Pengangkatan

889 84 5
                                    

Budayakan vote, yah wan kawan!
_________________________________

Pagi hari ini, jam ini, menit ini, dan juga detik ini, di Kekaisaran Rui. Disinilah Yerin dan Sinb terjebak dengan wajah pasrahnya.

Sudah cukup mereka menjadi seorang putri, dan sekarang? Tidak lagi! Mereka berdua ingin kabur, tetapi apalah daya mereka berdua yang sudah melekat sebagai anak berbakti(anggap aja berbakti:v).

"Ohh ayolah Ibunda~ jangan jadikan kami menjadi seorang putri lagi" rengek Eunbi yang tak seperti biasanya. Sebenarnya dia tidak mau melakukan itu, tapi ini semua demi kelancaran rencana.

Yerin saja yang melihat rengekan Eunbi menjadi takjub. Seumur hidupnya, rengekan seperti inilah yang mencapai rekor untuk sikap cutenya Eunbi.

Tak mau kalah, Yerin pun ikut membantu meimeinya itu, "ayolah ayahanda, kami tak apa bila tak menjadi putri. Batalkan acara ini yah, heum~~"

Eh! Eumm~~

"Tak bisa! Ini sudah mutlak, tak bisa di ganggu gugat!!" bantah kaisar yang tadinya hampir luluh tapi karna mendapat tatapan tajam dari istri dan anaknya, jadi ia harus sampingkan egonya dan menahan diri dari godaan-godaan tersebut.

"huuff"

Eunbi mendengus kasar, lelah hayatinya untuk mencari cara karna sebentar lagi acara pengangkatannya akan di laksanakan. Sementara Yerin hanya mampu pundung dengan wajah memelas yang masih melekat di wajah cantiknya.

Ya! Yerin dan Eunbi sudah melepas cadar mereka dan memperlihatkan wajah cantik dan rupawan mereka berdua. Kaisar beserta istri dan anaknya sempat terkejut dan terpana melihat kecantikan alami yang dapat meruntuhkan satu kekaisaran itu.

Eunbi dan Yerin juga entah dapat keberanian darimana, mereka menceritakan tentang jadi mereka pada keluarga kekaisaran Rui. Terlihat raut wajah cemas dan khawatir serta marah dan sedih ketika mereka mendengar cerita kedua gadis tersebut apalagi kecantikan yang di tutupi mereka itu tambah membuat kekhawatiran mereka semua bertambah.

Setidaknya kecantikan itu di tutupi, pikir mereka.

Yerin dan Eunbi yang melihat raut wajah keluarga baru mereka, merasa ada kehangatan yang menjalar di hati mereka. Mereka sebelumnya tak pernah merasakan tatapan kasih sayang serta ketulus dari orang terdekat mereka, baik dari masa modern ataupun sewaktu mereka kembali bereinkarnasi.

Back to story~

"T-tapi--"

"Emang kalian itu seorang pria? Kalau kalian tidak di jadikan seorang putri, jadi kalian mau jadi apa, pangeran?"

Eh!

Skakmat!

Yerin dan Eunbi terdiam membisu mendengar perkataan pangeran Jimin. Jimin sudah geram sedaritadi karna ayahandanya mudah sekali luluh. Pantas saja istrinya hanya dua, karna dia orangnya setia dan kalau sudah sayang, ayahnya tidak akan mengambil yang lain lagi, contohnya ibunda dan ibu selirnya.

Memikirkan tentang ayahnya, Jimin tersenyum bangga dalam hatinya. Yah walaupun istri tak hanya satu, setidaknya ayahnya mampu untuk membagi kasih sayang. Juga ibu selirnya itu tak seperti selir-selir di luaran sana yang bertingkah seperti ular yang mana membuat Jimin muak dan ingin mencakar wajah yang penuh dengan drama itu.

"y-ya apa saja. Asalkan jangan jadi putri" bantah Yerin masih keukeuh dengan pendiriannya walaupun jawabannya agak konyol sih, malahan Eunbi dibuat tepuk jidat mendengar perkataan jiejienya itu.

"baik"

Senyuman terbit di bibir kedua gadis itu di saat mendengar perkataan kaisar, sementara yang lainnya mendelik tajam ke arah kaisar.

Terlempar Ke Dimensi Lain (SinKook Ver) °Hiatus°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang