Pertemuan pertama bukanlah penentu. Harus ada pertemuan berikutnya untuk kamu menyadari seperti apa sesuatu itu.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Junmyeon berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Kaki kurusnya membawa dia menuju ruang IGD. Pasalnya, ia mendapat panggilan dari Yoona, sang ibu yang mengatakan bahwa ia sedang di rumah sakit. Perasaan khawatir langsung menyelimuti hatinya. Dengan berjalan tidak sabar, akhirnya Junmyeon sampai.
Sepasang mata indah itu bergerak menyapu bersih ruangan IGD yang sangat luas. Hingga ia menemukan seorang wanita paruh baya yang amat dia kenal. Junmyeon segera menghampiri Yoona yang terlihat baik-baik saja.
"Eomma baik-baik saja ?" Junmyeon memeriksa tubuh sang ibu. Ia tidak mendapati luka sedikit pun.
"Eomma baik-baik saja Jun." Yoona memegang bahu anaknya yang terlihat cemas.
"Aku benar cemas ketika mendengar eomma ada di sini. Kenapa tadi sambungannya terputus ?" Tanya Junmyeon.
"Maaf Jun. Handphone eomma kehabisan daya." Yoona menunjukkan handphonenya yang sudah mati total.
"Lalu ada apa eomma disini ?" Junmyeon mengedarkan pandangannya.
Dilihatnya seorang wanita yang sedikit lebih tua dari Yoona. Ia juga mengenal wanita yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Dengan infus yang terpasang.
"Nyonya Oh ?" Junmyeon berjalan sambil memastikan apa yang ia lihat.
"Hai Jun." Sahut nyonya Oh dengan suara pelan.
"Yang sakit adalah Sooyoung eonni Jun." Ucap Yoona sambil berjalan menghampiri Junmyeon yang sudah berdiri tepat di sebelah ranjang wanita bernama Sooyoung itu.
"Ada apa dengan ahjumma Sooyoung ?" Tanya Junmyeon. Ia memperhatikan wanita yang jauh lebih tua darinya.
"Aku dengan eomma-mu sedang duduk bersama. Kami berbincang di sebuah restoran. Aku memintanya untuk makan bersama. Tadi ada adik perempuanmu juga." Jawab Sooyoung dengan suara serak.
"Lalu dimana Kyung eomma ?"
"Dia sudah di kampus. Dia ada kuis jadi tidak ikut kemari." Yoona tersenyum kecil.
Junmyeon mengangguk.
"Jadi ahjumma kenapa bisa sampai dilarikan ke sini ? Apa ada sesuatu yang serius ?" Suara Junmyeon terdengar sedikit cemas.
"Tidak ada yang serius. Hanya tekanan darah ku naik Jun. Mungkin karena pola makan ku yang belakang ini tidak sehat. Kepala ku jadi pusing dan pingsan tadi." Sahut Sooyoung.
"Syukurlah kalau tidak ada yang terlalu serius. Ahjumma harus tetap menjaga pola makan sehat. Agar sesuatu yang tidak diinginkan tidak terjadi. Apakah sekarang ahjumma sudah merasa lebih baik ?" Junmyeon memperhatikan Sooyoung lekat-lekat.
Sooyoung mengangguk.
"Pusing ku sudah berkurang. Aku merasa lebih baik."
"Eomma..." Suara berat terdengar. Mengalihkan perhatian tiga wanita yang sedang berbincang.
Seorang pemuda tampan, dengan badan tegap dan kulit putih. Tampak gagah dengan jas yang menempel pada tubuh ideal idaman semua wanita itu. Rambutnya yang hitam dan kilat membuat semua mata tidak bisa tidak berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Throne (✔)
Fiksi Penggemar#EXO GENDER SWITCH# Memenangkan hati seorang Park Chanyeol adalah syarat untuk bisa menjadi penerus tahta di keluarga Choi. Choi Baekhyun dan Choi Junmyeon adalah saudara yang lahir dari ibu berbeda. Bersaing untuk mendapatkan hati Chanyeol agar bis...