidak begitu penting dan aku ingin marah pada reza.

Honey & Heaven [Complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang