Tak...tak....tak...tak
Di lorong apartemen yang sepi ini suara hentakan kaki Yeri menggema.
"Hari yang melelahkan" Kata Yeri sambil merenggangkan lehernya yang terasa sangat pegal.
Ia menekan pin apartemennya.
Pintu terbuka. Ia tersenyum disana ada sepatu kekasihnya. Rupanya kekasihnya sudah disini."Lihat mainanku ternyata sudah disini"
Secara perlahan ia memasuki ruang tamu. Ia melihat Mark terduduk di sofa yang tersenyum melihat ponselnya. Entah apa yang membuatnya tersenyum.
"Mark?" Panggil Yeri yang membuat kekasihnya itu terlonjak kaget.
"Ahh kau sudah pulang." Dengan wajah yang masih gugup Mark menghampirinya.
"Apa yang kau lakukan sampai tidak sadar ada yang masuk ke apartemen?" Tanya Yeri dengan dingin.
Mark sempat terkejut mendengar pertanyaan Yeri. Ia berdehem mencoba mengurangi kegugupannya. "Aku tadi fokus menonton film baby "
"Oh begitu" Yeri melengos menuju kamar meninggalkan Mark.
"Aku merindukanmu" Kata Mark yang kini sudah memeluknya dari belakang. Ternyata tadi Mark menyusulnya ke kamar.
"Benarkah?" Yeri berbalik menatap Mark dengan tatapan yang menantang.
"Tentu saja" Mark dengan lembut membelai pipi Yeri. Dengan Perlahan Mark mendekatkan wajah Mereka.
Chupp
Bibir mereka sudah menyatu. Saling mengecup,mengecap dan kini lidah Mark sudah masuk ke mulut Yeri. Ciuman mereka semakin panas. Tangan Mark kini sudah membelai punggung Yeri dan secara perlahan masuk ke sela sela paha Yeri.
Yeri yang menyadari ini sudah lewat batas langsung mendorong Mark. "Ini sudah lebih dari batas kita mark"
"Why babe? Kau selalu saja menolakku"
Yeri mendesah. "Aku tidak bisa mark"
Mark tersenyum. Seolah ia tidak sakit hati dengan penolakan kekasihnya. "Baiklah aku mengerti. Kalau begitu aku pergi ya"
"Kemana?"
Mark yang memakai jaketnya jadi menoleh ke arah Yeri. "Aku ingin mencari hiburan sebentar" Jawab Mark dengan senyuman setelah itu pergi meninggalkan Yeri.
Ia tidak pernah berpikir. Entah hiburan apa yang dicari kekasihnya itu. Karena merasa lelah yeri akhirnya memilih tidur.
..
..
//OBSESSION\\
..
..Sedangkan ditempat lain. Taeyong sedang asik menyesap rokok sedangkan temannya hanya mendongak menatap interior ruangan Taeyong.
"Jadi jika kau tidak mau pindah ke amerika sebagai gantinya kau harus bermain dengan wanita?" Lawan bicara Taeyong hanya mengangguk menanggapi pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
Fanfiction"Pisau ini lebih menarik dibandingkan dirimu" -Y "Aku menyukaimu sama seperti kau menyukai pisau mu" -J "Aku menyukainya, Tapi baginya aku hanyalah seorang hyung" -T