PLAYLIST:
Crush (Reprise) by Urban Zakapa
"Diantara banyaknya posisi yang disediakan semesta, aku ingin berada di posisi Orto. Posisi paling asam daripada Para dan Meta agar aku dapat meleburkan hatimu."
Qila tersenyum bahagia sembari mengayuh sepedanya. Dia akan menandai hari ini sebagai hari saat pulang sekolah yang indah. Raga tidak langsung membawanya pulang, laki-laki itu mengajaknya melewati jalanan dipinggir sungai besar yang membelah kota.Gadis itu tidak pernah melalui rute ini karena rutenya memutar dan jauh dari rumahnya. Tapi sore ini, dia merasa dua tahunnya sia-sia karena tak pernah mencoba melewatinya.
Tepi sungai tampak ramai dan asri, ada deretan taman bunga dan pohon rindang sepanjang tepian sungai. Selain itu, ada jalan khusus untuk pejalan kaki dan pesepeda. Di beberapa sudut terdapat tanah lapang yang bersih sebagai tempat piknik di sore hari atau sekedar bersantai menatap matahari tenggelam. Beberapa spot lainnya dijadikan tempat bermain anak dan selalu ramai.
Raga mengajaknya berhenti sejenak dengan alasan Qila akan kelelahan karena jalanan ini lebih jauh untuk tiba dirumah gadis itu. Semenjak mereka keluar dari gerbang sekolah, Qila terus-menerus mengucap syukur karena hari ini dia memilih menaiki sepeda sendiri daripada diantar Kakeh Hans. Meskipun dia harus menempuh jalan yang jauh untuk pulang kerumah, Qila tak keberatan.
"Apa kau lelah?" tanya Qila yang ikut duduk disalah satu bangku. Laki-laki itu menggeleng sebagai jawaban.
Raga memilih berhenti ditempat yang jauh dari keramaian. Tapi Qila tak keberatan karena tempat ini jauh lebih tenang.
Qila mengeluarkan botol minum dari dalam tas dan menyodorkannya pada Raga, "Minumlah."
Lagi, laki-laki itu menggeleng dan tersenyum. "Untukmu saja." Dia melirik sisa air minum yang tinggal sedikit dibotol transparan tersebut.
Qila meminum airnya, kemudian mengamati air sungai yang beriak. "Kau tahu, aku hampir tidak pernah pergi kesekolah dengan sepeda. Aku selalu diantar oleh Kakek Hans." Gadis itu membuka percakapan.
Raga menoleh, "Kau punya kakek yang baik kalau begitu."
"Bukan," Qila menggeleng. "Maksudku, dia bukan kakekku, dia supir pribadi."
Raga kembali mengangguk. Laki-laki itu menatap lekat lawan bicaranya, raut wajah Qila berubah entah apa penyebabnya.
"Kadang aku justru berharap dia menjadi ayahku saja," lirih Qila, tapi Raga mampu mendengarnya dengan jelas.
"Kau tahu, aku memiliki teman baru dikelas."
Ucapan Qila membuat Raga menatapnya dengan dahi berkerut. "Siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SPERANZA ✓ [Revised]
Подростковая литература[SCHOOL LIFE - MYSTERY] Berawal dari keinginan Aquila Adara yang bersikeras untuk ikut dalam School Festival membuatnya harus bertemu dengan Raga Zeus. Cowok paling misterius di sekolah. Selain itu dia juga bertemu teman baru yang dalam senyap sedan...