"I can't give you this whole world but I can give you my world."
~♥~
"udah siap, Gguk?" Taehyung bertanya ketika melihat Jeongguk keluar dari kamar tamu yang disediakan oleh Nenek Taehyung.
Tadi pagi Nenek memberi tahu kalau ada pasar malam didekat taman kota, Nenek meminta Taehyung untuk mengajak Jeongguk kesana karena memang suasananya sangat menyenangkan dan cocok untuk pelepas penat bagi mahasiswa seperti Taehyung dan Jeongguk. Saat Taehyung mengajaknya, Jeongguk senang bukan main. Pasar malam adalah tempat yang sangat ia sukai.
"udah." Jeongguk tersenyum.
Dan entah kenapa Taehyung merasa dibelenggu senyum itu, tidak bisa berpaling. Jeongguk sangat manis, dengan setelan kaos warna putih polos ditambah jaket berwarna biru dari kain jeans. Ah, dan ripped jeans warna senada dengan jaketnya membuat kadar kemanisan Jeongguk semakin meningkat dimata Taehyung.
"loh belum berangkat?" Nenek yang baru dari luar rumah masuk dengan wajah heran.
Taehyung menggeleng, "ini mau berangkat, Jeongguk dandannya lama, Nek."
"eh enak aja! Sebentar tau! Taehyung bohong, Nek." Jeongguk cemberut, membuat dua orang didepannya tertawa karena gemas.
"yaudah sana kalian berangkat, keburu malem banget."
"Nenek beneran nggak mau ikut?" itu suara Jeongguk.
"nggak, Nenek nggak mau gangguin orang kencan."
"ih, Nenek. Orang cuma mau jalan-jalan." kata Jeongguk sedikit malu, sedikit tapi pipinya memerah hebat dan Taehyung melihatnya.
Taehyung tertawa geli kemudian berkata--
"nggak pacaran kok, Nek."
***
Mata Jeongguk berbinar menatap apa yang sekarang ada dihadapannya. Makanan, jajanan dan permainan yang hanya bisa ditemui dipasar malam. Serta bunyi kembang api yang membuat suasana semakin terasa luar biasa indah. Jeongguk suka. Suka sekali.
Berbeda dengan Taehyung yang lebih menyukai hal lain daripada pasar malam ini, yaitu Jeongguk yang sedang merasa senang dan bersemangat disatu waktu. Dia bahagia, atas apa yang Jeongguk rasakan saat ini.
"Kak Taehyung..." Jeongguk menoleh dengan mata yang berkilau-kilau karena air dan cahaya. Jeongguk menangis? Taehyung tentu khawatir.
"Gguk, kenapa nangis?"
"seneng.."
Taehyung tersenyum lembut, lalu mengusap pucuk kepala Jeongguk. Rambut Jeongguk sangat lembut, Taehyung menyukainya.
"sama. Gue juga seneng liat lo seneng gini. Mau jajan dulu apa mau main dulu?"
Jeongguk langsung menelisik seluruh isi pasar malam dengan matanya. Kemudian menatap Taehyung dengan senyuman sejuta watt dan puppy eyes-nya. "mau makan ice cream."
"nanti pilek, Jeongguk."
Garis bibir Jeongguk turun, anak itu pasti sedih karena kemauannya yang tidak dituruti. Karena sejak Taehyung mengatakan akan pergi ke pasar malam, hal yang muncul dipikiran Jeongguk adalah ice cream. Wajar Jeongguk sedih jika tidak mendapatkannya, dan wajar bagi Taehyung untuk merasa tak tega melihat guratan sedih diwajah Jeongguknya.
"satu aja ya, Gguk?"
Senyum itu Taehyung dapatkan kembali. "bener?"
Taehyung mengangguk. "bener, mau rasa apa?" kata Taehyung sembari mengajaknya kekedai eskrim yang tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi.
"rasa coklat."
"nggak mau stroberi?"
"tadi udah makan banyak olahan stroberi, Kak. Mau yang coklat aja."
Taehyung memesan kemudian datang pada Jeongguk yang tatapannya menatap salah satu permainan dipasar malam tersebut. Sekali lagi, Taehyung terkesima. "Jeongguk, ini eskrimnya."
Jeongguk tersenyum menerimanya. "makasih, Kak. Nanti uangnya gue ganti."
Taehyung mengusak rambut Jeongguk, gemas. "nggak usah diganti, ditraktir. Kan yang ngajak kesini gue."
"nggak apa-apa, Kak?"
"nggak apa-apa lah, Gguk. Kayak siapa aja?"
"tapi kan lo sering beliin gue susu pisang, strawberry sama cemilan-cemilan. Banyak banget lagi kalo beli."
"ya nggak apa-apa. Lagian gue seneng beliin lo makanan."
"sekalian bayarin apartment sama uang kuliah dong, Kak. Biar mirip sugar daddy."
"emang mau jadi sugar baby gue?"
Jeongguk menoleh dengan bibir yang belepotan eskrim, mata bambinya itu mendelik.
"gue hajar, nih!" Jeongguk menyikut Taehyung. Bukannya kesakitan, Taehyung malah tertawa. Jeongguk paham itu bercanda, tapi kenapa ia malu secara tiba-tiba?
"tapi serius ya, Kak. Jangan terlalu royal sama gue. Gue aja nggak pernah beliin lo apa-apa?"
"Jeongguk, gue ikhlas beliin lo. Kemauan gue. Gue nggak minta balesan apa-apa."
"tapi gue nggak enak, Kak. Kita masih sama-sama kuliah, tapi lo kerjaannya jajanin gue mulu. Kayak apaan? Nanti kalo uang lo abis gimana?"
"nggak bakal sih, gue kaya kok-aw!"
"dibilangin juga, malah bercanda mulu! Ketawa lagi! Sebel!"
Taehyung melihatnya; Jeongguk yang memberengut menatap kearah lain dengan tetap menjilati eskrimnya. Kenapa Jeongguk bisa semenggemaskan ini dimata Taehyung. Dalam keadaan Jeongguk sebal, marah apalagi sedang bahagia.
"Jeongguk." Taehyung membawa Jeongguk untuk menghadap kearahnya. Tapi mata Jeongguk menatap kearah lain, Taehyung kemudian memegang kedua sisi wajah Jeongguk dengan tangannya yang hangat. Taehyung kaget ketika melihat mata Jeongguk yang tergenang air. Dan satu tetes turun.
"Jeongguk, kenapa nangis? Gue salah ya?"
"lo nggak mau dengerin gue."
"Jeongguk, jangan nangis, please." Taehyung mengusap air mata dipipi Jeongguk. Jeongguk diam tapi masih sesenggukan dengan ujung hidungnya yang memerah.
"Kak Taehyung dengerin makanya kalo Jeongguk ngomong serius."
Taehyung tergugu ketika Jeongguk menyebut dirinya dengan namanya sendiri. Itu menggelitik perut Taehyung dan membuat tangannya ingin mencubit pipi Jeongguk. Tapi Taehyung tahan karena pasti Jeongguk akan tambah menangis.
"Kak Taehyung bakalan denger, Gguk. Jeongguk jangan nangis lagi ya, baby?"
"jangan terlalu ngehambur-hamburin uang bulanan Kak Taehyung buat aku."
Aku? Oke Taehyung, kalem jangan deg-degan.
"tapi Kak Taehyung pengen beliin Jeongguk, soalnya seneng kalo liat kamu seneng."
Jeongguk menggeleng ribut. "boleh beliin, tapi jangan banyak-banyak."
"oke, kalo maunya Jeongguk begitu. udah kan?"
"udah."
"sekarang boleh Kak Taehyung yang ngomong?"
Jeongguk hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kak Taehyung minta maaf udah nggak ngehargain kamu yang lagi serius tadi. Maaf ya?"
Jeongguk sekali lagi mengangguk.
"kedua, jangan nangis lagi. Kalo sebel pukul aja Kak Taehyungnya, biar nggak nakalin Jeongguk lagi."
"kenapa emangnya kalo aku nangis?"
Taehyung tersenyum, mengusap sisa eskrim dibibir Jeongguk yang berwarna pink. Membenarkan rambut Jeongguk yang tengah tertiup angin dan kemudian menatap dua obsidian indah milik Jeongguk.
"soalnya kalo kamu nangis, Kak Taehyung berasa orang paling brengsek didunia ini, Jeongguk."
-tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [KTH&JJK]
De Todo[taekook] Jeon Jeongguk itu suka cewek. Agak kesel kalau temen-temennya ngegodain dia tentang Kim Taehyung; si kating ganteng idaman penjuru kampus yang 'katanya' naksir dia. Mau itu gosip atau bukan, Jeongguk tetap nggak suka. Mau Taehyung seganten...