❄❄❄ HAPPY READING ❄❄❄
.
.
.
.
"Mereka bersama sejak kecil, bersekolah ditempat yang sama seharusnya sudah tahu watak masing-masing satu dengan yang lainnya," lanjutnya menoleh kearah Namjoon.
"Seharusnya memang begitu Hyung," jawab Namjoon berjalan menuju dapur untuk meletakkan gelas.
"Sepertinya dia cemburu pada Jungkook!" lanjutnya mengeluarkan apa yang dipikirkannya sedari tadi.
"Benarkah?" jawab Seokjin ikut berpikir.
"Hem ... sepertinya begitu," jawab Namjoon lalu duduk di kursi meja makan.
"Di mulai saat Jimin marah pada Jungkook karena Yunha lebih memilih menelpon Jungkook dari pada dirinya saat kejadian flashdisk," ucap Namjoon.
.
.__________________
Seokjin mulai berpikir, apa yang di bilang Namjoon sepertinya benar. Belakangan ini Jimin sering marah-marah tanpa sebab atau lebih tepantnya karena hal-hal kecil yang di lakukan oleh Yunha, mulai dari Yunha yang meminta tolong pada Jungkook atau Yunha yang di tolong oleh Taehyung saat akan jatuh dari tangga.
"Sepertinya kau benarn
Namjokn-ah!" ucap Seokjin setelah memikirkan semua kemungkinannya."Baiklah, aku akan pergi hari ini, ada beberapa hal yang harus aku selesaikan sebelum kita berangkat tour!" ucap Seokjin beranjak dari kursi menuju rak sepatu.
"Namjoon-ah!" panggil Seokjin saat lelaki itu akan pergi menuju kamar.
"Saranku ajaklah Jimin menemui Yunha" ucap Seokjin lalu segera beranjak menuju pintu keluar.
Seokjin menuruni tangga menuju garasi sembari bersenandung.
"Apa yang harus kubawa?" beonya pelan saat menatap mobil-mobil di garasi.
Dia bingung akan membawa yang mana, padahal niatnya kemarin dirinya akan kembali meminjam motor Yunha, tapi ternyata gadis itu tidak datang.
"Mobil Yoongi?" beonya lagi menatap mobil Yoongi, baru akan melangkah saat teringat sarannya yang menyuruh Namjoon untuk mengajak Jimin menemui Yunha dam sudah pasti akan mengajak Yoongi sebagai supir.
Seokjin berjongkok lalu megusap kepalanya bingung, ternyata memiliki banyak mobil membuatnya pusing.
"Seokjin-ah, sedang apa di situ?"
Seokjin menoleh kebelakang saat mendengar seseorang memanggilnya lalu segera beranjak, menyadari itu salah satu managernya.
"Manager Gong," sapa Seokjin menghampirinya.
"Sedang apa disini?" tanya Seokjin heran melihat manager utamanya ini berada di dorm pagi-pagi.
"Aku ada perlu dengan Namjoon," jawab manager Gong menjelaskan pada Seokjin.
"Kau sedang apa disitu?" tanyanya menunjuk tempat Seokjin berjongkok tadi.
"Ah, tidak apa-apa!" jawab Seokjin menggaruk belakang lehernya merasa malu.
"Kau berjalan kaki manager Gong?" tanya Seokjin heran sebab tak mendengar suara deru mesin mobil sama sekali.
"Ah, aku membawa sepeda anakku!" jawab manager Gong menunjuk sepeda warna pink diluar dan seketika Seokjin berbinar melihat sepeda itu.
"Aku pinjam sepedamu dulu ya, Hyung!" ucap Seokjin langsung berlari menghampiri sepeda pink itu.
"Namjoon ada di dalam!" lanjutnya lalu segera menancap pedal menuju rumah Anthy.
"Seokjin-ah! Hati-hati!"
Seokjin mengacungkan tinggi jempolnya saat samar-samar mendengar teriakkan managernya.
"Anak itu!" manager Gong terdiam.
"Tunggu tadi dia memanggilku apa? Hyung??"ucap manager Gong heran, menggeleng pelan dan tertawa.
.
.
☁☁☁☁☁☁☁
.
Part dihapus untuk kepentingan penerbitan. Yang penasaran bisa P.O dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
'DIA LANGIT' { Terbit Novel } √
FanficMungkin kehidupan sempurna tanpa lika liku itu hanya mitos dan hidup pun tak semulus seperti jalan tol, pasti akan ada kerikil atau bebatuan yang menghalangi. Karena dari situlah kita bisa belajar menjadi lebih dewasa dalam menghadapi kenyataan hidu...