6. Rain, Sweetness, Our Story #2

1K 157 14
                                    

"People said banana milk and strawberries are sweet, but for me; you who eat banana milk and strawberries are the sweetest."

~♥~

"makasih."

Taehyung mengangguk sebagai jawaban. Sedikit merasa lega darah di bibir Jeongguk berhenti. Anak itu tidak banyak mengelak, hanya sesekali meringis ketika Taehyung obati. Tapi Taehyung tidak yakin tentang pipi Jeongguk yang sekarang mulai berubah warna agak keunguan, memar. Itu akan sakit nantinya.

Tangan yang telah mengering itu Taehyung gunakan mengambil kain dan dicelupkan pada air yang cukup hangat. Jeongguk mengerutkan dahi ketika kain itu hendak disentuhkan kepipinya. Ia menahan tangan Taehyung.

"kan udah!"

"lagi. Ungu banget Jeongguk, astaga."

Taehyung menahan tangan Jeongguk sekarang, tangannya yang lain ia gunakan mengkompres pipi Jeongguk. Jeongguk diam saja, karena jujur ketika kain hangat itu menyentuh pipinya, terasa nyaman sekali.

Tapi tiba-tiba,

Giliran jemari Taehyung yang menyentuh pipi Jeongguk, halus dan tidak menyakiti. Dan entah kenapa, Jeongguk terdiam, tidak bisa bergerak dan bahkan kesulitan untuk menghirup udara.

"K-kak--"

"jangan gini lagi, Jeongguk. Pasti sakit, kan? Gue khawatir."

Setelah Taehyung mengatakan itu, keadaan yang canggung tiba-tiba datang. Taehyung melepas sentuhannya, dan Jeongguk yang biasanya marah tiba-tiba terdiam membisu.

"Jeongguk?"

"hm?"

"sorry, I didn't mean it. Tapi, gue beneran khawatir sama lo."

Jeongguk mengangguk. Bingung mau memberikan reaksi seperti apa. Lebih bingung lagi ketika Taehyung meninggalkannya secara tiba-tiba dan kembali dengan 5 kotak susu pisang dan sekotak strawberry.

Taehyung menaruhnya tepat didepan Jeongguk. Tak berhenti disitu, setelah duduk kembali, Taehyung mengambil sekotak susu pisang dan menusukkan sedotan, lalu membuka kotak strawberry yang masih tersegel itu.

Semakin tergugu ketika itu semua diberikan untuknya.

"Gguk, diminum langsung, sekalian dicemilin strawberrynya sambil nungguin gue masak."

Jeongguk mengangguk, ia menurut.

"Gue masakin sup ayam, mau?"

Taehyung...

"mau."

Senyuman kecil dibibir Taehyung terbit, Jeongguk menurut. Bagaimana bisa Taehyung tidak gemas jika Jeongguk seperti ini? Tentu tidak bisa. Bahkan dengan lancangnya, tangan Taehyung tidak sadar mengacak pucuk kepala Jeongguk sembari berkata;

"tunggu ya, sugar."

***

Setiap tetes air yang turun di bumi, setiap itu juga Jeongguk merindukan rumahnya di Busan. Biasanya saat seperti ini mereka bertiga; Papa, Mama dan Jeongguk akan bercengkerama tentang hal-hal ringan. Susu pisang, strawberry dan kue kering adalah hal yang selalu disuguhkan mamanya ketika hujan menyapa kota mereka.

Jeongguk tak percaya hal itu bisa membuatnya begitu merindu.

"Jeongguk."

Pandangan Jeongguk yang semula menghadap keluar jendela, kini menjadi keseseorang yang tengah memakai celemek putih agak kotor. Jeongguk terkekeh. Taehyung bingung, kedua alisnya terangkat, "kenapa?"

Our Story [KTH&JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang