26.

146 113 14
                                    

Dua buah kotak kardus berisi kue-kue cantik berada di pelukan senja. Ia berdiri di depan pintu,menatap ragu rumah di hadapannya.

" Kok diem? Masuk,ini berat loh" tegur ibu Mega

Senja menyengir lebar" duluan Bu"

Sambil menggerutu,ibu Mega masuk kedalam,disusul senja dibelakangnya. Begitu masuk, keduanya disambut deretan hantaran pernikahan yang berjejer rapi di ruang tamu.

" Ini taruh man––a Bu?" Perkataan senja terputus begitu menyadari kalau ibu Mega tidak ada di sekitarnya.Cewek itu mengedarkan pandangannya di ruangan yang didominasi warna putih itu.

Nihil,tak ada tanda-tanda ibunya disana. Ia pun menghela nafas panjang. Rasanya kotak dalam pelukannya ini seperti bertambah massanya.

" Nyari apa?" Tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya.

Kak langit. Entah sejak kapan pria itu sudah ada dihadapannya.

" Ngg..." Kata senja ragu

" Atau nyari siapa,tepatnya?"

" Nyari ibu"

Langit mengerucutkan bibirnya" kenapa nggak nyari saya aja?"

Senja tersenyum kikuk. Ada rasa tidak enak di hatinya.

" Becanda" kata langit seraya mengacak rambut senja

" Eh bawa apa nih?"

" Oh, ini kue. Tadi ibu nyuruh senja buat bantuin bawa kesini,katanya buat kak langit"

" Terus?"

" Terus senja bingung harus taruh dimana"

" Oalah,taruh sini aja" langit mengambil alih kotak kardus itu, meletakkannya diantara deretan Hantaran pernikahan yang berjejer rapi" See?gini aja kok repot" katanya seraya tersenyum

" Ngomong-ngomong makasih loh,udah mau ninggalin jiwa rebahan kamu demi saya"

" Haha kalo bukan ibu yang nyuruh juga ogah gue" batin senja

" gini deh,sebagai ucapan terimakasih,saya kasih kamu es krim gimana?"

" Ng... Kayanya nggak usah deh kak, ini juga mau pulang"

" Pulang?ngapain?yaampun, baru juga sebentar. Enggak! Pokoknya tunggu sini,saya ambil es krim nya dulu ke dapur"kata langit seraya meninggalkan senja

" Tap–"

" Pokoknya sampe saya balik kamu gaada,saya samperin kamu kerumah,dan saya bakal suapin kamu es krim sekulkas" ancam langit yang lebih terdengar seperti lawakan

" Kalo gitu gue rela.Apapun demi dapetin waktu bersama Lo,barang sedetik" batin senja

"Saya becanda,tunggu ya!"

Mau tidak mau, akhirnya senja memilih menetap. Untuk menghilangkan rasa bosannya,cewek itu memilih memperhatikan sekitar.

Sambil melipat tangannya di depan dada,Dilihatnya tiap sudut ruangan yang didominasi cat putih itu. Masih sama.. batinnya. Hanya saja, ada sesuatu yang kini cukup menyayat hatinya. Hatinya benar-benar hancur memandang deretan hantaran pernikahan di hadapannya.

Terutama,pada sebuket coklat yang pernah membuat nya penasaran setengah mati. Cewek itu tersenyum getir,merutuki nasibnya sebagai manusia naif yang ternistakan.Dengan sekuat tenaga,senja merapatkan bibirnya,menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

Tapi begitu Menyadari kedatangan langit, buru-buru cewek itu mengusap air matanya.

" Es krim manis,buat adik manis yang termanis" langit menyodorkan sebuah es krim coklat yang sudah ia buka pada senja

Lembayung Senja (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang