*PLEASE ALERT!
*MATURE CONTENT!
*SORRY ABOUT TYPO
*🐇x_🐨 AUG/17/2020.
"Hujan masih belum berhenti dan Zee masih belum pulang dari laut sejak keluar pagi tadi... Sekarang sudah hampir senja,Tidak bisakah kita mencari mereka..??" Saint bertanya pada kedua orangtuanya.Raut wajahnya kelihatan gusar saat ini.
Diluar hujan masih turun dengan lebat sejak petang tadi.Angin juga sedikit kencang bertiup tidak seperti selalu.Waktu ini,Kawasan pantai sedang didatangi angin dari arah barat.Ianya memberi kesan pada perubahan kadar jatuh air hujan yang luar biasa dikawasan tepi pantai seperti didesa mereka.Meski bukan ribut,Itu amat mempengaruhi pasang surut air laut serta tinggi ombak.
"Laut sedang bergelora saat ini,Saint...Ombak begitu besar.Ayah tidak bisa keluar mahupun menyuruh sesiapa untuk mencari mereka...Angin kencang bisa membuat layar yang ada pada kapal rosak dan laluan kapal bisa berubah dengan sendirinya.Ianya terlalu berbahaya .Angin tidak datang dari arah yang sama dengan ombak .Mustahil kapal kita bisa berlayar melawan angin seperti itu... Percayalah,Zee dan temanya itu akan baik-baik saja.Mungkin saat ini mereka sedang berteduh dimana-mana.Dan menunggu hingga hujan berhenti untuk pulang..."Singto tahu kalau Saint sedang bersusah hati sekarang.Namun dia juga tidak punya pilihan.Singto tidak bisa menyuruh Don mahupun bawahanya untuk keluar mencari Zee,kerna dia tahu benar betapa bahayanya jika berlayar dalam waktu seperti ini .
Dulu,Kedua orangtuanya tewas kerna tenggelam ditelan laut.Ianya terjadi saat mereka berlayar pada waktu seperti ini .Dia dan abangnya dulu jadi saksi bagaimana ombak yang begitu besar 'menelan' salah satu kapal mereka yang waktu itu sudah tidak bisa melawan arah angin yang begitu kuat,hingga membawa kapal itu ke lembah lautan yang berombak cukup ganas dan tidak bisa diselamatkan lagi.Kapal malang yang membawa kedua insan yang dia kasihi itu terus lenyap dan terkubur didasar lautan buat selamanya.Singto masih ingat bagaimana kedua orangtua itu berpelukan sambil melihat kearahnya dengan tatapan duka berbalut sedih sehingga ombak besar datang dan 'membunuh' mereka .Tika itu Singto masih kecil dan Mike juga tidak bisa berbuat apa-apa.Mereka hanya bisa pasrah dengan ujian tuhan pada mereka.
"Tapi Saint takut kalau Zee---"
"Saint,Sudahlah...Ibu percaya kalau Zee itu tidak kenapa-napa.Usah terlalu risau.Zee sudah dari kecil membesar disini.Dan ini juga bukan yang pertama kali Kan?? Sebelum ini Zee pernah juga keluar ke laut bahkan tidak pulang untuk beberapa hari...Kamu harusnya berdoa supaya Zee cepat pulang dengan selamat...Ibu tahu kamu takut kalau terjadi apa-apa pada Zee.Tapi kita tidak bisa mempetaruhkan nyawa orang lain.Apa yang diperkatakan ayahmu itu benar...Mungkin kita harus tunggu saja disini...."kali ini Krist pula memujuk dan membuatkan Saint terpaksa akur sebelum meminta diri dan masuk ke kamarnya.Hatinya tidak akan tenang selagi Zee tidak pulang.Tapi Saint juga tidak mahu terlalu memaksa orangtuanya itu.Dalam kepasrahan,hati kecil Saint berdoa agar Zee pulang dengan selamat.
"Hurmm...Aku juga hairan dengan sikap anak itu.Tidak seharusnya dia keluar waktu seperti ini.Apa dia tidak tahu .Apa Off atau Gun tidak pernah menghalang Zee untuk keluar kelaut pada waktu seperti ini.??Lihatlah sekarang,Betapa susahnya hati anak kita...."Singto mengeluh.Dia sebenar kesal dengan sikap Zee.Melihat betapa hampanya wajah Saint yang berlalu pergi tadi.Singto jadi ikut bermain emosi.
"Mungkin hal yang ingin dilakukannya tidak bisa ditunda lagi...Makanya Zee harus keluar...."
"Sejak akhir ini,Anak itu sering turun kelaut lebih pagi dan pulang hingga lewat senja...Dulu dia tidak pernah begitu.Off juga tidaklah seperti itu.Kadang aku lihat hanya Off saja yang pulang sebelum waktu siang...Aku sudah mula curiga dengan anak itu.Apa yang dia lakukan ditengah laut seharian.?? Apa sejak akhir ini,Saint sama Zee ada berselisih faham.??"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Untold Love Story 🔞🔞🔞( เรื่องราวความรักบอกเล่า)
FantasiaKisah cinta yang hampir tidak pernah diceritakan *WISE IN CHOOSING READING *MATURE CONTENT *READ OWN YOUR RISK