nadir;

192 23 2
                                    


raga itu perlahan mengurus
dengan wajah yang tidak mampu berseri
seperti dahulu kala
di mana kebahagiaan
masih sering mengunjunginya

rasa dan karsanya telah lumpuh
hingga terasa kebas dan
tidak mampu membedakan
mana bahagia dan pilu
karena semuanya menyakitkan baginya

jiwanya terus mengamuk
seakan meminta untuk dibebaskan
dari gundah, lara, dan pilu
yang mendekapnya dengan erat

hingga akhirnya,
raga dan jiwa bertemu di titik nadir

raga perlahan membisu yang diikuti
jiwa yang telah mati
dan pergi mengembara di alam
yang mampu menenangkan relung hati
yang sudah cacat akibat belati
yang telah merunjam seribu kali.

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

-22 Agustus 2020-

A Funeral For The FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang