-8-

589 80 7
                                    

"Sowon eonnie..."

"Mwohae? Kulitmu bisa terbakar jika berlama-lama seperti tadi" Ucap Sowon.

Sinb hanya diam, ia bangkit dan hendak meninggalkan Sowon lagi, namun tangannya ditahan oleh Sowon.

"Ada yang perlu aku bicarakan" Ucap Sowon.

Skip~

Sekarang mereka berdua berada di kantin kampus, duduk bersebrangan.

Sowon hanya diam memainkan kukunya, begitu juga dengan Sinb yang tidak bersuara.

"Jika tidak ada hal penting, aku pergi" Ucap Sinb lalu bangkit.

"Yerin! Dia bukan pacarku!"

Sinb mendengar itu pun kembali duduk.

"Gadis yang kemarin kau temui, yang kemarin menghampiriku dan memanggilku chagi, dia bukan pacarku.." Ucap Sowon.

"Apa buktinya?" Tanya Sinb datar.

"Apa aku perlu bukti? Aku memang tidak pacaran dengannya"

"Jadi maksudmu ada orang asing yang datang lalu memanggilmu chagi? Begitu?? Anak SD mana yang mau kau tipu sebenarnya??" Ucap Sinb sinis.

"Dia mahasiswa disini juga, sepertinya dari lama ia menyukaiku, tapi aku tidak pernah membalasnya, ia memang sudah sering memanggilku seperti itu dan bertingkah seolah-olah aku pacarnya" Jelas Sowon.

"Lalu kau membiarkannya begitu saja?? Memang kau suka kan diperlakukan seperti itu??" Ucap Sinb bertambah sinis.

"Aku sudah bilang padanya berkali-kali, tapi anak itu tidak mengerti sepertinya, aku juga muak Sinb!! Apa lagi yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa mengendalikan tingkahnya, aku bukan Tuhan" Ucap Sowon.

"Terima kasih untuk omong kosong ini, aku tidak punya waktu lagi untuk melanjutkannya" Ucap Sinb lalu hendak pergi.

Sowon kembali menahan tangan Sinb, namun dengan keras kali ini.

"Ada apa sebenarnya? Kau tidak seperti Hwang Sinb yang aku kenal!"Bentak Sowon.

"Jadi maksudmu aku harus bertingkah seperti apa? Kau tahu apa tentang Hwang Sinb? Gadis aneh yang percaya akan omong kosongmu?? Apa aku harus selalu tersenyum manja sedang kan orang yang aku sayangi memiliki pacar lain di depan mataku sendiri??!" Balas Sinb lalu melepas paksa tangannya lalu pergi.

Sowon pun mengikuti Sinb dari belakang, mereka berdua sudah menjadi tontonan satu kantin daritadi. Sinb berjalan dengan cukup cepat, air matanya perlahan-lahan lolos, ia berusaha untuk menghapusnya, namun air mata itu terus becucuran.

Sowon terus mengikuti Sinb, sekarang mereka berada di lorong yang cukup sepi, Sowon menarik tangan Sinb dan membalikkan tubuh Sinb sehingga menghadapnya.

Sowon menatap mata Sinb dalam.

"Kenapa kau menangis?? Apa kau senang sekarang kita menjadi pusat perhatian?" Ucap Sowon.

"Apakah itu yang penting sekarang?! Dari awal memang aku yang terlalu berharap di dalam hubungan kita! Kau bahkan tidak memperdulikan perasaanku!"

"Sinb-ya jangan memperumit semuanya, percaya padaku dan masalah selesai!!"

"Apa kau pikir semudah itu?? Kau memang selalu menganggap remeh semuanya kan??!"

"Baiklah jika itu yang kau inginkan! Jika kau tidak mau percaya padaku, maka semuanya tidak akan selesai, terserah padamu saja, mau sampai aku menjelaskannya beratus-ratus kali jika kau tidak percaya juga percuma" Ucap Sowon lalu berbalik.

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang