Seoul, Korea
20.44 PM
"Mom"
Jungkook berujar pelan, untuk menarik atensi sang ibu agar terfokus kepadanya.
Saat ini Hyekyo memang tengah berada di kamar Jungkook. Wanita cantik itu dengan telatennya memakaikan kedua kaki putranya sepasang kaos kaki berbahan rajut agar membuatnya terasa hangat.
"Apa?"
Jungkook tidak langsung menjawab. Seolah ragu untuk mengucapkan apa yang hendak ingin ia sampaikan. Hyekyo yang menyadari hal itu, lantas tersenyum.
"Ada apa, sayang?"
Anak itu malah terdiam, sebelum akhirnya menggelengkan kepala sebagai tanda bahwa ia tidak jadi melanjutkan ucapannya.
Hyekyo merasa heran tentu saja. Karena terlanjur penasaran, ia pun berinisiatif untuk sedikit mengerjai putranya itu. Tanpa diduga tangan lentik miliknya bergerak cepat menggelitik sebelah kaki Jungkook hingga membuat anak itu memekik karena terkejut.
Jungkook memang sangat sensitif terhadap segala jenis sentuhan, maka dengan sekuat tenaga ia berusaha keras untuk melepaskan kakinya dari kejahilan tangan sang ibu.
"Mom, hentikan!" teriaknya heboh sambil menahan sensasi menggelitik di area telapak kakinya.
"Tidak, sebelum kau melanjutkan ucapanmu!"
"Mom, kumohon!" ujarnya hampir menangis.
Demi Tuhan, Jungkook benar-benar tidak tahan.
"Penderitaanmu tidak akan berakhir sebelum kau mengatakannya."
"Mom!"
"Kookie!"
"Mommy!!"
"Kookie!!"
"Baiklah-baiklah, aku akan mengatakannya. But stop, please!!!"
Merasa puas dengan jawaban putranya, Hyekyo pun kemudian melepaskan kedua kaki anak itu sambil tersenyum lebar. Jungkook yang mendapatkan kesempatan tersebut, buru-buru melepaskan diri lalu memeluk kedua lututnya dengan erat.
"Katakan!" ujar Hyekyo berpangku tangan, dengan ekspresi usil yang terlihat menyebalkan di mata Jungkook.
Anak itu cemberut sebelum akhirnya berucap pelan, "Jika mommy tahu kalau kakiku baik-baik saja, mengapa tetap pulang?"
Ada jeda sepersekian detik untuk Hyekyo mengulas senyum, "Hmm, kenapa ya?" wanita itu seolah tengah berpikir, bermaksud jahil pada bocah remaja di depannya sekali lagi.
"Mom!"
"Ya ampun, putra tampanku ini tidak sabaran sekali sih?"
"Aku serius! Bukankah pekerjaanmu lebih penting daripada aku?"
Ekspresi wajah Hyekyo seketika berubah. Raut cerianya berganti menjadi gurat serius yang menakutkan. Ucapan Jungkook barusan terasa begitu menohok tepat ke ulu hatinya dan ia tak menyukai hal itu.
"Itu tidak benar. Jaga ucapanmu, Song Jungkook!" wanita cantik itu berucap penuh penegasan.
Jungkook menunduk, sadar jika ia telah salah bicara. Jika ibunya sudah memanggil namanya seperti itu, maka itu artinya sang ibu sudah berada pada titik puncak batas kesabarannya.
"Maaf.." cicitnya pelan, kemudian menarik selimut untuk menyembunyikan kepalanya walau masih dalam posisi duduk sambil memeluk lutut.
Melihat Jungkook yang seperti itu, entah mengapa membuat Hyekyo jadi merasa gemas sendiri. Padahal tadi ia sempat tidak dapat mengendalikan emosinya. Tapi melihat Jungkook yang sudah seperti anak kelinci yang ketakutan diterkam harimau, membuatnya tidak tahan untuk tidak memeluk anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Father's LOVE
Fanfiction[A Family, Brothership and Friendship Fanfiction] Main Cast: - Bts V as Song Taehyung - Song Joongki as Taehyung's Father . . . "I believe about love at first sight, it is because I've been loving my father since I open my eyes." ©2018