6

3.3K 538 85
                                    

-Pajamas Party!-

Hari itu, orang tua [Name] sedang bepergian. Katanya sih mau bulan madu meninggalkan anaknya sendiri dirumah.

Sebenarnya kecil kemungkinannya kalau [Name] akan sendiri sepanjang malam. Karena Kuroo sebenarnya memegang kunci cadangan ruma [Name]. Untungnya kunci rumah, kalau kunci kamar bisa gawat kan?

[Name] kini memakai piyama terusan (namanya apasih guys?) hadiah ulang tahunnya sewaktu Ia SMP dari Yaku sembari menonton ulang anime favoritnya yang entah sudah berapa ratus kali Ia tonton ulang. Shingeki No Kyojin.

"Kenapa Levi gak langsung bunuh zeke aja sih?" Adalah pertanyaan yang Ia lontarkan setiap hari.

Tak pernah juga Ia absen untuk menangis pada adegan Levi yang linglung untuk memberikan suntikan pada Erwin atau Armin, Ia menangis karena Ia sudah menganggap Erwin sebagai ayahnya sendiri. Aneh? Ya begitulah dia.

"H-hiks, Er..hiks..erwin..kenapa danchou harus..hiks, mati sih? Hiks"


BRAK!

"[NAME] AYO KITA PESTA PIYAMA!"

Ketololan [Name] pada hari itu ialah tidak mengunci kamarnya.

"Kuroo, teme.." Gumam [Name] masih dengan mata sembabnya.

Terpampang jelas Kuroo dan Kenma sedang mengenakan piyama terusan karakter yang sama dengan [Name], yang berbeda hanya karakternya.

Kuroo mengedipkan matanya beberapa kali lalu terkejut melihat mata sembab [Name].

"Uwaa!! [Name] kenapa kamu nangis?!!"

"Ngga aku-"

"Kenapa?!"

"Aku gak apa"

"Bohong!"

"Matamu jelas sembab" timpal Kenma.

"A-aku.."

"Jangan sedih begitu dong! Kan ada aku!" Kuroo memainkan telinga karakter piyama Kenma. "Ada Kenma juga! Kenma ayo dong semangatin [Name]!"

"Gimana caranya?" Gumam Kenma.

"Bilang 'Pacarnya Kuroo masa sedih?' Gitu"

"Ogah"

"Sebenarnya aku hanya menonton anime"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya aku hanya menonton anime"

"...lah?"

"Makanya tidak usah dipedulikan"

Kuroo menghela nafas kasar lalu mendekati [Name] dan berlutut disamping kasurnya lalu mengusap pipi [Name] yang basah. "Tapi jangan bikin aku jadi khawatir gitu dong, say- ITTAAAII!!! ADUH RAMBUTKU JANGAN DIJAMBAK [NAME]!! GOMENASAI!"

"Rambutmu fluffy..." gumam [Name] kembali menarik-narik rambut Kuroo.

"A-aku senang dipuji tapi aku bisa botak!!"

Kenma mendesah panjang malas lalu kembali mengeluarkan nintendonya dan duduk disebelah kasur [Name]. "Kamu punya valorant?" Tanya Kenma.

"Ngga, aku main mobile legend sama gt kan?"

"Ngga, aku liat kamu punya game yaoi- ITTAI! KENAPA AKU IKUT DIJAMBAK OI?! [SURNAME]!"

"Tutup mulutmu."

"G-gomenasai.."

[Name] melepas genggamannya pada kedua rambut temannya lalu menghela nafas berat. "Ayo keruang tengah"

"Ngapain?" Tanya Kenma

"Kalian mau tidur dikapal pecah seperti ini?" Balas [Name].

"Tidak apa-apa kok, [Name]. Lagipula kasurmu cukup besar" Sela Kuroo yang diikuti anggukan oleh Kenma.

"Kalian ini laki-laki kan? Jangan-jangan kalian lupa genderku?"

"Lah-, memangnya kenapa? Kita kan pernah tidur bersama-" Keluh Kuroo kembali diikuti anggukan oleh Kenma.

"Itu waktu kita masih kecil. Kata Morisuke laki-laki tidak boleh tidur dikamar perempuan kalau mereka sudah remaja"

"Si Yaku sialan itu lagi..." Gumam Kuroo.

"Tapi kamu sendiri kenal kita kan? Kita gak mungkin macem-ma-" Kalimat Kenma terpotong oleh tatapan menyeramkan [Name].

"Jangan bilang karena kau benci koneksi WiFi di ruang tengah yang buruk?"

"T-tidak, lupakan. Ayo keruang tengah"

Funfact:
Piyama terusan yang Kenma dan Kuroo punya sebenarnya itu dari [Name] karena yaku memberinya 3 piyama terusan. Dan tentu Yaku langsung kesal.

#peka dikit, napa sih? 「kuroo tetsurou」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang