"Tre!"
Cowok yang dipanggil itu menoleh, borgol di tangannya nampak tak menyulitkannya untuk bergerak mendekat.
"Apa kabar?"
Kantung mata hitam yang besar, rambut panjang acak-acakan, sepertinya mampu menjadi jawaban atas pertanyaan Noah, namun tetap, Noah ingin mendengar jawaban langsung dari mulut Trean.
"Buruk," balas Trean memperlihatkan borgolannya.
"Kenapa ga dibuka?" tanya Noah mengingat tahanan biasanya akan dibuka borgolnya jika ada tamu.
"Kata mereka gue udah terlalu parah. Mereka takut gue kelepasan. Gue juga takut. Gue takut sama diri gue sendiri. Gue ga kenal lagi sama diri gue sendiri."
Noah menunjukkan senyumnya. Benar-benar tulus dan menguatkan. Ia tahu Trean mau berubah.
2 tahun lalu Trean keluar dari penjara, usai menyelesaikan masa hukumannya di masa lalu. Masalah yang menjadi alasan Trean kembali lagi ke penjara ini adalah pertempuran dengan Wildest. Entah bagaimana, Trean membawa sisa-sisa pasukan POORU dan menyerang Wildest kala itu. Hingga membuat Wildest lumpuh, benar-benar tidak lagi mampu mengalahkan.
Mungkin Trean melakukan hal yang merugikan itu sebagai pelarian atas kecewa dan tidak relanya melepas Salma pergi untuk selamanya.
"Sehat?" tanya Noah lagi.
Trean tertawa. "Ada dua jawaban untuk pertanyaan lo."
"Kata badan gue, sehat. Kata otak gue, gue sakit."
Noah menatap Trean. "Lo harus sehat, lo harus semangat. Hidup lo masih panjang. Ada banyak hal lain di depan yang harus lo tempuh. Anggep ini latihan untuk masalah-masalah lain di depan."
"Yo. Gue kayak apaan aja," kekeh Trean.
"Kalo lo? Gimana?" tanya Trean.
"Gue sama Ana?" tanya Noah lagi.
"Iya. Katanya, lo berdua mau tunangan ya?"
Noah tertawa ngakak. "Tunangan apaan,"
"Udah nikah?" tanya Trean serius.
"Yakali," balas Noah.
"Dia baru bilang bakal nunggu gue. Sementara gue ga tau harus mulai kayak gimana."
"Jadi lo berdua belom deket?" tanya Trean hati-hati.
"Yaa bisa dibilang gitu. Cuma, gue udah anter jemput dia ke bandara. Atau, pas jemput dia, sekalian nemenin dia makan."
"Ada niatan sampe married?" tanya Trean lagi. Sampai saat ini dia masih peduli akan Ana.
"Kalo ga ada buat apa gue pasang muka tembok, buat ngucapin gue belom move on sama sekali dari dia?" tanya Noah balik.
"Oke berarti ada," putus Trean merasa jawaban Noah terlalu berbelit-belit.
"
KAMU SEDANG MEMBACA
Official [SELESAI - REVISI]
Teen Fiction[TAHAP REVISI - ROMBAK] My 1st story Ini adalah tentang dia, yang datang dan menjadi segalanya. Dia, yang membuatku sempurna, namun pergi saat aku semakin mencintainya. Ini adalah tentang dia, yang punya 1001 cara meluluhkan, dan punya lebih dari 1...