Dua

2 2 1
                                    


Marsha membuka pintu rumah nya,  sepi.  Itu yang terjadi hampir setiap hari.

Mama nya yang sibuk, papa nya yang sudah entah dimana setelah berpisah dengan mamanya.

Dia hanya tinggal bertiga, dengan Mama,  dan Bik Indah saja.

Marsha menaiki anak tangga,  menuju kamar nya. Ia masuk ke kamar nya,  menaruh barang barang sekolah serta mengganti seragam sekolah nya. Membersihkan badan nya,  dan siap turun untuk makan malam.

" Bik Indah! " teriak Marsha ketika sudah berada di depan meja makan nya.

"Iyaa non. " Bi indah datang terpogoh pogoh dengan nafas yang susah. Maklum,  umurnya sudah menginjak kepala empat.

" Bibi duduk ya,  temenin Marsha makan. "

Bi Indah mengangguk,  duduk dan seraya mengambilkan piring dan nasi untuk Marsha,  membiarkan Marsha mengambil lauk nya dan memakan makanan nya.

Lima belas menit sudah,  Marsha sudah menyelesaikan makan nya.. Ia sekarang sibuk dengan ponsel dan jus alpukat kesukaan nya.

Suara mobil terdengar. Ia yakin pasti itu mama nya.  Dan benar saja,  ketika mamanya masuk ke dalam rumah nya.  Dengan tangan kanan nya yang memegang tas,  dan sebuah plastik yang Marsha yakin itu adalah makanan.

" tumben,  biasanya pagi baru pulang. " ucap Marsha,  yang hanya mendapatt lirikan tajam dari mamanya.

" berisik kamu,  nih martabak! " mamanya menaruh plastik berisi martabak tersebut di depan Marsha,  dan berjalan menuju kamar nya.

Marsha yang tengah sibuk memikmati martabak rasa keju dan jus alpukat kesukaan nya terganggu dengan ponsel nya yang berdering,  menandakan ada pesan masuk.

Della.
Club kuy,  gua sma Via udh otw nih!

Marsha.
Ntar,  tunggu mama gua tidur.  Tunggu aja.

Read.

***

21.30 dini hari,  Marsha sudah mengganti pakaian nya.  Ia yakin mamanya sudah tidur,  ia melihat ke arah kamar mamanya,  dan benar saja,  mamamya sudah terlelap.

Ia berjalan menuju garasi mobil,  menaiki mobil nya dan mengendarai mobil nya.

Marsha merasa mobil nya sedikit aneh.  Ia meminggir kan mobil nya.  Keluar,  dan mengumpat seketika. Ban mobil nya bocor.  Sekarang ia berada di tempat sepi,  bengkel jauh,  menelfon orang yang biasa untuk membenarkan mobil nya tidak mungkin.

Kilatan cahaya masuk ke indra penglihatannya.  Sebuah motor dengan dua orang laki laki yang di yakini adalah preman berhenti di dekat nya.

"eh ada adek cantik.  Sendirian aja nih?  Mau di temenin gak? " ujar salah satu preman dari dua orang tersebut.

" ada apa ya?  Saya sibuk,  tolong jangan ganggu! " Marsha panik.

" gak ganggu kok cantik. " laki laki itu menyentuhnya,  membuat Marsha berontak dan berteriak. Bagaimana ini,  ia sendiri jalanan sepi,  ia berfikir hidup nya akan sampai disini saja.

"Anjing! " teriak preman yang sedang memegang tangan nya tersebut,  dan melepas nya ketika kepala nya terbentur sebuah balok.

Dua orang preman itu di babat habis.. Marsha hanya menangis. Menunggu,  sampai dua orang preman tersebut pergi dan menyisakan seorang lelaki. Marsha berlari memeluk laki laki tersebut seraya terus mengucap teriamakasih.

GemarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang