3. Kegiatan keluarga

49 17 12
                                    

Assalamu'alaikum dan selamat malam... Sahabatku. Terima kasih sudah membaca karyaku yang masih abal-abal dan selalu memberikan saran yang sangat membantu untuk karyaku.
                         ♥️♥️♥️♥️♥️

Setelah berpisah dengan temannya, Bobby dan Alexa lanjut pulang ke rumah mereka. Di perjalanan pulang mereka berdua saling canggung, tak ada kata yang terucap.

Aduh, bagaimana nih, apa yang harus aku katakan pada Kak Alexa? Kak Alexa pun diam. Apa harus aku dulu yang berbicara? batin Bobby.

“Kak, kok diam aja sih? Apa Kakak tidak mau berbicara dengan Bobby? Apa ada yang salah ama Bobby?” Alexa dihujani pertanyaan oleh Bobby.

“Tidak ada Dek, Kakak hanya canggung sama kau.”

“Canggung kenapa, Kak?”

“Karena kita sudah lama tidak bertemu jadi, Kakak agak malu-malu sama kau."

“Ya uda, mulai sekarang Kakak gak usah malu lagi. Anggap saja Bobby ini adik Kakak,” kata Bobby.

“Jadi, apa yang harus aku lakukan untuk mencari materi yang diberikan oleh guru?” lanjut Bobby.

“Uda, gak usah kau pikirkan itu, nanti Kakak bantu kau.”

“Terima kasih, Kak."

“Ya uda, ayo cepat, uda mau Magrib nih, nanti kita di marah sama mamak. Ayo cepat,” seraya menarik tangan Bobby.

“Iya, Kak,” mengikuti tarikan tangan Alexa.

Sesampai di rumah mereka masing-masing, mereka pun mandi dan melaksanakan salat Magrib lalu makan malam dengan keluarga mereka.

Sementara itu di rumah Bobby, mereka masih menikmati makan malam bersama. Lauk apapun yang dimasak oleh sang ibu pasti terasa lezat. Menu yang dimasak oleh sang ibu kali ini gulai ikan mujair dan sambal terasi yang sangat disenangi oleh Bobby.

Di saat sedang menikmati makanan Ayu Marlina, ibu Bobby tiba-tiba bertanya, “Bob, tadi kok tidak pulang dulu seperti biasa baru ke gudang?”

“Loh, apa Kak Alexa tidak pamit sama Mamak tadi?” tanya Bobby balik.

“Iya, sudah, ya Mamak pikir tadi hanya main-main saja si Alexa," jelas sang ibu. Lalu apa PR-mu sudah kau kerjakan?” lanjut ibu Ayu.

“Sudah, Mak, tadi kami kerjakan bersama-sama. Kak Alexa pun membantu kami kalau kami ada yang gak paham dengan soal yang diberikan oleh guru,” Bobby menjelaskan.

“Ya bagus itu. Kalian perlu juga bantuan Alexa tapi Mamak minta jangan memberatkan Alexa ya,” pinta sang ibu.

“Iya Mak, tapi boleh kan kalau aku nanti malam main ke rumah kak Alexa? Untuk meminta bantuannya soal materi PKL aku.”

  “Kenapa kamu meminta bantuannya Alexa? Memang apa sih materi yang diberikan oleh gurumu?” tanya sang ibu.

“Tentang kebudayaan suku Batak, Mak,” ucap Bobby.

“O, pas banget itu. Alexa kan dari suku Batak. Bila perlu minta bantuan Uwak Lamhot atau  Uwak Bertha saja,” kata Ayu sambil tersenyum.

“Mak, Bang Bobby jangan ke rumah Kak Alexa dulu. Bantu PR Medina dulu, banyak loh, Bang,” pinta sang adik Medina Ramadhani.

Bukan Bobby namanya kalau tidak menggoda adiknya. “Gak bisa, Adikku yang cantik, tetapi Abang bisa bantu  kalau Adik mau cium Abang,”

“Abang,” sahut Medina kesal.

“Sudah, Bobby, Kau ini selalu aja menggoda adikmu,” kata sang mama.

Di perbincangan mereka terdengar azan Isya lalu Ayah Bobby pun berkata:
"Wes disek ngobrole, ayok sembahyang disek (Sudah dulu ngobrolnya, mari salat dulu)."

Cinta Beda UsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang