-7-

577 85 10
                                    

"Jadi aku apa dimatamu? "

"Apa sebenarnya hubungan kita?? " Tanya Sinb lagi, mencoba menahan emosinya yang tiba-tiba bercampur aduk.

"Sinb-ya~"

"Apakah aku benar-benar salah ingat?? " Ucapnya lagi lalu menatap Sowon dalam, berharap Sowon segera memberinya jawaban yang ia inginkan.

"Ani Sinb-ya, kondisi ini memang cukup sulit dimengerti, bahkan aku sendiri juga tidak mengerti bagaimana ini terjadi, tapi kau bisa menganggapku apapun yang kau mau" Ucap Sowon coba menjelaskan pada Sinb.

"Apa maksudnya yang aku mau? Aku tidak mau menganggapmu apapun jika kau tidak menginginkan hal yang sama"ucap Sinb emosi.

"Geurae, seperti yang aku bilang dari awal, aku bukan pacar aslimu, namun kau sangat yakin sehingga sekarang aku...... "

Sowon menghentikan ucapannya dan menghela nafasnya berat.

"Apa? " Tanya Sinb.

"Aku.. Aku mulai terbiasa dengan semuanya dan menikmatinya" Ucap Sowon terbata.

Sinb sebenarnya masih belum puas dengan jawaban Sowon, tapi ia memutuskan untuk tidak melanjutkan perdebatan ini. Ia menunduk dan menatap tangannya yang menggenggam erat lututnya.

"Sebenarnya aku punya sesuatu yang berbeda dari orang lain, kau bisa menyebut ini kutukan atau kelebihan tapi aku dapat melihat koneksi dari seseorang dengan sesuatu yang sangat ia perlukan atau yang sangat ia sangat sayangi" Ucap Sowon tiba-tiba.

"Hah? Maksudmu? "

"Ya, jika seseorang bergantung pada suatu hal atau seseorang akan ada sebuah garis, semacam tali yang menghubungkan mereka, dan semakin orang itu bergantung terhadap hal tersebut tali itu akan semakin tebal dan kuat, bahkan berubah warna" Jelas Sowon.

"Hmh.. Kau pikir aku anak kecil yang suka dengan cerita khayalan seperti itu? "

"Aku tahu responnya akan seperti ini, maka dari dulu aku tidak pernah mau menceritakannya pada siapapun" Ucap Sowon malas.

"Jadi kau serius? " Tanya Sinb serius.

"Apa aku terlihat sedang bercanda? Aku menyesal menceritakannya padamu" Ucap Sowon.

"Baiklah, sekarang kau harus menjawab pertanyaan-pertanyaanku, kenapa kau mendapat itu? Bagaimana caranya? "

"Yak jika aku tahu aku akan meminta yang memberikan untuk mencabutnya! Aku sangat ingin menghilangkan ini!! "

"Wae? Apakah kau bisa melihat tali diantara kita? Apakah ada? " Tanya Sinb penasaran.

"Eung, ada dari kau lebih tepatnya"

"Jinjja? Berarti aku membutuhkan mu, bukan begitu? " Tanya Sinb.

"Ya memang"

"Bukankah ini menarik? Kenapa kau malah mau mencabutnya? "

"Ini menyeramkan! Dulu saat aku punya banyak teman, appa dan eomma sangat rukun, memang semuanya baik-baik saja. Namun semuanya berubah saat appa menemui perempuan lain, tali itu mengikat eomma dengan erat setiap harinya. Bahkan saat appa tidak ada di rumah tali itu tetap ada dan melilit tubuh eomma, aku melihat kesakitan dan kesedihan diwajah eomma, mereka bercerai, teman-teman ku meninggalkanku, semua tali itu seperti menyiksaku dan mengekangku, sejak saat itu hari-hariku sangat berat, aku merasa tidak berguna dan tidak diinginkan. Tapi appa kim datang dan membuat eomma kembali tersenyum, akhirnya perlahan tali eomma melonggar dan tertuju pada appa kim. Aku senang tapi tetap tidak bisa lagi kembali seperti dulu. Sejak saat itu aku tidak mau bergantung pada apapun dan siapapun, aku mencintai diriku sendiri bahkan tak ada tali lagi yang mengikat ku sampai... "

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang