Kesalahan dalam tanda baca, pemilihan kata, dan typo adalah hal yang lumrah dalam cerita ini!🙏
Mohon koreksi, kritik, dan sarannya!😉Happy Reading!😘
🌠🍰🌠
Ada tujuh orang laki-laki kini duduk di bangku masingmasing dengan raut berbeda-beda. Dua diantaranya adalah remaja yang Senin kemarin sudah membuat geger sekolah. Hal yang sama sekali tidak patut dilakukan. Mau tak mau, Farhan harus kembali masuk ke ruang sidang bersama adiknya Davian.
Diam-diam, Elle mencuri pandang pada Davian. Bagaimanapun Elle itu tetap ada rasa was-was. Berbeda lagi dengan Ryan, mimiknya sangat santai. Mungkin karena sudah langganan.
Sekolah ini memang ada di bawah naungan perusahaan Ravindra, tetapi peraturan tetaplah peraturan. Tidak perduli siapa, jika memang salah ya harus ada hukuman yang setimpal. Dulu saja, Devo sempat hampir di drop out dari sekolah. Devo itu jauh lebih nakal dari Ryan dan Elle. Kerjaannya bolos dan bully penghuni sekolah. Bukan hanya adik kelas yang terkena sasaran, guru-guru saja sudah sering angkat tangan kalau berurusan dengan Devo. Puncaknya saat Devo dan kedua temannya membakar gudang kayu sekolah, tempatnya memang berjauhan dari gedung lain. Devo dipanggil karena skornya sudah bisa didrop out.
Tapi karena sudah kelas dua belas, Hendra akhirnya harus memohon-mohon untuk bungsunya tidak dikeluarkan dari sekolah. Dan akhirnya dengan segala perjanjian, Devo diberi kesempatan. Dengan catatan jika perjanjian dilanggar dirinya akan tinggal kelas.
Tidak ada kata istimewa, jadi Ryan dan Elle juga akan menanggung hukuman atas tindakan mereka. Bagaimanapun ini termasuk tindak kejahatan. "Kami para guru sudah merapatkan ini sebelumnya kemarin." ucap Pak Dana selaku guru Bimbingan Konseling. Beliau lalu mempersilahkan Pak Septian selaku kepala sekolah menyampaikan.
"Yang dilakukan putra bapak sekalian adalah hal yang bisa membahayakan penghuni sekolah. Saya harap Bapak-bapak bisa memberikan pendidikan di rumah selama lima hari ke depan, dengan catatan membuat laporan dan mengerjakan tugas yang akan diberikan setiap guru yang mengajar pada murid." jelas Pak Septian pada sepupu-sepupunya sekaligus dua orang tua murid nakalnya.
"Iya Pak, kami akan men-di-dik mereka dengan se-ba-ik mungkin selama waktu yang sudah diberikan," balas Farhan menekankan kata 'mendidik' dan 'sebaik' dengan wajah menatap Ryan penuh kemusuhan. Bagaimanapun ia sudah jengah dengan kelakuan putra satunya itu. Untung saja tidak ada pekerjaan mendesak, jadi ia bisa datang menggantikan istrinya yang sedang masuk angin.
Davian sendiri hanya mengangguk saja. Karena jujur, Davian itu masih bingung jika dihadapkan situasi seperti ini. Karena bagaimanapun ia juga pernah melakukan hal-hal nakal saat SMA, dan tentunya karena tak tega dengan wajah memelas Elle. Sungguh, ancaman terbesarnya adalah saat Elle terlihat sangat sedih atau kecewa. Meskipun banyak diantaranya hanya modus seorang Elle--yang tentunya tidak Davian ketahui.
"Baiklah, Ryan kamu sebentar lagi akan naik kelas dua belas. Poinmu sudah sangat banyak semester ini. Beruntung sistem poin sekolah termasuk tinggi di setiap semesternya. Tetapi jika dua puluh poin lagi kamu gunakan, terpaksa kami akan memanggil Pak Farhan ke sekolah. Karena lima poin lagi kami bisa mengeluarkan Ryan dari sekolah." Terlihat dubus lelah Farhan keluarkan lalu mengangguk. "Kayaknya pengalaman bokap ngurus biar gak ke drop out nurun ke gue ini," gumam Farhan dalam hati membuat kilat marah yang ditujukan pada Ryan.
Diantara lima anak-anak Hendra dan Anna, tidak ada yang bisa marah sampai memaki dan bermain kasar pada anak-anaknya--turunan Anna sekali. Tetapi kalau sudah diluar keluarga, mereka bisa mengesampingkan perasaan seperti Hendra saat muda--kalau sekarang Hendra sudah akik-akik, jadi hipertensinya bisa naik nanti. Kalau sampai stroke kan bahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE Davian 👑 (CERITA NGEGANTUNG)
Teen FictionCERITA TIDAK SELESAI DAN TIDAK AKAN DISELESAIKAN Pangeran sombong Pangeran keras kepala Pangeran manja Pangeran pembuat masalah Dan tentunya pangeran kesayangan semua orang Dunia Reffaelleo Prince Davian Tentang segala tingkahnya yang kadang di luar...