Semuanya meriah. Dekorasi yang mewah, dan digelar digedung yang megah. Acara sakral penyatuan dua keluarga kaya yang menghebohkan public sungguh menjadi hidangan yang nikmat untuk para pemburu berita.
'Pernikahan Uchiha Sasuke dan Namikaze Naruko'
Menjadi judul tranding topik diberbagai media. Dari media elektronik hingga media cetak. Foto serta judul yang dicetak besar juga disimpan disampul paling depan.
Acara pemberkatan baru saja selesai. Kini kedua mempelai tengah berdiri dipelaminan menerima ucapan selamat dari tamu² yang hadir.
Keduanya nampak bahagia dimata semua orang dengan si mempelai wanita yang tersenyum lebar dan mempelai pria tersenyum kecil itupun hanya sesekali tapi semuanya memaklumi mengingat seperti apa tabiat si pria bungsu uchiha itu.
Akan tetapi tak ada yang menyadari jika hanya bibir bungsu uchiha itu saja yang tersenyum sedangkan matanya menangis pedih.
⏩
⏬
⏪
⏫
Dilain sisi nampak siluet pemuda mungil yang menyaksikan dua orang dipanggung dengan hati hancur. Nampak dimanik cantiknya pantulan sang kakak yang terlihat begitu bahagia walau dia tahu ada hati yang terluka disini. Wanita itu bahkan memakai gaun yang sedikit ketat , sengaja memperlihatkan perutnya yang mulai membuncit.
Dengan gontai kaki² mungilnya berputar, melangkah menjauh dari tempat resepsi megah pernikahan kakak dan mantan kekasihnya.
Dengan mantap kini ia ambil keputusan. Sudah cukup selama ini dia mengalah, semuanya hanya untuk Naruko. Dimulai dari kasih sayang orang tua, dan kini orang yang ia cintai juga telah diserahkannya pada Naruko.
Semuanya sudah cukup, saatnya untuk ia meraih kebahagiaannya sendiri. Bukankah ia juga berhak bahagia? Benarkan begitu, Tuhan??.
©Naruto belong to Masashi Kishimoto.
This fic belong to Rose_Navers.
Hopefully you'r can enjoy this story.
*Happy reading*
"Maaf." hanya dengan sepenggal kata dari sosok itu mampu membuat tangis seorang pemuda ceria nan riang sepertinya kembali pecah.Dengan erat didekapnnya tubuh mungil yang bergetar hebat itu. Sakit. Hatinya juga sakit, sesakit yang dirasakan pria muda didekapannya.
"Kenapa hiks? Kenapa Sasuke?"
Sasuke bungkam, bibirnya seolah dirapat lem super kuat sehingga susah untuk berbicara. Bagaikan ada batu besar yang tersangkut ditenggorokannya. Sehingga hanya kata
"Maaf."
Yang kembali diucapkannya.
Dengan kasar Naruto melepaskan pelukan Sasuke. Iris biru sejernih lautan itu menatap dalam iris jelaga yang menyorot penuh rasa bersalah.
"Apakah cinta yang kuberikan masih kurang cukup? hingga kau juga mencari cinta ditempat lain?!"
Sasuke menggeleng keras, kepalanya tertunduk. Kini keangkuhan dan harga diri yang dijunjungnya selama ini sudah tak berarti lagi, karena sebentar lagi mungkin ia akan kehilangan sumber kehidupannya. Suber cahayanya, mataharinya, Narutonya.
"Bukan begitu Naru. I-ini semua terjadi diluar kehendakku,
m-malam itu aku tak ingat apapun. Kami mabuk dan... dan-" Dan kalian tidur bersama begitu!" seru Naruto marah. Apalagi melihat anggukan dari kepala pria dihadapannya. Ingin ia berteriak keras, berteriak betapa tak adilnya Tuhan. Kenapa selalu dia yang kehilangan? Dan kenapa selalu Naruko yang mengambil semua kebahagiaannya? KENAPA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Fanfic"Maaf Naru, mungkin aku memang terdengar egois. Tapi kau harus meninggalkan Sasuke, sebab anakku membutuhkan ayahnya!" "Naruto turuti ucapan Tou-san, tinggalkan Sasuke. Biarkan dia dan Naruko bahagia!" "Maaf Naru. Aku benar-benar minta maaf tapi ak...