the unexpected

106 10 4
                                    

"semakin dekat dengan tujuan maka akan semakin banyak rintangan yang berdatangan"

.

.

.

.

.

.

.

.

vote dulu ya

.

.

.

.

.

.

.

.

happy reading


Author pov

Hawa dingin mulai menusuk ke dalam kulit, membuat orang yang berjalan sedikit mengeratkan mantelnya untuk menghangatkan diri. Kegelapan malam yang mulai tampak di mata dengan beberapa cahaya redup lampu sekitar yang menerangi jalanan. Semua itu tidak membuat eunha terusik, ia semakin memandang falisa dengan tatapan penuh dengan rasa penasaranya.

"falisa, bisa kau jelaskan padaku apa maksudmu itu?" tanya eunha lagi dengan rasa penasaran yang sudah mulai meluap-luap. Falisa yang mendengar itu hanya menghembuskan napas kasarnya.

"apa kau begitu bodoh huh? Dengan jelas aku mengatakannya padamu dan kau masih ingin aku mengulanginya lagi?" kata falisa dengan kesalnya tak lupa dengan wajah cemberutnya yang menatap eunha.

"hei, bisakah kau tidak memperlihatkan wajah burukmu itu padaku?" kata eunha dengan sedikit kesal akan sikap falisa yang mengatakan 'bodoh' padanya.

"aku ini bagaikan cerminan mu bodoh! jika kau mengataiku itu berarti sama saja kau menghina dirimu sendiri" kata falisa dengan kesalnya saat eunha menghina wajah cantiknya.

"sudahlah, waktu kita tidak banyak... lebih baik kita segera melihat jati dirimu" lanjut falisa masih dengan nada kesalnya sedangkan eunha menampakkan wajah tak pedulinya.

Setelah mengatakan itu falisa pun bergerak maju menuju ke arah kumpulan kupu-kupu yang bertebangan di sekitar rumah itu. Eunha masih menampakkan wajah tidak pedulinya pada perbuatan falisa tetapi ia melihat falisa dan kumpulan kupu-kupu itu dengan pandangan penasaran.

Falisa terus bergerak maju dan berusaha untuk menangkap salah satu kupu-kupu itu tetapi tak ada satupun kupu-kupu yang tertangkap olehnya, dengan sedikit kesal ia pun berusaha untuk menangkapnya lagi dan hasilnya kupu-kupu itu menghindari falisa lagi. 

"kau tidak akan bisa menangkap satupun kupu-kupu dengan cara aneh mu itu" kata eunha dengan nada menyebalkannya sembari menatap falisa yang masih berusaha menangkap kupu-kupu itu.

"kalau begitu bisakah kau membantuku? aku juga bersusah payah demi dirimu nona jung eunha" kata falisa dengan menekankan nama eunha beserta marganya sedangkan eunha hanya tersenyum dengan seringai yang tercetak jelas pada senyumannya.

wonderful you (eunkook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang