Author POV
Setelah berpisah karena hari telah menjelang malam, Chaera pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumahnya. Awalnya Mingyu menawarkan diri untuk mengantar, tapi Chaera menolak dengan alasan ia ingin sendiri.
Tapi baru beberapa kilometer dari gedung kampusnya, ia merasa seseorang mulai mengikutinya.
Awalnya ia tak ingin berburuk sangka, tapi asumsinya dibenarkan ketika seseorang itu juga mengikutinya ke mini market dekat rumahnya.
"Sial! Apa maunya?"
Saat Chaera selesai membayar belanjaannya dan keluar dari sana, orang itu lagi-lagi mengikutinya.
Kini Chaera merasa takut. Pasalnya sebentar lagi ia akan melewati jalan sempit yang gelap. Meskipun sampai saat ini orang di belakangnya tidak menunjukan tanda-tanda akan mencelakainya, tapi Chaera tak ingin jalan gelap dan sepi itu justru jadi kesempatan bagi orang jahat ini untuk melukainya.
"Haruskah ku telepon Mingyu?"
Chaera langsung merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. Dengan sedikit panik ia menghubungi Mingyu.
"Mingyu!"
"Ada apa, Chae? Kau kelaparan lagi?"
"T-tidak. Bisakah kau menjemputku? Aku rasa ada orang yang mengikutiku"
"APA?! Kau dimana sekarang?! Aku akan kesana. Jangan putuskan sambungannya! Tunggu aku!"
"Aku takut, Mingyu. Cepatlah" ujarnya lirih
Sungguh Chaera tak bermaksud mengakhiri panggilannya, namun sialnya ia menekan tombol merah di ponselnya karena sangat gugup.
"Aihss! Sial sial sial!" Gerutunya
Saat ia ingin kembali menghubungi Mingyu, ponselnya tiba-tiba saja mati karena dayanya habis.
Chaera benar-benar sudah panik karena saat ini ia memasuki jalan sempit nan gelap itu. Belum lagi derap langkah kaki itu yang terus mengikutinya.
Dengan canggung ia mulai mempercepat langkah kakinya hampir berlari, tapi sialnya orang itu juga melakukan hal yang sama.
"Tuhan, jangan biarkan aku mati sebelum menikah dan punya anak. Aku mohon" ungkapnya sembari berlari.
Seperti sebuah mukjizat, ia dapat melihat pagar rumahnya dalam jarak seratus meter. Selama sepuluh tahun tinggal di rumah tersebut, baru kali ini ia bersyukur setelah melihat pagar rumah kayu itu. Ia pun mempercepat langkah kakinya. Hingga ia berhasil masuk ke dalam rumah.
"Ya Tuhan, terimakasih. Aku berjanji setelah ini aku akan lebih rajin berdoa" ujarnya
Setelah berhasil bernapas lega, barulah Chaera berani melihat layar interkom rumahnya. Dan ia sangat terkejut melihat siapa yang telah mengikutinya sejak tadi.
Orang itu masih berdiri di depan rumahnya sembari membawa payung lipat berwarna neon milik Chaera.
"Wonwoo?"
Sebelum laki-laki itu pergi, Chaera kembali membuka pagar rumahnya dan membuat Wonwoo terkejut.
"C-chaera? Ku pikir kau sudah-"
"Kenapa kau mengikutiku?" Tanyanya langsung
"Hm... aku ingin mengembalikan ini. Sepertinya tertinggal di kelas tadi. Ini milikmu kan?" Balasnya sembari menyodorkan payung itu.
Chaera menerimanya dengan senyum tipis.
"Terimakasih Wonwoo. Sebenarnya kau tidak perlu bersusah-susah mengantarkannya. Toh kita akan bertemu di kampus besok. Hampir saja kau membuatku mati ketakutan" ujar Chaera tertawa hambar
"Ah.. maafkan aku. Pantas saja kau tiba tiba berlari tadi." Balas Wonwoo sembari mengusap tengkuknya canggung.
Namun tak lama setelah itu sebuah motor berhenti di depan rumah Chaera. Dengan kesal laki-laki itu membuka helm nya.
"Jadi dia yang mengikutimu? Sial! Apa kau sengaja mengundangku kemari hanya untuk memperlihatkan kemesraan kalian huh?! Kau tau? Aku hampir saja menabrak seseorang karena panik. Kau benar-benar!" Kesal Mingyu
"Hehe maaf. Aku juga tadinya tidak tau jika dia yang mengikutiku. Habisnya dia tak menyapaku sama sekali" keluh Chaera
Mingyu mengarahkan pandangannya ke arah Wonwoo.
"Kau juga! Bila kau khawatir pada Chaera, antarlah dia pulang dengan mobil mewahmu itu. Bukan dengan berjalan kaki seperti ini. Apalagi sampai tak menyapanya. Cih! Dasar pengecut" sindir Mingyu
"Ya! Aku hanya-"
"Apa huh? Sudah lah, aku mau pulang. Kalian membuang-buang waktuku" kesal Mingyu yang kembali menyalakan motornya.
"Baiklah, aku rasa aku akan pulang juga" pamit Wonwoo.
Chaera hanya mengangguk.
"Chae... selamat malam" ucap Wonwoo sebelum ia tanpa aba-aba naik ke motor Mingyu dan membuat laki-laki itu kembali mengomel seperti ibu-ibu.
Setelah mereka pergi Chaera pun masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan campur aduk. Baru saja ia merasa ketakutan setengah mati, tapi setelahnya ia justru merasa sangat senang. Seperti diterbangkan sesuatu.
Setelah ia makan malam dan membersihkan dirinya, ia pergi untuk mengistirahatkan dirinya. Dan sesaat setelah berbaring, Chaera langsung terlelap dalam tidurnya dan memasuki alam mimpi.
Tapi sepertinya kali ini yang ia dapatkan adalah mimpi buruk.
Karena begitu masuk, ia mendapati dirinya berada di depan sebuah gedung tua yang tak terawat. Gedung itu sangat menyeramkan bahkan di siang hari seperti ini.
"Mingyu? Wonwoo?"
Chaera mulai memanggil kedua temannya itu. Barang kali mimpinya kali ini terhubung lagi seperti apa yang dikatakan Wonwoo.
Tapi sayangnya, tak ada satupun jawaban dari kedua manusia itu.
"Apa aku benar-benar sendirian sekarang?"
Chaera melirik ke sekitarnya, benar-benar tak ada tanda-tanda kehidupan. Ia bingung apa yang harus ia lakukan. Jika ia bisa, ia ingin keluar dari mimpi buruk ini secepat mungkin.
"Selamat datang dan selamat bergabung, pemain dengan elemen air, Pisces"
Chaera terkejut begitu mendengar suara yang menggema dalam kepalanya. Ia hampir saja jatuh jika tangannya tak cepat berpegangan pada pagar gedung tersebut.
"Silahkan berkumpul di aula gedung ini sebelum matahari terbenam. Anda akan bertemu dengan ke-sebelas pemain lainnya."
Lagi-lagi suara aneh itu berdengung di kepala Chaera. Ia bahkan tak sadar jika dirinya sudah terlibat dalam sebuah permainan yang tak pernah ia mulai. Srhingga untuk mengakhirinya, ia harus benar-benar memenangkan permainan ini.
To be continue~
Bagaimana pendapat kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [JWW/KMG] (ONHOLD)
Mystery / ThrillerKisah tiga orang bersahabat yang terjebak dalam sebuah mimpi yang tak berujung. Mampukah mereka menemukan jalan keluarnya? Atau, Mampukah mereka menemukan akhir cerita yang bahagia? Karena tidak semua jalan keluar berakhir bahagia. -Myungyu2020-