Part 11 - Sabar

79 16 15
                                    

"Digaplak balik pake bibir lo sih, gapapa."- Echan handsome.
.
.
.

Senyuman manis serta hangat, sekaligus ucapan yang terdengar manis di telinga Haechan. Seraya melemparkan senyumnya yang manis, Seha mengangguk lalu mendekat pada Haechan.

Itu yang Haechan harapkan--BUKAN LEMPARAN TAS YANG BERISI SAYUR-SAYURAN DIPUNDAKNYA!

"Sakitttt, se!" Haechan meringis ketika merasakan benturan keras yang ia yakini adalah kentang-kentang dalam ukuran yang lumayan besar.

Seha mengerjap kaget. Ia tidak bermaksud melemparkan tas belanjaannya yang berisi kentang-kentang itu pada Haechan. Ia hanya kaget. Sebab tadi sempat ada pemuda-pemuda yang menganggu seha.

"So-sory Chan, gue reefleks."

Haechan memandang Seha cemberut. "Sakit."

"Sakit?" Seha mengulurkan tangannya. Bermaksud memegang pundak Haechan yang terkena bogeman-nya. Namun segera ia tarik kembali, "Lebay lo!"

Haechan mendengus pelan, "Yaelah. Kagak jadi di pegang..." Lirihnya.

"Lagian lo ngapain sih datang tiba-tiba begitu?!"

"Lu kira gue Jin tomang, bisa datang tiba-tiba?"

"Ya kan lo semacamnya."

"Ihh, sebel!" Haechan mengerucutkan bibirnya.

"Najis," Seha bergidik, "Minta gue gaplak tuh bibir?"

Haechan nyengir, "Di gaplak balik pake bibir lo sih gak papa..."

Reefleks Seha kembali menggeplak pundak Haechan dengan tas yang satunya lagi.

"Ya gusti, ini mah namanya kekerasan."

"Lo pantes digituin soalnya." Cibir Seha. Ia segera melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Haechan segera mengikutinya dari belakang. Meng-goes sepedanya pelan agar beriringan dengan Seha. "Lo, Seha ya?"

Seha melirik Haechan.

"Biar gue ramal..." Jeda Haechan, "Gue ramal kit-"

"Berisik!"

Haechan diam.

"Lo bukan dilan."

"Berarti kalo Dilan boleh ya?"

Seha menoleh, "Boleh. Dilan kan cakep."

Haechan mendengus kasar, "Cakepan gue kemana-mana."

Seha mengabaikan ucapan Haechan. Tak membetulkan, juga tak menyalahkan.

"YURRR, SAYUUUURRRR!!"

Seha mendelik pada Haechan, "Heh! Ngapain?"

Haechan nyengir lagi, "Cosplay tukang sayur di sinetron Dunia terbalik itu loh Se..."

Seha berdecak, "Gak jelas."

"DUA SINGGIT, DUA SINGGIT, DUA SINGGITTT!"

Seha diam.

"MAAARIII BELIII!"

"HEH! Gue gak jualan!"

Haechan tertawa, "Tau. Yakali tukang sayur secakep lo." Godanya.

Seha mengalihkan wajahnya, "Bacot."

"TAHUUU, BULATTT. DIGORENG DADAKAN, HALALLL!"

"ICE CREAM, ICE CREAM. DUA RIBUAN, ENAK LHO..."

Tentang Mereka | 7 DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang