"Cita-cita aku dapat berubah demi orang yang ku cintai."
⭐⭐⭐
"Eh anak pungut, sekarang waktunya kau bayar jasa kami selama ini. Minta duitnya!!" Pagi itu, terjadi pertengkaran di rumah Sin.
"Papa mau pakai uangnya buat judi lagi?" tanya Sin.
"Iyalah, saya mau melipatgandakan uang itu! Mana duitnya? Cepat kau kasih ya dasar anak pungut, pakai banyak tanya kau," ucap papanya yang bernama Tono sambil melotot.
"Kalau buat judi, Sin belum bisa kasih. Lagian judi nggak bisa buat melipatgandakan uang, buktinya tiap kali papa judi pasti kalah."
"HEH dasar anak pungut, kau doain saya kalah ya??" Tono berdiri sambil mengepakkan tangan ke meja.
Sosok mamanya Sin yang bernama Desi terlihat menuruni anak tangga. "Napa lagi sih??" tanyanya.
"Tuh lihat anak yang kau pungut dari yatim piatu, sekarang udah punya banyak duit saya minta dikit aja nggak dikasih," seru Tono.
"Bukan begitu Pa, Ma ... masalahnya tiap kali Sin kasih, papa pakai buat judi dan kalah."
"HEH saya judi demi siapa??! Demi kalian juga kan, saya ingin cepat kaya dan membangkitkan kembali bisnis saya yang bangkrut."
"Kamu tuh ya bukannya cari kerjaan, malah judi terus. Lama-lama uang Sin habis dipakai buat kamu judi tau ngakk sih???" Desi mendekati suaminya dengan amarah.
"Kali ini pasti menang. Mana duitnya, cepat lah kasih 5 juta, kemarin kau habis dapat uang 5 juta kan bayaran dari photoshoot."
"Kok papa bisa tau?"
"Kau dapat duit diam-diam aja, untung Michele kasih tau! Udah jangan banyak tanya mana duitnya?"
"Gak usah kasih, Nak. Lama-lama kita hanya bisa makan nasi pakai garam."
"HEH, kau itu istri saya, masa suami mu mau melipatgandakan duit, malah kau cegah anak pungut itu kasih duit? Saya udah ngebesarin dia sampai sekarang loh!"
"HEH, saya kan dah bilang jangan sebut Sin anak pungut!! Sejak kita bawa pulang dia dari yatim piatu, dia dah jadi anak kandung kita!!"
"Dasar wanita cacat, rahim kau tidak bisa beranak. Cuman bisa ambil anak dari yatim piatu, sekarang saya minta duit aja susah banget gara-gara saya bukan bapak kandungnya ini!"
"Papa jaga omongannya!!" Bentak Sin, naik pitam.
"Makanya sini kasih duitnya!"
"Jangan kasih, Sin. Mama ngelarang kamu untuk kasih uang ke tukang judi ini. Biarin aja dia mati kelaparan diluar, daripada judi mulu, lelaki nggak guna!"
Prak ....
Bekas 5 jari memerah di pipi Desi."Apa kata kau saya lelaki nggak guna?! Biar saya tunjukin saya adalah lelaki yang berguna!!!" Tono tidak mengampuni Desi sama sekali. Ia menjambak rambut Desi dan memberikannya tamparan bolak balik.
"HENTIKAN PA!!" Sin berusaha melerai namun usahanya gagal. Tenaga Tono terlalu kuat untuk dilawan, sedangkan Desi hanya bisa menangis sambil berusaha melepaskan rambut dari genggaman suaminya.
"Pa ... ini Sin kasih uangnya, cepat lepaskan!!" Sin menyodorkan amplop yang berisikan uang.
"Nah gitu dong!!" Tono tersenyum menyeringai setelah menampar muka Desi beberapa kali, kemudian ia melepas rambut Desi. Dia mengambil amplop tersebut kemudian keluar dari rumah.
Sin segera memeluk Desi yang sedang menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star of Hollywood
Teen FictionSiapa yang tidak kenal dengan Chintya Lauren? Seorang aktris dan model blasteran, memiliki darah Eropa di dalam darahnya. Dalam waktu kurang lebih 2 tahun, ia berhasil memejengkan namanya di berbagai film, drama maupun iklan di Indonesia. Meski demi...